Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Miastenia Gravis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Miastenia Gravis

Miastenia Gravis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Miastenia Gravis menyebabkan terjadinya kelemahan progresif dan menyebar pada otot skeletal, yang bertambah buruk setelah beraktivitas dan melakukan gerakan yang berulang-ulang.

Biasanya, gangguan ini menyerang otot yang dikendalikan oleh saraf kranial (wajah, bibir, lidah, leher, dan tenggorokan) tetapi dapat juga menyerang otot-otot lainnya.

Miastenia Gravis dapat muncul setelah terjadi perubahan emosi dan mengalami remisi secara periodik yang tidak diduga. Pemberian obat-obatan dapat memperbaiki gejala sehingga memungkinkan penderita untuk dapat hidup norma. Bila gangguan ini telah menyerang sistem pernafasan , maka dapat membahayakan jiwa.


Penyebab Miastenia gravis

Penyebab Miastenia Gravis

Miastenia Gravis disebabkan oleh adanya kegagalan dalam transmisi impuls saraf pada sambungan saraf ke otot. Pada miastenia gravis, sistem imunitas tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang suatu reseptor pada sambungan saraf ke otot sehingga menimbulkan gangguan. Penyebab mengapa sistem imunitas tubuh menyerang reseptor tersebut masih belum diketahui.

Miastenia Gravis dapat menyerang semua usia, namun penyakit ini paling banyak ditemukan pada usia antara 20-40 tahun. Miastenia Gravis lebih banyak menyerang wanita dibanding pria, yaitu 3:1, tetapi setelah usia 40 tahun, penyakit ini tampaknya dapat menyerang pria maupun wanita secara seimbang.

Penyakit ini akan muncul bersamaan dengan gangguan sistem kekebalan dan gangguan tiroid; sekitar 15% penderita miastenia gravis mengalami thymoma (tumor yang dibentuk oleh jaringan kelenjar thymus). Remisi terjadi pada 25% penderita penyakit ini.


Gejala Miastenia gravis

Gejala Miastenia Gravis

Gejala dominan penyakit ini adalah kelemahan otot-otot skeletal dan kelelahan. Pada tahap awal, mudah terjadi kelemahan pada otot. Pada akhirnya, gejala ini dapat semakin parah dan dapat menyebabkan kelumpuhan.

Biasanya, otot terasa kuat pada pagi hari dan semakin lemah kemudian, terutama setelah melakukan latihan atau aktivitas fisik. Istirahat singkat dapat mengembalikan fungsi otot untuk sementara. Kelemahan otot kemudian semakin berkembang, sampai akhirnya beberapa otot menjadi tidak dapat berfungsi sama sekali.

Gejala yang muncul tergantung pada kelompok otot yang terkena. Gejala menjadi lebih jelas ketika penderita menstruasi, mengalami stres emosional, terpapar udara dingin atau sinar matahari terlalu lama, atau terkena infeksi.

Gejala dapat muncul secara tiba-tiba. Sebagian besar penderita awalnya mengalami rasa lemah pada kelopak mata. Kelopak mata menutup dan penglihatan ganda merupakan tanda-tanda awal terjadinya gangguan ini. Karena kelopak mata yang menutup, penderita harus menaikkan kepalanya ke arah belakang untuk dapat melihat, namun otot leher juga dapat menjadi terlalu lemah untuk menyangga kepala.

"Gejala Miastenia Gravis , kelopak mata jatuh tiba-tiba"

Sumber : wikipedia.org

Penderita dapat mengalami kesulitan dalam mengunyah dan menelan. Penderita juga dapat mengalami kesulitan bernafas, karena kelemahan otot-otot pernafasan. Penderita krisis miastenik (gangguan pernafasan yang muncul tiba-tiba) dapat terkena pneumonia dan infeksi saluran pernafasan lainnya. Situasi ini dapat bertambah parah sehingga memerlukan alat bantu nafas darurat.


Diagnosis Miastenia gravis

Diagnosis Miastenia Gravis

Diagnosis miastenia gravis didasarkan dari gejala-gejala yang ada. Pada miastenia gravis terjadi kerusakan pada reseptor asetilkolin, maka pemberian obat-obat yang meningkatkan kadar asetilkolin dapat membantu untuk menegakkan diagnosis. Penderita diminta untuk berolahraga sampai terjadi kelelahan pada otot. Kemudian penderita akan diberikan obat yang meningkatkan kadar asetilkolin. Jika terjadi pemulihan kekuatan otot dengan cepat, maka gangguan tersebut mungkin merupakan miasthenia gravis.

Beberapa pemeriksaan dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa, antara lain dengan elektromiografi untuk merekam aktivitas listrik otot dan pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi terhadap reseptor asetilkolin. Pemeriksaan CT scan atau MRI dada juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah terdapat timoma.


Penanganan Miastenia gravis

Pengobatan Miastenia Gravis

Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi gejala. Dokter bisa memberikan obat antikolinesterase untuk mengatasi kelelahan dan kelemahan pada otot dan memungkinkan otot berfungsi sampai 80% dari keadaan normal. Namun, obat ini bisa menjadi kurang efektif jika penyakit bertambah parah dan bahkan tidak efektif pada krisis miasthenik. Penggunaan obat ini dapat dihentikan sampai fungsi pernafasan pulih. Krisis miasthenik memerlukan pengobatan di rumah sakit segera dan pertolongan pernafasan yang cepat.

Pemberian obat untuk menekan imunitas tubuh bisa dilakukan untuk membantu mengatasi gejala. Selain itu, plasmapheresis (penyaringan plasma darah) dapat dilakukan jika terjadi perubahan emosi yang berat. Ledakan emosi dapat menyebabkan gangguan pernafasan yang berat sehingga diperlukan penanganan segera, meliputi pembuatan jalan nafas darurat (trakeostomi), pemberian alat bantu nafas, dan penyedotan sekret saluran nafas. Tindakan ini biasanya dapat membuat perbaikan dalam beberapa hari.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi :

  • R, Michael. Myasthenia Gravis. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.

Diperbarui 14 September 2023