Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Keracunan Zat Besi

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Keracunan Zat Besi

Keracunan Zat Besi

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Zat besi ditemukan di banyak multivitamin yang dijual bebas. Keracunan zat besi akibat konsumsi yang disengaja atau tidak disengaja adalah keracunan yang umum. Penelanan zat besi secara akut sangat berbahaya bagi anak-anak. Toksisitas yang mengancam jiwa dikaitkan dengan konsumsi obat-obatan dewasa yang manjur pada anak-anak, seperti vitamin prenatal.

Konsumsi zat besi yang serius pada orang dewasa biasanya dikaitkan dengan upaya bunuh diri. Tertelan secara tidak sengaja lebih sering terjadi pada anak-anak kurang dari 6 tahun. Selain itu, toksisitas zat besi juga dapat terjadi setelah beberapa kali transfusi darah untuk penyakit kronis seperti talasemia, sel sabit, dan kanker hematologi.


Penyebab Keracunan zat besi

Penyebab Keracunan Zat Besi

Vitamin prenatal mungkin mengandung 60 hingga 90 mg unsur besi per tablet. Vitamin anak-anak bervariasi dari 5 hingga 19 mg unsur besi per tablet.

Tingkat keracunan zat besi tergantung dari seberapa banyak zat besi yang masuk ke dalam tubuh. Anak-anak bisa menunjukkan tanda-tanda toksisitas setelah menelan 10-20 mg/kg tablet besi elemental. Keracunan berat bisa terjadi jika anak mengkonsumsi lebih dari 60 mg/kg tablet besi elemental.

Keracunan zat besi adalah penyebab keracunan yang fatal pada anak-anak berusia kurang dari 5 tahun. Kadar zat besi yang tinggi mengiritasi lambung dan saluran cerna, sehingga terkadang menyebabkan terjadinya perdarahan. Dalam waktu beberapa jam, zat besi masuk ke dalam sel-sel tubuh dan mengganggu reaksi kimia di dalamnya. Dalam waktu beberapa hari, bisa terjadi kerusakan hati. Beberapa minggu setelah pemulihan, bisa terbentuk jaringan parut akibat iritasi sebelumnya pada lambung, saluran cerna, dan hati.

 


Gejala Keracunan zat besi

Gejala Keracunan Zat Besi

Keracunan zat besi yang berat biasanya menimbulkan gejala-gejala dalam waktu 6 jam.

  • Pada tahap I (dalam waktu 6 jam setelah overdosis), gejala yang muncul berupa: muntah, muntah darah, diare, nyeri perut, iritabilitas, dan mengantuk. Jika terjadi keracunan yang sangat berat, maka bisa terjadi peningkatan laju pernapasan dan detak jantung, penurunan tekanan darah, penderita menjadi tidak sadar, kejang, dan bahkan koma.
  • Pada tahap II (6-48 jam setelah overdosis), kondisi penderita bisa tampak membaik (periode laten).
  • Pada tahap III (12-48 jam setelah overdosis) bisa terjadi penurunan tekanan darah yang sangat rendah (syok), demam, perdarahan, jaundice, gagal hati, dan kejang.
  • Pada tahap IV (2-5 hari setelah overdosis) terjadi gagal hati dan penderita bisa meninggal akibat syok, perdarahan, dan gangguan pembekuan darah. Kadar gula di dalam darah bisa turun. Penderita bisa menjadi lesu, bingung, bahkan penurunan kesadaran hingga koma.
  • Pada tahap V (2-5 minggu setelah overdosis), lambung atau usus bisa menjadi tersumbat akibat adanya jaringan parut. Jaringan parut yang terbentuk di organ tubuh lainnya bisa menyebabkan nyeri perut dan muntah. Terbentuknya jaringan parut yang hebat di hati (sirosis) juga dapat terjadi kemudian.

Diagnosis Keracunan zat besi

Diagnosis Keracunan Zat Besi

Diagnosis keracunan zat besi didasarkan dari riwayat penderita, gejala-gejala yang ada, serta kadar zat besi di dalam darah. Jika banyak tablet besi yang ditelan, maka tablet besi terkadang dapat terlihat pada foto sinar-x lambung atau usus.


Penanganan Keracunan zat besi

Pengobatan Keracunan Zat Besi

Jika hasil pemeriksan darah menunjukkan kadar zat besi yang rendah, maka anak akan diobservasi terlebih dahulu selama sedikitnya 6 jam dan jika tidak timbul gejala, anak tersebut tidak perlu dirawat. Namun, jika didapatkan kadar zat besi yang tinggi atau timbul gejala, maka anak perlu dirawat.

Anak akan mendapatkan terapi kelasi, dimana diberikan obat yang bisa berikatan dengan zat besi di dalam darah, sehingga zat besi bisa dibuang melalui air kemih. Sejumlah besar zat besi bisa tetap ada di dalam lambung meskipun penderita telah muntah. Untuk itu, perlu dilakukan pemasangan selang ke lambung untuk membilas isi lambung dan usus.

Rontgen lambung atau usus bagian atas bisa dilakukan 6 minggu atau lebih setelah keracunan, untuk mengetahui apakah terdapat penyempitan organ akibat iritasi saluran pencernaan.

Penderita kemungkinan bisa pulih sepenuhnya jika tidak menunjukkan gejala paling tidak selama minimal 6 jam setelah menelan tablet-tablet besi tersebut.


Informasi Produk Terkait Keracunan Zat Besi


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Keracunan Zat Besi

Simpan obat-obatan di luar jangkauan anak-anak.

Ajari anak-anak bahwa tablet-tablet yang mereka tidak ketahui bukanlah permen dan bisa memiliki efek yang berbahaya.

 


Referensi

Referensi:

  • L, Douglas S. Iron Poisoning In Children. Emedicine Health. 2012.
  • O, Gerald F.; O, Rika. Iron Poisoning. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  • www.msdmanuals.com

Diperbarui 30 Agustus 2023