Mengenal Apa Itu Epilepsi dan Pengobatannya

Epilepsi atau sering disebut dengan penyakit ayan, membuat penderitanya mengalami kejang-kejang secara berulang. Apakah Anda ingin mengenal apa itu epilepsi dan pengobatannya secara rinci? Berikut adalah penjelasan lebih lanjut terkait penyakit epilepsi:

 

Dalam otak manusia terdapat sel-sel saraf atau neuron yang bekerja menggunakan impuls listrik dalam sistem saraf. Impuls listrik yang dihasilkan secara berlebihan dapat menyebabkan terjadinya epilepsi. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menyimak uraian di bawah ini!

 

Mengenal Apa Itu Epilepsi dan Pengobatannya, Cek Hanya Disini!

 

Pengobatan epilepsi

 

Epilepsi merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja, tidak pandang jenis kelamin maupun usia. Seseorang dapat dinyatakan mengidap penyakit epilepsi saat pernah mengalami kejang-kejang tanpa sebab yang jelas dan lebih dari satu kali.

 

Gejala utama epilepsi ditandai dengan terjadinya kejang-kejang. Baik itu kejang parsial maupun kejang total. Selain itu, juga disertai dengan gejala lainnya. Penyakit ini belum diketahui penyebabnya secara pasti. Dalam beberapa kondisi terdapat dugaan adanya cedera kepala, cerebral palsy, dan meningitis.

 

Namun ada beberapa faktor risiko seseorang terserang penyakit epilepsi. Diantaranya adalah stroke, faktor genetik (riwayat epilepsi dalam keluarga lainnya), serta demensia.

 

Meskipun penyakit epilepsi tidak sepenuhnya dapat disembuhkan, namun ada beberapa pasien yang dapat menanganinya dengan obat-obatan. Berikut adalah beberapa rekomendasi obat yang dapat dikonsumsi oleh penderita epilepsi:

 

1. Carbamazepine

 

Kejang akibat epilepsi dapat dicegah dan dikontrol dengan obat carbamazepine. Selain digunakan untuk penderita epilepsi, obat ini juga dapat digunakan untuk penderita bipolar dan penderita trigeminal neuralgia (gangguan saraf trigeminal yang mengakibatkan rasa nyeri di wajah).

 

Obat ini termasuk kedalam golongan obat anti kejang (antikonvulsan) generasi pertama. Cara kerja dari obat Carbamazepine adalah dengan menekan aktivitas listrik abnormal di sistem saraf dan otak. Sehingga, kejang akibat epilepsi dan kejang saat tidur dapat dikendalikan dengan obat ini.

 

Obat yang disebut juga dengan mood stabilizer ini tersedia dengan berbagai merek dagang. Carbamazepine termasuk sebagai obat resep dan tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan.

 

Ikuti anjuran dokter untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Adapun efek samping dari mengkonsumsi Carbamazepine adalah merasa pusing, tremor, gangguan keseimbangan, mulut kering, sembelit, kantuk, mual dan muntah.

 

Jika selama konsumsi Anda mengalami gejala efek samping yang tidak berhenti, segera konsultasi dengan dokter.

 

2. Gabapentin

 

Obat berikutnya yang dapat meredakan kejang akibat epilepsi adalah Gabapentin. Obat ini juga dapat digunakan untuk sindrom kaki gelisah dan meredakan rasa nyeri pada saraf saat terkena herpes.

 

Adapun cara kerja dari golongan obat anti kejang (antikonvulsan) ini adalah dengan menghambat adanya aktivitas saraf yang berlebihan. Obat ini digunakan untuk meredakan kejang penderita epilepsi. Akan tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit epilepsi tersebut.

 

Tersedia merek dagang yang bisa Anda beli sesuai dengan resep dokter. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, konsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter. Jangan menambah durasi penggunaan dan dosis obat tanpa anjuran dokter. Hal tersebut dapat meningkatkan terjadinya risiko efek samping.

Efek samping yang mungkin dirasakan yakni pusing, tubuh mudah lelah, tremor, penglihatan menjadi buram, rasa kantuk, sakit kepala, diare, mual dan muntah, nistagmus, dan konstipasi. Segera konsultasikan dengan dokter apabila Anda merasakan efek samping yang tidak kunjung mereda.

 

3. Asam Valproat

 

Asam Valproat juga termasuk dalam kategori obat antikonvulsan, yang dirancang secara khusus untuk meredakan atau mencegah terjadinya kejang pada penderita gangguan bipolar dan epilepsi.

 

Obat ini hanya boleh dikonsumsi sesuai dengan resep dan anjuran dokter. Dapat digunakan sebagai terapi tunggal maupun dikombinasikan dengan obat anti kejang lainnya.

 

Aktivitas listrik pada saraf otak yang berlebihan dapat diatasi dengan penggunaan obat ini. Salah satu obat antikonvulsan ini tersedia dalam berbagai merek dagang. Diantaranya adalah Veronil, Garkene, Berval, Vellepsy, Epilepsan, Depakene, Lepsio, Valproic Acid, Phalsy, Valeptik, dan Sodium Valproate.

 

Anda bisa membeli dan mengkonsumsi obat asam valproat sesuai dengan anjuran dokter. Perhatikan petunjuk penggunaannya untuk meminimalisir terjadinya efek samping yang berlebih. Segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping tidak segera mereda.

 

4. Epilepsi dan Pengobatannya dengan Topiramate

 

Obat Topiramate juga bisa diresepkan untuk penderita epilepsi. Obat ini dirancang secara khusus untuk meredakan dan mencegah kejang yang terjadi akibat epilepsi. Selain itu juga diperuntukkan untuk penderita kejang parsial atau sindrom lennox gastaut.

 

Dosis konsumsi untuk obat ini bervariasi, tergantung dengan tujuan pengobatan seperti untuk mencegah migrain, mengatasi kejang parsial, atau untuk mengatasi epilepsi.

 

Pemberian dosis juga disesuaikan dengan berat badan pasien dan usia (yang terbagi menjadi kategori dewasa dan anak-anak di atas usia 6 tahun). Untuk mendapatkan hasil terbaik, konsumsi sesuai dengan anjuran dokter tanpa menambah maupun mengurangi dosis.

 

Sama seperti obat anti kejang sebelumnya, Topiramate juga memiliki efek samping. Adapun efek samping yang mungkin timbul diantaranya menurunnya berat badan, rasa lelah, diare, kantuk, adanya rasa tidak enak di mulut, pusing, hilangnya nafsu makan, pusing.

 

Kesemutan atau mati rasa pada bagian kaki atau tangan dan hilangnya kemampuan dalam koordinasi juga dapat terjadi sebagai bentuk efek samping dari penggunaan obat ini.

 

5. Levetiracetam

 

Rekomendasi obat anti kejang untuk penderita epilepsi yang berikutnya adalah Levetiracetam. Dapat dikonsumsi sebagai obat tunggal maupun dikombinasikan dengan lainnya, tentunya sesuai dengan anjuran dokter.

 

Obat jenis ini hanya boleh dikonsumsi sesuai dengan resep dokter dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

 

Apabila Anda lupa tidak meminumnya, jangan menambah dosis untuk menggantikannya. Abaikan dosis yang telah terlewat dan konsumsi Levetiracetam sesuai dengan jam dan dosis pada saat itu.

 

Selama konsumsi obat ini, tidak dianjurkan untuk menghentikan pengobatan tanpa sepengetahuan dokter, meskipun Anda merasa kondisinya sudah lebih baik. Apabila ingin menghentikan penggunaan Levetiracetam, lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

 

Seperti obat yang lainnya, Levetiracetam juga menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang dimaksudkan adalah kantuk, mual muntah, sakit kepala dan pusing, kelelahan, serta hidung yang tersumbat.

 

Apabila keluhan tersebut tidak segera mereda, Anda bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

 

Itulah beberapa uraian terkait mengenal apa itu epilepsi dan pengobatannya. Dapatkan obat terbaik untuk mengatasi kejang bagi penderita epilepsi hanya di apotek online terbaik, Medicastore.

 

Dapatkan Obat Epilepsi Terbaik di Apotek Medicastore!

 

Apabila ada saudara yang menderita epilepsi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penangan dan resep obat yang tepat. Untuk pemesanan obat, Anda dapat memesan langsung di apotek online Medicastore.

 

Anda bisa mendapatkan obat yang Anda butuhkan, melalui Medicastore. Ini adalah salah satu apotek online terpercaya dan terbaik di Indonesia.

 

Jangan tunggu lagi, segera pesan obatnya untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi. Informasi lebih lanjut bisa Anda lihat pada halaman penawaran Medicastore.