Stenosis katup pulmoner merupakan penyempitan katup pulmoner pada saat membuka, sehingga menghambat aliran darah yang keluar dari ventrikel kanan ke arteri pulomaris. Akibatnya, jumlah darah yang mengalir ke paru-paru menjadi berkurang.

Stenosis katup pulmoner jarang terjadi pada orang dewasa. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh kelainan yang telah ada sejak lahir (kongenital). Penyebabnya tidak diketahui, tetapi bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.

Banyak kasus stenosis katup pulmoner yang bersifat ringan dan tidak bergejala. Stenosis katup pulmoner yang berat adakalanya menyebabkan gagal jantung pada anak-anak, tetapi seringkali tidak menimbulkan gejala sampai usia dewasa.

Pada stenosis katup yang sedang sampai berat, bisa ditemukan gejala-gejala seperti :

• Distensi perut
• Warna kebiruan pada kulit (sianosis)
• Nyeri dada
• Sesak nafas
• Pingsan
• Kelelahan
• Penambahan berat badan yang buruk atau gagal tumbuh, pada bayi dengan gangguan yang berat
• Kematian mendadak

Gejala-gejala bisa memberat dengan aktivitas atau olahraga.

Diagnosa didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ekokardiografi bisa dilakukan untuk menemukan kelainan katup dan menentukan tingkat keparahannya.

Terkadang penanganan mungkin tidak diperlukan jika gangguan bersifat ringan.

Pada orang-orang yang bergejala atau ditemukan adanya stenosis berat pada pemeriksaan ekokardiografi, bisa dilakukan tindakan valvuloplasti balon. Sebuah kateter dengan balon diujungnya dimasukkan melalui pembuluh darah di lipat paha dan diarahkan ke jantung. Katup jantung kemudian dibuka dengan cara diregangkan, yaitu dengan mengembangkan balon pada ujung kateter sehingga daun katup terpisah.

Namun, beberapa penderita mungkin membutuhkan pembedahan untuk memperbaiki atau mengganti katup pulmoner.

- A, Guy P. Pulmonic Stenosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.

- D, David C. Pulmonary Valve Stenosis. Medline Plus. 2012.