Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Serangan Jantung

BELLA PRICYLLA
12 Desember 2023
Serangan Jantung

Serangan Jantung

BELLA PRICYLLA
12 Desember 2023

Serangan jantung merupakan suatu keadaan dimana terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung secara tiba-tiba, yang menyebabkan kematian jaringan otot pada jantung karena kekurangan oksigen.

Deposit kolesterol dan lemak menumpuk seiring waktu, membentuk plak di pembuluh darah arteri (proses penumpukan plak disebut dengan aterosklerosis).

Bila plak pecah, dapat terbentuk bekuan darah. Bekuan darah dapat menghambat pembuluh darah arteri, dan menyebabkan serangan jantung.

Serangan jantung adalah kegawatdaruratan yang mengancam nyawa. Keterlambatan penanganan bahkan dalam hitungan menit, dapat menyebabkan kerusakan jantung yang permanen atau kematian.

Faktor Risiko Serangan Jantung

Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung. Beberapa diantaranya tidak dapat dikendalikan:

  • Usia dan jenis kelamin. Risiko serangan jantung meningkat seiring pertambahan usia. Risiko terkena serangan jantung pada pria meningkat mulai usia 45 tahun. Sedangkan pada wanita akan meningkat mulai usia 50 tahun atau setelah menopause.
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Risiko akan meningkat bila ada orang tua atau saudara kandung yang memiliki riwayat penyakit jantung atau serangan jantung, terutama di usia muda.
  • Gaya hidup. Merokok, kurang aktivitas fisik, banyak minum alkohol, dan penyalahgunaan obat dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
  • Kondisi kesehatan tertentu. Beberapa kondisi kesehatan dapat membebani jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung, misalnya diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gangguan makan, atau riwayat pre-eklampsia.

Penyebab Serangan jantung

Penyebab Serangan Jantung

Serangan jantung biasanya terjadi akibat sumbatan pada arteri koroner yang menyebabkan terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke suatu bagian jantung. Jika terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung selama lebih dari beberapa menit, maka akan terjadi kematian jaringan jantung.

Penyebab lain dari serangan jantung:

  1. Bekuan dari bagian jantung itu sendiri. Kadang suatu bekuan terbentuk di dalam jantung, lalu pecah dan tersangkut di arteri koroner (embolus).
  2. Plak yang terbentuk dari kolesterol, biasa disebut aterosklerosis

Plak Menyumbat Arteri Sehingga Suplai Oksigen Terganggu

Sumber : medlineplus.gov

       3. Spasme arteri koroner yang menyebabkan terhentinya aliran darah, misalnya akibat obat (seperti kokain) atau merokok, tetapi terkadang penyebabnya tidak diketahui.


Gejala Serangan jantung

Gejala Serangan Jantung

Sekitar 2 dari 3 orang yang mengalami serangan jantung, beberapa hari sebelum terjadinya serangan merasakan nyeri dada yang hilang-timbul, sesak napas atau kelelahan. Nyeri dada semakin sering muncul bahkan setelah melakukan aktivitas fisik yang ringan.

Nyeri bisa dirasakan di tengah dada dan menjalar ke punggung, rahang, atau lengan kiri; atau yang lebih jarang menjalar ke lengan kanan. Nyeri juga bisa timbul di tempat-tempat tersebut tanpa nyeri dada sama sekali. Terkadang nyeri dirasakan di daerah perut dan disalahartikan sebagai salah makan, terutama karena setelah penderita bersendawa nyeri agak berkurang atau hilang untuk sementara waktu.

Gejala lain serangan jantung yang bisa ditemukan adalah rasa seperti akan pingsan dan jantung berdebar-debar. Irama jantung yang abnormal (aritmia) bisa mempengaruhi kemampuan jantung dalam memompa darah atau bahkan bisa menyebabkan henti jantung, sehingga terjadi penurunan kesadaran atau kematian.

Selama serangan jantung, penderita bisa merasa gelisah, berkeringat, cemas, dan bisa merasa ajalnya akan segera tiba. Bibir, tangan dan kaki bisa tampak kebiruan. Penderita usia lanjut bisa mengalami disorientasi (linglung).


Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke rumah sakit bila Anda merasa mengalami serangan jantung.

  • hubungi rumah sakit atau layanan ambulan untuk mengantarkan Anda ke rumah sakit
  • konsumsi nitrogliserin bila dokter meresepkannya untuk Anda
  • konsumsi aspirin bila dokter meresepkannya untuk Anda

Bila seseorang di dekat Anda tidak sadarkan diri dan sepertinya terkena serangan jantung, segera hubungi rumah sakit, dan pastikan apakah orang tersebut bernapas dan ada denyut nadi.

Bila tidak ditemukan denyut nadi dan gerakan napas, lakukan resusitasi jantung paru (RJP).

  • Jika Anda tidak pernah mengikuti latihan RJP, tekan dada orang yang tidak sadarkan diri sekitar 100 - 120 kali per menit.
  • Jika Anda pernah mengikuti latihan RJP dan yakin Anda mampu, mulai dengan kompresi dada sebanyak 30 kali sebelum memberikan bantuan napas dua kali.

Diagnosis Serangan jantung

Diagnosis Serangan Jantung

Jika seorang pria yang berusia diatas 35 tahun atau seorang wanita yang berusia di atas 50 tahun mengeluh nyeri dada, maka bisa dipertimbangkan kemungkinan adanya serangan jantung. Diagnosis serangan jantung bisa diperkuat dengan melakukan pemeriksaan sebagai berikut:

  1. EKG (elektrokardiogram) atau ECG (electrocardiogram)
  2. Pemeriksaan darah, untuk menentukan kadar enzim tertentu yang dilepaskan ke dalam darah jika terjadi kerusakan jantung.
  3. Echokardiogram, untuk melihat petunjuk adanya kerusakan akibat serangan jantung.
  4. Radionuclide imaging, bisa menunjukkan penurunan aliran darah ke salah satu bagian otot jantung, yang merupakan petunjuk adanya jaringan parut (jaringan yang mati) akibat serangan jantung.

 

Echokardiogram

Sumber: www.heart.org


Penanganan Serangan jantung

Pengobatan Serangan Jantung

Serangan jantung merupakan suatu keadaan darurat. Separuh kematian akibat serangan jantung terjadi dalam waktu 3-4 jam pertama setelah terjadinya gejala. Semakin cepat pertolongan diberikan, semakin besar kemungkinan penderita dapat tertolong.

Seseorang yang diduga mengalami serangan jantung biasanya perlu dirawat di unit perawatan jantung, dan untuk menilai kerusakan jantung, dilakukan pemantauan ketat terhadap irama jantung, tekanan darah dan jumlah oksigen dalam darahnya.

Pengobatan Serangan Jantung Awal

Jika sumbatan arteri koroner dapat segera diatasi, maka jaringan jantung dapat diselamatkan. Bekuan darah dalam arteri seringkali dapat dilarutkan dengan terapi trombolitik. Agar efektif, terapi diberikan secara intravena dalam waktu 6 jam setelah terjadinya gejala serangan jantung; karena jika sudah lebih dari 6 jam, beberapa kerusakan bersifat menetap.

Terapi trombolitik bisa menyebabkan perdarahan, sehingga biasanya tidak diberikan kepada penderita yang:

  • mengalami perdarahan saluran pencernaan
  • memiliki tekanan darah tinggi yang berat
  • baru menderita stroke
  • baru menjalani pembedahan

Beberapa rumah sakit menggunakan angioplasti atau pembedahan bypass arteri koroner segera setelah terjadi serangan jantung.

Pengobatan Serangan Jantung Lanjutan

Seseorang yang baru mengalami serangan jantung, harus menjalani tirah baring di dalam ruangan yang tenang selama beberapa hari; karena kegembiraan, aktivitas fisik dan stres emosional bisa memperberat kerja jantung. 

 

 


Komplikasi Serangan Jantung

Komplikasi serangan jantung seringkali akibat kerusakan otot jantung. Komplikasi dapat berupa:

  • Denyut jantung tidak teratur (aritmia). Serangan jantung dapat mempengaruhi gerakan sinyal listrik di jantung sehingga dapat mengubah denyut jantung. Sebagian dapat menjadi serius dan mematikan.
  • Syok kardiogenik. Kondisi ini terjadi ketika jantung tiba-tiba tidak mampu memompa darah.
  • Gagal jantung. Banyaknya jaringan otot jantung yang rusak dapat membuat jantung tidak dapat memompa darah. Gagal jantung dapat bersifat sementara atau kronis.
  • Peradangan jaringan yang menyelubungi jantung (perikarditis). Terkadang serangan jantung dapat mencetuskan kegagalan respons imun. Kondisi ini disebut dengan sidroma Dressler, sindroma pasca infark miokard atau sindroma postcardiac injury.
  • Henti jantung. Perubahan tiba-tiba pada sinyal jantung dapat menyebabkan henti jantung tiba-tiba. Serangan jantung meningkatkan risiko kondisi yang mengancam nyawa ini. Bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian.

Prognosis Serangan Jantung

Bila pernah mengalami serangan jantung, risiko serangan berulang lebih tinggi. Dokter biasanya merekomendasikan pemantauan, pemeriksaan lanjutan dan pengobatan untuk mencegah serangan jantung berulang.

Selain itu digunakan obat-obatan jangka panjang, seperti:

  • Beta bloker
  • ACE inhibitor
  • Aspirin dan obat pengencer darah lainnya

Sebagian besar penderita yang bertahan hidup selama beberapa hari setelah serangan jantung dapat mengalami pemulihan total; tetapi sekitar 10% meninggal dalam waktu 1 tahun. Kematian terjadi dalam waktu 3-4 bulan pertama, terutama pada penderita yang kembali mengalami angina, aritmia ventrikuler dan gagal jantung.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Serangan Jantung

Pencegahan serangan jantung sedapat mungkin mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit arteri koroner, terutama yang dapat diubah oleh penderita:

  1. Berhenti merokok
  2. Menurunkan berat badan
  3. Mengendalikan tekanan darah
  4. Menurunkan kadar kolesterol darah dengan diet atau dengan obat
  5. Melakukan olah raga secara teratur

 


Referensi

Referensi:

  • my.clevelandclinic.org. Heart Attack (Myocardial Infarct). 2022
  • W, James W. Acute Coronary Syndromes (Heart Attack; Myocardial Infarction; Unstable Angina). Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  • www.mayoclinic.org. Heart Attack. 2023.

(Diperbarui tanggal 31 Oktober 2023)