Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Rontgen Dada

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Rontgen Dada

Rontgen Dada

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Pemeriksaan rontgen dada merupakan pemeriksaan foto sinar-X pada dada untuk mendapatkan informasi mengenai ukuran, bentuk, kontur, dan lokasi anatomi jantung, paru-paru, pembuluh darah besar (aorta, arkus aorta, dan arteri pulmonaris), serta tulang-tulang pada dada (tulang servikal, thorakal, klavikula, dan tulang iga). Perubahan pada struktur jantung, paru-paru, atau pembuluh darah bisa menunjukkan adanya suatu penyakit atau kondisi tertentu.

Foto sinar-X menggunakan pancaran energi elektromagnetik yang tidak terlihat untuk menghasilkan gambaran tulang dan organ-organ tubuh bagian dalam pada kertas film.

Rontgen dada bisa dilakukan karena beberapa alasan berikut ini:

  1. Membantu menemukan penyebab timbulnya gejala-gejala tertentu yang berhubungan dengan jantung atau paru-paru, seperti batuk, sesak napas, atau nyeri dada.
  2. Menemukan adanya gangguan pada paru, seperti pneumonia, kanker paru, penyakit paru obstruktif kronis, pneumothoraks, atau kistik fibrosis, serta untuk memantau terapi yang diberikan untuk gangguan-gangguan tersebut.
  3. Menemukan adanya gangguan pada jantung, misalnya pembesaran jantung, gagal jantung, dan gangguan yang menyebabkan penumpukan cairan di dalam paru-paru (edema paru), serta untuk memantau terapi yang diberikan untuk kondisi-kondisi tersebut.
  4. Melihat apakah terjadi gangguan akibat trauma dada, misalnya tulang iga yang patah atau kerusakan pada paru.
  5. Menemukan adanya benda asing, misalnya uang logam atau benda kecil lainnya yang terbuat dari besi, misalnya pada saluran napas, paru-paru, atau esofagus. Namun, rontgen dada tidak bisa digunakan untuk melihat makanan.
  6. Melihat apakah kateter atau alat medis lainnya telah terpasang pada tempat yang benar di jalan napas, jantung, pembuluh darah dada, atau saluran cerna.
  7. Sebagai bagian dari pemeriksaan fisik sebelum rawat inap atau tindakan pembedahan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan pemeriksaan:

  1. Informasikan ke dokter atau tenaga medis jika:
    1. Terdapat riwayat paparan radiasi sebelumnya, misalnya pernah rontgen atau CT scan. Risiko pemeriksaan berhubungan dengan akumulasi paparan radiasi yang didapat dari berbagai pemeriksaan atau pengobatan selama waktu tertentu.
    2. Sedang hamil atau kemungkinan hamil, karena paparan radiasi bisa menyebabkan terjadinya cacat bawaan.
  2. Pemeriksaan rontgen dada tidak membutuhkan puasa atau pemberian obat tertentu, dan bisa dilakukan tanpa perlu dirawat inap, kecuali merupakan bagian dari pemeriksaan pasien saat rawat inap.

Hal-hal yang terjadi pada saat pemeriksaan rontgen dada:

  1. Dokter atau tenaga medis yang melakukan pemeriksaan akan menjelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan. Utarakan pertanyaan, jika ada, mengenai prosedur yang akan dilakukan.
  2. Semua perhiasan atau benda dari pinggang ke atas harus dilepas (misalnya kalung) karena bisa mengganggu pemeriksaan.
  3. Jika perlu, Anda akan diberikan pakaian khusus untuk digunakan selama pemeriksaan.
  4. Anda akan diposisikan sesuai dengan jenis foto rontgen dada yang diminta.
  5. Untuk foto tegak, Anda akan diminta untuk berdiri atau duduk dengan menekuk kedua bahu ke depan, menarik napas dalam, dan menahannya beberapa saat sampai paparan sinar-X diberikan. Untuk orang-orang yang tidak bisa menahan napas, maka foto akan dilakukan pada waktu yang tepat dengan memperhatikan pola pernapasan.
  6. Untuk foto lateral (samping), Anda akan diposisikan miring dan mengangkat kedua lengan ke atas kepala. Kemudian Anda akan diminta untuk menarik napas dalam dan menahannya beberapa saat sampai paparan sinar-X diberikan.

Pertahankan posisi tubuh dan jangan bergerak saat dilakukan foto sinar-X, karena gerakan akan membuat foto menjadi kabur.

Petugas yang memeriksa akan berada di belakang jendela pelindung saat gambar diambil

Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit. Pengaturan posisi saat difoto mungkin bisa menimbulkan sedikit rasa tidak enak atau nyeri, terutama pada kasus dimana terdapat cedera atau baru dilakukan prosedur invasif sebelumnya, misalnya pembedahan.

Setelah pemeriksaan selesai, biasanya tidak ada penanganan khusus yang diberikan. Tetapi mungkin ada instruksi tambahan yang diberikan oleh dokter, tergantung dari kondisi masing-masing.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • Johns Hopkins Medicine. Chest X-Ray. www.hopkinsmedicine.org
  • Mayo Clinic. Chest X-Rays. 2011.
  • R, Kathleen. Chest X-Ray. Web MD. 2010.