Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Perikarditis Kronis

VIDYA HARTIANSYAH
1 Februari 2024
Perikarditis Kronis

Perikarditis Kronis

VIDYA HARTIANSYAH
1 Februari 2024

Perikarditis kronis merupakan peradangan perikardium (selaput jantung) yang terjadi secara perlahan-lahan, untuk waktu lama, dan menyebabkan akumulasi cairan pada ruang perikardium atau penebalan perikardium.

Perikarditis dikatakan sebagai kronis jika berlangsung lebih dari 6 bulan. Ada 2 jenis utama perikarditis kronis, yaitu:

  1. Perikarditis kronis efusif, dimana terjadi akumulasi cairan secara perlahan-lahan pada ruang perikardium, yaitu ruangan yang terletak di antara kedua lapisan perikardium yang meliputi jantung.
  2. Perikarditis konstriktif kronis (jarang terjadi), biasanya akibat pembentukan jaringan fibrosis (seperti jaringan parut) pada perikardium yang cenderung memberi penekanan pada jantung, sehingga jantung tidak dapat terisi darah dengan normal dan bisa menyebabkan gagal jantung.

Penyebab Perikarditis kronis

Penyebab Perikarditis Kronis

Penyebab terjadinya perikarditis kronis, baik jenis efusif maupun konstriktif, biasanya tidak diketahui. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya perikarditis efusif kronis, antara lain: kanker, tuberkulosis, atau hipotiroidisme. Penyebab paling sering terjadinya perikarditis konstriktif kronis antara lain: infeksi virus dan terapi radiasi yang diberikan untuk kanker payudara atau limfoma di dada.

Perikarditis konstriktif kronis juga bisa terjadi akibat berbagai kondisi yang menyebabkan perikarditis akut, misalnya rheumatoid artritis, lupus eritematosus sistemik, riwayat cedera, pembedahan jantung, atau infeksi bakteri.


Gejala Perikarditis kronis

Gejala Perikarditis Kronis

Perikarditis kronis biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Gejala-gejala perikarditis kronis yang bisa ditemukan antara lain sesak napas, batuk, kelelahan, serta penimbunan cairan, misalnya di perut dan tungkai.

Sesak napas dan batuk terjadi karena tekanan tinggi pada vena paru menekan cairan ke dalam kantung udara. Kelelahan terjadi karena perikardium yang tidak normal mengganggu kerja pompa jantung, sehingga kebutuhan darah di seluuh tubuh tidak terpenuhi dengan optimal.

Perikarditis efusif kronis bisa hanya menimbulkan sedikit gejala jika penimbunan cairan terjadi secara perlahan. Namun, jika cairan terkumpul dengan cepat, maka jantung bisa tertekan dan bisa terjadi tamponade jantung.


Kapan Harus ke Dokter? 

Segera periksakan diri Anda bila mengalami nyeri dada yang tajam atau seperti ditusuk, memburuk saat menarik napas dalam, menelan, batuk, atua berbaring.

Segera ke rumah sakit bila nyeri dada menjalar ke lengan, punggung, leher atau rahang. Nyeri membuat dada terasa kencang atau berat, disertai dengan sesak napas, berkeringat dan merasa ingin muntah, dan berlangsung selama lebih dari 15 menit.

 


Diagnosis Perikarditis kronis

Diagnosis Perikarditis Kronis

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada, terutama jika tidak ditemukan adanya penyebab lain penurunan kerja jantung. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan:

  1. Ekokardiografi, untuk memastikan diagnosa, yaitu dengan mendeteksi adanya cairan di ruang perikardial dan pembentukan jaringan fibrosa di sekitar jantung.
  2. Foto rontgen dada, untuk mendeteksi endapan kalsium di perikardium pada orang dengan perikarditis konstriktif kronis.
  3. MRI atau CT scan, bisa digunakan untuk menentukan ketebalan perikardium. Pada perikarditis konstriktif kronis, tebal perikardium bisa bertambah.
  4. Biopsi jaringan perikardium, serta analisa contoh darah atau cairan perikardium, bisa dilakukan untuk membantu menemukan penyebabnya.

Penanganan Perikarditis kronis

Penanganan Perikarditis Kronis

Penanganan yang bisa dilakukan untuk perikarditis efusif kronis antara lain berupa:

  1. Menemukan dan mengatasi penyebabnya.
  2. Pemantauan penyakit, jika fungsi jantung masih normal.
  3. Pengeluaran cairan dari ruang perikardial (drainage) melalui pembedahan, jika menimbulkan gejala atau jika diduga terdapat infeksi.

Penanganan untuk perikarditis konstriktif kronis antara lain berupa:

  1. Istirahat total
  2. Pembatasan garam dari makanan
  3. Pengangkatan perikardium melalui pembedahan. Karena risiko terjadinya kematian sekitar 5-15%, maka sebagian besar orang tidak melakukannya kecuali penyakit sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pembedahan juga tidak dilakukan pada tahap awal penyakit (sebelum muncul gejala yang signifikan) atau tahap lanjut penyakit (ketika gejala-gejala muncul saat istirahat).

Komplikasi Perikarditis Kronis

  • Tamponade Jantung

Tamponade jantung merupakan komplikasi pasti dari semua kasus perikarditis, yang umumnya disebabkan oleh kanker atau tuberkulosis.

Tamponade terjadi ketika cairan di ruang perikardium menekan jantung dan mengganggu proses pengisian darah dalam jantung, sehingga tekanan darah menurun drastis. Penurunan tekanan darah menyebabkan penglihatan buram, mual, kebingungan, dan lemah.

Kondisi ini dapat mengancam nyawa, dan memerlukan penanganan segera. Perikardiosentesis biasanya dilakukan untuk mengatasi tamponade jantung.

  • Komplikasi Bakteri

Bakteri juga ikut berperan pada komplikasi perikarditis. Pada banyak kasus perikarditis, infeksi dipicu dari bagian tubuh lainnya. Misalnya pada pasien tuberkulosis, perikarditis bakteri dapat terjadi bil abakteri terbawa dalam aliran darah. Terkadang infeksi ini membentuk nanah di jantung atau di perikardium, yang disebut dengan abses.

  • Gagal Jantung Kronis

Komplikasi lainnya misalnya mioperikarditis, yang disebabkan karena peradangan pada otot jantung (miokard) atau kerusakan jaringan jantung akibat serangan jantung. Kondisi ini disebut juga dengan perikarditis pasca infark miokard atau perikarditis pasca serangan jantung.

Komplikasi serius dari kondisi ini adalah kematian. Gagal jantung kronis adalah komplikasi jangka panjang.

  • Perikarditis Berulang

Komplikasi dari perikarditis yang paling menyulitkan adalah kekakmbuhan. Nyeri perikardial dapat dirasakan kembali setelah terapi selesai atau setelah sembuh dari serangan pertama.

Diagnosis dan penanganan perikarditis yang lebih dini dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.


Prognosis Perikarditis Kronis

Harapan hidup jangka panjang setelah prosedur perikardiektomi berkaitan dnegan penyebab perikarditis yang mendasari dan kondisi klinis pasien secara umum. Harapan hidup pasien perikarditis konstriktif idiopatik relatif baik.

Harapan hidup jangka panjang lebih baik dengan pembedahan, dan hasil terbaik bisa didapatkan bila pembedahan dilakukan lebih cepat. Hasil pembedahan buruk pada pasien dengan:

  • gagal organ (terutama ginjal dan liver)
  • asites
  • penyakit jantung koroner yang tidak ditangani
  • usia lanjut
  • gejala gagal jantung New York Heart Association (NYHA) kelas IV
  • fibrosis miokardium

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • H, Brian D. Chronic Pericarditis. Merck Manual Home Health Handbook. 2022.
  • patient.info/doctor/chronic-pericarditis#nav-8. 2022
  • www.news-medical.net/health/Complications-of-Pericarditis.aspx
  • www.nhs.uk/conditions/pericarditis/

Diperbarui 1 Februari 2024