Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Microsporidiosis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Microsporidiosis

Microsporidiosis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Microsporidia adalah sekelompok besar parasit intraseluler yang unik, eukariotik, dan obligat .

Microsporidia merupakan patogen yang dapat beradaptasi dengan baik dan parasit pertanian yang menginfeksi lebah madu, ulat sutera, dan serangga lainnya. Organisme ini juga merupakan parasit bagi ikan, hewan pengerat, kelinci, primata, dan manusia.

Microsporidiosis adalah infeksi disebabkan oleh protozoa microsporidia.


Penyebab Microsporidiosis

Penyebab Microsporidiosis

Beberapa spesies mikrosporidia menyebabkan infeksi pada manusia, tetapi gejala-gejala penyakit muncul terutama pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pada penderita AIDS. Infeksi mikrosporidia dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Infeksi mikrosporidia menyebar melalui spora , yang dapat terhirup , tertelan, atau masuk ke mata. Parasit ini dapat menyebar dari orang ke orang atau melalui kontak dengan hewan. Di dalam tubuh, spora parasit masuk ke dalam sel dan mengeluarkan zat yang akan menjadi spora. Pada akhirnya sel yang terinfeksi akan pecah dan melepaskan spora-spora parasit. Spora ini kemudian menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan peradangan, atau dikeluarkan melalui nafas, tinja, atau urin.

Penularan penyakit Microsporidia sebagian besar terjadi melalui makanan termasuk industri rantai makanan global ikan dan krustasea (udang, lobster, kerang). Penularan juga terjadi melalui air termasuk irigasi tanaman, air laut, air minum, air tanah, air limbah, kotoran di lingkungan, dan lumpur. Penularan vertikal dari ibu ke keturunannya juga telah diamati pada kelinci, domba, dan primata non-manusia. Meski jarang terjadi, penularan melalui fecal-oral dan aerosol juga dapat terjadi pada manusia.

Faktor risiko yang terkait dengan infeksi mikrosporidia termasuk

  • Hubungan seksual antara laki-laki
  • Penggunaan obat-obatan terlarang
  • Paparan air rawa atau daerah irigasi tanaman
  • Paparan air dengan kotoran
  • Penggunaan kolam renang dan bak mandi air panas atau kontak pekerjaan dengan air.

Gejala Microsporidiosis

Gejala Microsporidiosis

Gejala yang terjadi bervariasi tergantung dari spesies penyebab dan sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang normal biasanya tidak memiliki gejala , tetapi umumnya penyakit ini menimbulkan diare kronis pada AIDS.

Gejala-gejala lain yang dapat muncul yaitu nyeri perut , kuning (jaundice), demam, penurunan berat badan, batuk persisten, nyeri pada sisi tubuh, nyeri otot, sakit kepala, hidung tersumbat, dan iritasi serta kemerahan pada mata. Penglihatan dapat menjadi buram. Jika terjadi infeksi yang berat, maka dapat terjadi kebutaan.


Diagnosis Microsporidiosis

Diagnosis Microsporidiosis

Mikrosporidia sulit dideteksi karena ukurannya yang kecil, sifat infeksinya yang lambat dan terkadang infeksinya tidak menunjukkan gejala. Organisme perlu divisualisasikan menggunakan teknik khusus .

Deteksi Microsporidia dapat didasarkan pada pemeriksaan feses melalui pengamatan mikroskopis. Namun, metode pewarnaan baru termasuk pewarnaan trikrom dan pewarnaan fluoresensi menggunakan pencerah optik dapat dilakukan. Mikrosporidia dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram , pewarnaan karbol-fuchsin , dan pewarnaan perak.

Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) , merupakan pemeriksaan yang menggunakan antibodi sebagai uji serologis yang berguna untuk karakterisasi mikrosporidia. Namun, tes serologis tidak dapat diandalkan pada penderita dengan HIV karena kurangnya imunitas tubuh.

Karakterisasi molekuler termasuk reaksi berantai polimerase (PCR) dan pengurutan nukleotida merupakan pemeriksaan yang sangat sensitif dengan sensitivitas lebih dari 90% untuk karakterisasi cepat mikrosporidia yang terinfeksi manusia.


Penanganan Microsporidiosis

Pengobatan Microsporidiosis

Pengobatan jarang diperlukan jika imunitas tubuh normal. Tetapi jika tidak, maka dapat diberikan obat anti-parasit untuk membantu mengendalikan infeksi. Keluhan pada mata bisa diatasi dengan pemberian obat tetes mata, tetapi jika tidak berhasil, maka diperlukan pembedahan (keratoplasty) untuk memperbaiki kornea. Pada orang-orang dengan AIDS diperlukan pemberian obat antiretroviral untuk mengurangi gejala.

Obat yang sering diberikan untuk mengobati infeksi Microsporidia pada manusia antara lain albendazol dan fumagillin.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi

  • P, Richard D. Microsporidiosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
  • D, Steven. Microsporidiosis. MedicineNet. 2008.
  • AIDS Info. Guideline for The Prevention and Treatment of Opportunistic Infections in
  • HIV-Infected Adults and Adolescents : Microsporidiosis. 2013.
  • www.ncbi.nlm.nih.gov/

Diperbarui 6 September 2023