Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Obstructive Sleep Apnea

VIDYA HARTIANSYAH
18 Januari 2024
Obstructive Sleep Apnea

Obstructive Sleep Apnea

VIDYA HARTIANSYAH
18 Januari 2024

Obstructive sleep apnea (OSA) merupakan suatu gangguan tidur serius yang terjadi, di mana pernapasan seseorang berulang kali terhenti akibat adanya sumbatan pada jalan napas yang berulang kali terjadi saat tidur.


Penyebab Obstructive sleep apnea

Penyebab Obstructive Sleep Apnea

OSA terjadi jika otot-otot pada bagian belakang tenggorokan dalam keadaan relaksasi saat tidur. Akibatnya, jalan napas menjadi menyempit atau menutup saat seseorang menarik napas. Penurunan kadar oksigen di dalam darah dideteksi oleh otak, dan dalam sekejap akan membuat seseorang terbangun, sehingga jalan napas bisa terbuka kembali. Seseorang biasanya hanya terbangun sebentar, sehingga tidak mengingatnya.

Beberapa faktor yang berisiko menyebabkan atau memperburuk sleep apnea:

  • Kegemukan
  • Penggunaan penenang atau alkohol yang berlebih
  • Memiliki tenggorokan yang sempit, leher yang besar, dan kepala yang bulat
  • Hipotiroidisme atau hormon pertumbuhan yang berlebih
  • Stroke
  • Tonsil atau adenoid yang besar pada anak-anak
  • Kelainan bawaan tertentu, misalnya rahang bawah yang berukuran kecil

Gejala Obstructive sleep apnea

Gejala Obstructive Sleep Apnea

Orang-orang dengan OSA mungkin tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan dalam tidur. Gejala saat tidur biasanya pertama kali diketahui oleh orang lain yang tidur satu kamar dengannya. Pernapasan saat tidur menjadi pelan dan dangkal, atau bisa tiba-tiba berhenti (terkadang sampai 1 menit), kemudian berlanjut kembali.

Gejala pada malam hari:

  • Mendengkur dengan bunyi keras dan mengganggu
  • Napas berhenti di sela-sela mendengkur dan diakhiri dengan mendengus
  • Rasa sesak dan tercekik yang membuat penderita terbangun
  • Tidur tidak nyenyak karena sering terbangun dan berubah posisi

Pada OSA yang berat, akan timbul dengkuran keras dan dengusan berulang saat tidur di malam hari, dan akan timbul rasa ngantuk atau bahkan sering tertidur pada siang hari.

Gejala pada siang hari:

  • Bangun dengan perasaan tidak segar
  • Sakit kepala di pagi hari
  • Mulut terasa kering atau sakit tenggorokan pada saat bangun tidur
  • Mengantuk yang berlebihan di siang hari
  • Kelelahan berkepanjangan
  • Perubahan mood
  • Gangguan kosentrasi dan daya ingat

Pada orang yang tinggal sendiri, gejala yang paling dirasakan adalah adanya rasa mengantuk di siang hari. Pada akhirnya, rasa mengantuk yang dirasakan akan mengganggu pekerjaan dan mengurangi kualitas hidup penderita. Misalnya, penderita bisa tertidur saat menonton televisi, saat menghadiri rapat, atau bahkan saat berhenti di lampu merah ketika mengemudi.

Selain itu, OSA juga bisa menimbulkan berbagai gangguan, seperti:

  1. Penurunan hasrat seksual
  2. Gangguan dalam hubungan dengan orang lain, karena penderita tidak mampu berpartisipasi aktif dalam berhubungan dengan orang lain akibat mengantuk. Selain itu, penderita juga cenderung menjadi mudah marah.
  3. Risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, seperti stroke, serangan jantung, gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi, dan depresi.
  4. Meningkatnya risiko kematian di usia muda
  5. Gangguan perilaku dan gangguan dalam belajar, seringkali pada anak-anak.
  6. Hambatan pertumbuhan pada anak dengan OSA.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter apabila Anda atau orang terdekat memiliki gejala berikut:

  • Tidur mendengkur dengan sangat keras hingga mengganggu orang lain, terutama ketika tidur telentang (catatan = mendengkur tidak selalu menandakan adanya masalah serius, dan tidak semua orang yang mendengkur berarti mengalami OSA)
  • Terbangun karena sesak atau tersedak
  • Berhenti bernapas saat tidur
  • Sangat mengantuk di siang hari, tertidur saat bekerja, menonton TV atau bahkan saat berkendara

Diagnosis Obstructive sleep apnea

Diagnosis Obstructive Sleep Apnea

Dugaan adanya sleep apnea didasarkan dari gejala-gejala yang ada. Diagnosis biasanya dipastikan dengan melakukan pemeriksaan yang disebut polysomnography. Pada pemeriksaan ini, dipasang berbagai alat untk memonitor keadaan saat tidur, yaitu:

  1. EEG (electroencephalography) digunakan untuk memonitor perubahan aktivitas otak saat tidur
  2. Oksimetri, untuk memantau kadar oksigen di dalam darah
  3. Sebuah alat yang melingkupi hidung dan mulut untuk memantau aliran napas
  4. Alat yang ditempel di dada untuk memantau pola pernapasan dan gerakan dinding dada
  5. Alat untuk memantau gerakan mata saat tidur

Orang-orang dengan sleep apnea juga bisa diperiksa akan adanya komplikasi yang mungkin terjadi, misalnya gagal jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan irama jantung.


Penanganan Obstructive sleep apnea

Pengobatan Obstructive Sleep Apnea

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi OSA, yaitu:

  1. Menurunkan berat badan
  2. Tidak mengkonsumsi alkohol, obat tidur, atau obat yang menimbulkan rasa mengantuk
  3. Mengubah posisi tidur untuk memperbaiki pernapasan. Penderita sebaiknya tidak tidur terlentang, tetapi miring untuk mengurangi dengkuran.
  4. Berhenti merokok. Merokok bisa meningkatkan pembengkakan pada jalan napas bagian atas, sehingga bisa memperberat dengkuran dan juga henti napas saat tidur.
  5. Mengobati alergi dan infeksi hidung
  6. Mengatasi hipotiroidisme dan pertumbuhan yang berlebih (akromegali)

Penanganan yang dapat dilakukan untuk orang-orang dengan OSA, terutama mereka yang merasa mengantuk sepanjang hari:

pengobatan sleep apnea dengan CPAP

  1. CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Dengan CPAP, penderita tidur dengan menggunakan masker yang melingkupi hidung. Masker ini tersambung dengan sebuah mesin kecil yang memberikan udara bertekanan ke jalan napas sehingga menjaga jalan napas tetap terbuka.
  2. Memasang oral/dental appliance. Alat ini membantu menjaga jalan napas tetap terbuka dan hanya dipakai saat tidur. Sebagian besar alat berfungsi untuk memisahkan rahang atas dan bawah, serta mendorong rahang bawah ke depan sehingga lidah tidak dapat jatuh ke belakang dan menyumbat tenggorokan.
  3. Pembedahan, dilakukan jika terdapat pembesaran tonsil atau sumbatan pada jalan napas bagian atas oleh struktur lainnya. 

Dengan penanganan yang baik, selain kualitas hidup bisa diperbaiki, terjadinya komplikasi serius juga dapat dicegah.


Komplikasi Obstructive Sleep Apnea

OSA adalah kondisi yang serius, yang komplikasinya dapat berupa:

  • Mengantuk dan kelelahan di siang hari. Hal ini dapat membahayakan karena dapat menyebabkan kecelakaan. Anak-anak dengan OSA dapat menurun prestasinya di sekolah, dan dapat memiliki  masalah perhatian atau perilaku.
  • Masalah kardiovaskular. Penurunan kadar oksigen yang terjadi saat OSA dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan ketegangan pada sistem kardiovaskular. Banyak orang dengan OSA tekanan darahnya meningkat, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. OSA juga meningkatkan masalah irama jantung yang disebut dengan aritmia. Semakin buruk OSA, risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung dan stroke akan semakin besar.
  • Masalah dengan obat-obatan dan pembedahan. Orang dengan OSA akan memiliki masalah dengan obat-obatan tertentu dan bius umum, karena dapat membuat OSA memburuk.
  • Masalah mata. Beberapa penelitian menemukan kaitan antara OSA dan kondisi mata tertentu, misalnya glaukoma.
  • Masalah pada pasangan. Suara mendengkur yang keras dapat mengganggu orang yang tidur dengan penderita OSA.

Prognosis Obstructive Sleep Apnea

OSA adalah kondisi kronis. Pada sebagian orang, OSA dapat menghilang dengan mengurangi berat badan atau menjalani terapi. Akan tetapi pada sebagian lainnya masalah ini dapat dialami seumur hidup.

Bila Anda terdiagnosis OSA, pastikan Anda menjalani pengobatan dengan baik untuk mengurangi risiko komplikasi dan hal-hal buruk yang dapat terjadi akibat kondisi ini.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Obstructive Sleep Apnea

Terakdang OSA dapat dicegah, tetapi tidak selalu dapat dihindari, bahkan pada orang dengan berat badan sehat. OSA pada orang dengan berat badan normal biasanya terjadi berkaitan dengan masalah struktur kepala dan leher, sehingga tidak dapat dicegah.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko sleep apnea diantaranya:

  • menjaga berat badan sehat
  • menjalani pola tidur yang baik
  • menjaga kesehatan secara umum dan mengatasi masalah kesehatan yang ada (misalnya kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau diabetes)
  • memeriksakan diri dengan teratur ke dokter

Referensi

Referensi:

  • C, Louis R. Sleep Apnea. Web MD. 2012.
  • Mayo Clinic. Sleep Apnea. 2023.
  • my.clevelandclinic.org/health/diseases/24443-obstructive-sleep-apnea-osa#prevention
  • S, Kingman P. Obstructive Sleep Apnea. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.

Diperbarui 14 September 2023