Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Foto Sinar-X pada Tulang Belakang

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Foto Sinar-X pada Tulang Belakang

Foto Sinar-X pada Tulang Belakang

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Pemeriksaan foto sinar-X pada tulang belakang merupakan pemeriksaan untuk melihat gambaran tulang belakang dengan menggunakan sinar-X. Pemeriksaan ini bisa dilakukan untuk melihat apakah terdapat kelainan pada tulang belakang, misalnya dislokasi ruas tulang belakang, tumor, patah tulang, atau kelainan kelengkungan tulang belakang.

Pememeriksaan foto sinar-X pada tulang belakang bisa dibagi menjadi 4 bagian:

  • Foto sinar-X servikal (tulang leher)
  • Foto sinar-X thorakal (tulang punggung)
  • Foto sinar-X lumbosakral (tulang pinggang)
  • Foto sinar-X sakrum/koksigeus

Foto sinar-X tulang belakang yang paling sering dilakukan adalah foto sinar-X servikal dan lumbosakral.

Pemeriksaan foto sinar-X pada tulang belakang bisa dilakukan untuk:

  1. menemukan penyebab timbulnya rasa nyeri, baal, atau kelemahan
  2. melihat apakah terdapat radang sendi (artritis) di tulang belakang dan degenerasi diskus yang terletak diantara ruas tulang belakang
  3. melihat apakah terdapat cedera pada tulang belakang, misalnya patah tulang atau dislokasi
  4. melihat apakah tulang belakang mengalami gangguan akibat penyakit lainnya, misalnya infeksi atau tumor
  5. melihat apakah terdapat kelainan kelengkungan tulang belakang, misalnya skoliosis
  6. melihat apakah terdapat kelainan bawaan sejak lahir (kelainan kongenital), misalnya spina bifida
  7. melihat perubahan pada tulang belakang setelah pembedahan

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan pemeriksaan sinar-X pada tulang belakang:

  • Informasikan ke dokter atau petugas medis jika:
    • Memiliki riwayat paparan radiasi sebelumnya, misalnya pernah rontgen atau CT scan. Hal ini berhubungan dengan akumulasi paparan radiasi yang didapat selama waktu tertentu.
    • Sedang hamil atau kemungkinan hamil, karena bisa menyebabkan terjadinya cacat bawaan.
    • Baru melakukan foto rontgen dengan barium dalam waktu 4 hari sebelumnya. Barium akan tampak dalam foto sinar-X dan akan menyulitkan pemeriksaan untuk mendapatkan gambaran tulang belakang bagian bawah (lumbal) yang jelas.
  • Pemeriksaan foto sinar-X tulang belakang tidak membutuhkan puasa dan bisa dilakukan tanpa perlu dirawat inap, kecuali jika merupakan bagian dari pemeriksaan pasien saat rawat inap.

Hal-hal yang terjadi pada saat pemeriksaan sinar-x pada tulang belakang:

  • Prosedur pemeriksaan akan dijelaskan oleh petugas medis. Utarakan pertanyaan, jika ada, mengenai prosedur yang akan dilakukan.
  • Pakaian, perhiasan atau benda yang mungkin bisa mengganggu pemeriksaan harus dilepas.
  • Akan diberikan pakaian khusus untuk digunakan selama pemeriksaan.
  • Anda akan diposisikan pada meja pemeriksaan. Bagian tulang belakang yang akan diperiksa berada di antara mesin sinar-X dan film.
  • Bagian tubuh yang tidak difoto bisa ditutupi dengan pelindung (apron) untuk menghindari paparan sinar-X
  • Jangan bergerak selama dilakukan foto sinar-X, sehingga dapatkan gambar yang jelas.
  • Pancaran sinar-X akan difokuskan pada area yang akan difoto
  • Mungkin bisa dilakukan foto dengan posisi yang berbeda.
  • Jika foto sinar-X dilakukan untuk memastikan adanya cedera, maka perlu dilakukan tindakan untuk mencegah terjadinya cedera lebih lanjut, misalnya dengan memasang penyangga leher jika diduga terdapat fraktur (patah) tulang leher.
  • Petugas yang memeriksa akan berada di belakang jendela pelindung saat gambar diambil

Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa nyeri. Rasa tidak enak atau nyeri mungkin bisa timbul saat mempertahankan posisi selama pemeriksaan, terutama pada kasus dimana terdapat cedera atau riwayat prosedur invasif sebelumnya, misalnya pembedahan.

Setelah pemeriksaan selesai, biasanya tidak ada penanganan khusus yang diberikan. Tetapi mungkin bisa ada instruksi tambahan yang diberikan oleh dokter, tergantung dari kondisi masing-masing.

Pada hasil yang normal, tidak tampak adanya patah tulang, dislokasi, kelainan lengkung tulang belakang, atau kelainan lainnya. Tetapi pada hasil yang abnormal, bisa ditemukan adanya kekelainan, seperti penggeseran letak ruas tulang belakang, patah tulang belakang, kelainan kelengkungan tulang belakang (kifosis, skoliosis, atau lordosis), kelainan kongenital, atau tumor.

 


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • Johns Hopkins Medicine. X-rays of the Spine, Neck, or Back. www.hopkinsmedicine.org
  • S, Howard. Spinal X-Ray. Web MD. 2011.