Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)

BELLA PRICYLLA
16 Februari 2024
Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)

Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)

BELLA PRICYLLA
16 Februari 2024

Otitis eksterna (OE) atau swimmer's ear adalah suatu infeksi yang terjadi saluran telinga bagian luar. Bagian yang termasuk telinga luar adalah mulai dari daun telinga, linga telingga hingga gendang telinga (membran tympani). Otitis eksterna dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering pada perenang atau penyelam.

Otitis eksterna diklasifikasikan menjadi akut (berlangsung kurang dari 6 minggu) atau kronis (berlangsung lebih dari 3 bulan). Penyebab paling umum dari otitis eksterna akut adalah infeksi bakteri atau jamur.


Penyebab Otitis eksterna

Penyebab Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)

Sejumlah bakteri atau jamur (lebih jarang) bisa menyebabkan otitis eksterna. Bakteri stafilokokus biasanya menyebabkan bisul pada telinga. Orang-orang tertentu (penderita alergi, psoriasis), eksim atau dermatitis pada kulit kepala) sangat rentan terhadap terjadinya otitis eksterna. Cedera pada saluran telinga ketika dapat menyebabkan otits eksterna. Alat penyumbat telinga dan alat bantu dengar lebih mungkin menyebabkan terjadinya otitis eksterna, terutama jika alat-alat ini tidak dibersihkan dengan baik. Otitis eksterna terutama sering terjadi setelah berenang (swimmer's ear).

Saluran telinga normalnya memiliki mekanisme untuk membersihkan diri dengan cara membuang sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga dengan cotton bud (kapas pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana. Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan tertahannya air yang masuk ke dalam saluran telinga saat mandi atau berenang.

Beberapa kondisi yang bisa melemahkan pertahanan pada telinga dan memicu pertumbuhan bakteri antara lain:

  • Telinga yang sangat lembab. Berada di tempat yang lembab untuk jangka lama atau adanya air yang tertinggal di dalam telinga setelah berenang membuat telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur.
  • Goresan atau abrasi pada liang telinga. Membersihkan telinga dengan kapas pembersih (cotton bud) atau jepit rambut, menggaruk telinga dengan jari, atau menggunakan alat bantu dengar bisa menyebabkan trauma ringan pada kulit yang memungkinkan bakteri untuk tumbuh.
  • Reaksi sensitivitas. Produk-produk rambut bisa menyebabkan alergi dan reaksi kulit yang bisa membuat terjadinya infeksi.

Gejala Otitis eksterna

Gejala Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)

Gejala-gejala otitis eksterna generalisata adalah timbulnya rasa gatal, nyeri dan keluarnya cairan berbau busuk. Saluran telinga bisa agak membengkak atau bisa juga tidak. Pada kasus yang berat, saluran telinga dapat membengkak hingga tertutup saluran telinga ini. Jika saluran telinga membengkak atau terisi oleh nanah dan tertumpuk jaringan yang mati, maka bisa terjadi gangguan pendengaran.

Biasanya akan timbul rasa nyeri jika daun telinga ditarik atau tonjolan kulit (tragus) didepan saluran telinga ditekan. Bisul dapat menimbulkan nyeri yang hebat. Jika bisul ini pecah, maka akan keluar darah dan nanah dari telinga.


Kapan harus ke dokter?

Segeralah konsultasi ke dokter, jika anda mempunyai keluhan sakit pada telinga atau telinga mengeluarkan cairan berbau tidak sedap.


Diagnosis Otitis eksterna

Diagnosis Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)

Otitis eksterna adalah diagnosis klinis: diperlukan riwayat lengkap dan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik harus mencakup evaluasi daun telinga, penilaian kulit di sekitarnya dan kelenjar getah bening, dan otoskopi. Otoskopi akan menunjukkan saluran telinga yang eritematosa dan edema disertai serpihan (kuning, putih, atau abu-abu). Dalam beberapa kasus, membran timpani tampak eritematosa atau sebagian terlihat karena edema saluran pendengaran eksternal. Otitis media yang terjadi bersamaan dicurigai bila terdapat bukti adanya air-fluid level di sepanjang membran timpani (efusi telinga tengah).

Gambaran klinisnya dapat bervariasi tergantung pada stadium atau tingkat keparahan penyakit. Awalnya, pasien Nyeri telinga seringkali tidak sebanding dengan temuan pemeriksaan fisik, dan hal ini disebabkan oleh iritasi pada periosteum yang sangat sensitif di bawah dermis tipis tulang saluran telinga. Bisa juga muncul dengan otorrhea, sensasi penuh, dan gangguan pendengaran. Gejala sistemik seperti demam dan malaise menunjukkan perluasan melampaui saluran telinga luar.

Otitis eksterna dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya sebagai berikut:

  • Ringan (Mild): Pruritus, rasa tidak nyaman ringan, dan edema saluran telinga
  • Sedang (Moderate) : Saluran telinga tersumbat sebagian
  • Parah (Severe) : Saluran telinga luar tersumbat seluruhnya akibat edema. Biasanya timbul nyeri hebat, limfadenopati, dan demam.

Penanganan Otitis eksterna

Pengobatan Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)

Untuk mengobati otitis eksterna generalisata, pertama-tama dilakukan pembuangan debris yang terinfeksi dari saluran telinga dengan menggunakan suction atau kapas kering .

Biasanya diberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik selama bebarapa hari. Pada 24-48 jam pertama bisa diberikan obat pereda nyeri, seperti Acetaminophen, sampai peradangan mereda. Jika terdapat tanda-tanda infeksi pada saluran telinga dapat diberikan antibitotik .

Penanganan untuk bisul tergantung dari keparahan infeksi. Pada tahap awal, bisa diberikan kompres hangat sebentar dan obat untuk mengatasi rasa nyeri. Kompres hangat juga bisa membantu mempercepat penyembuhan. Bisul yang mau pecah bisa dilakukan drainase untuk mengeluarkan nanah didalamnya.

Antibiotik topikal yang umum diindikasikan untuk otitis eksterna meliputi:

  • Polimiksin B, neomycin, dan hidrokortison 3 sampai 4 tetes pada telinga yang terkena empat kali sehari
  • Ofloxacin 5 tetes pada telinga yang terkena dua kali sehari
  • Ciprofloxacin dengan hidrokortison 3 tetes pada telinga yang terkena dua kali sehari

Pasien dengan edema saluran telinga yang nyata memerlukan penempatan tampon telinga (hidroselulosa terkompresi atau pita kasa) untuk memfasilitasi pemberian obat dan mengurangi edema saluran telinga. Tampon dibasahi dengan tetes antibiotik dan dimasukkan ke dalam saluran telinga. Tampon telinga biasanya akan lepas secara spontan, dan jika perlu tampon harus dikeluarkan oleh dokter dalam waktu sekitar dua hingga tiga hari.

Jika dicurigai adanya perforasi membran timpani, obat tetes neomycin/polymyxin B/hydrocortisone, alkohol, dan obat tetes ototoksik (aminoglikosida) harus dihindari.

Fluoroquinolones tidak memiliki ototoksisitas dan merupakan satu-satunya obat yang disetujui FDA untuk penggunaan telinga tengah; oleh karena itu, obat ini direkomendasikan untuk pengobatan OE tanpa komplikasi yang berhubungan dengan perforasi membran timpani. Meskipun biasanya tidak dilakukan di layanan kesehatan primer, pembersihan saluran telinga luar direkomendasikan untuk pengobatan OE akut oleh American Academy of Otorhinolaryngology. Bilas atau penghisapan secara perlahan harus dilakukan hanya jika tidak ada bukti atau kecurigaan adanya perforasi membran timpani. Selain itu, sebaiknya dihindari pada pasien dengan riwayat diabetes karena berpotensi menyebabkan otitis eksterna maligna


Komplikasi Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)

Otitis eksterna bukan termasuk penyakit yang serius jika diatasi dengan baik. Tetapi, jika otitis eksterna tidak ditangani dengan baik maka berisikp untu mengalami komplikasi, seperti:

  • Gangguan pendengaran sementara. Gangguan pendengaran mungkin dapat terjadi selama proses infeksi berjalan, dan akan membaik setelah infeksi teratasi.
  • Otitis eksterna kronik. Infeksi telinga luar dianggap kronis jika tanda dan gejalanya menetap selama lebih dari tiga bulan. Infeksi kronis lebih sering terjadi jika terdapat kondisi yang mempersulit pengobatan, seperti jenis bakteri langka, reaksi alergi pada kulit, reaksi alergi terhadap obat tetes telinga antibiotik, kondisi kulit seperti dermatitis atau psoriasis, atau kombinasi dari bakteri dan penyakit.
  • Selulitis. Ini termasuk kondisi yang jarang terjadi, dimana infeksi otitis eksterna menyebar hingga lapisan ke dalam kulit.
  • Kerusakan tulang (osteomielitis) dan tulang rawan. Termasuk komplikasi yang terjadi, kondisi ini terjadi akibat infeksi otitis eksterna yang menyebar ke tulang rawan bagian luar dan tulang bagian bawah tengkorak, sehingga menyebabkan rasa nyeri yang berat. Pada penderita otitis eksterna yang mempunyai penyakit diabetes/gangguan imunitas dapat meningkatkan risiko mengalami komplikasi ini.
  • Infeksi yang lebih luas. Jika otitis eksterna berkembang menjadi osteomielitis, infeksi dapat menyebar dan mempengaruhi bagian lain dari tubuh, seperti otak atau saraf di sekitarnya. Komplikasi langka ini dapat mengancam jiwa.

Prognosis Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)

Umumnya otitis eksterna memiliki prognosis yang baik dan jarang menimbulkan komplikasi, jika mendapatkan penanganan yang tepat.


Informasi Produk Terkait Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Otitis Eksterna (Infeksi Telinga Luar)

Cara pencegahan bisa dilakukan dengan melindungi telinga dari iritasi lebih lanjut, misalnya dengan:

  • Tidak menggaruk telinga atau memasukkan cotton bud atau benda lain ke dalam telinga. Pemakaian cotton bud bisa mengganggu mekanisme pembersihan saluran telinga yang normal dan bisa mendorong sel-sel kulit yang mati ke dalam, ke arah gendang telinga, dan terakumulasi di sana. Tindakan ini juga bisa menyebabkan cedera ringan pada telinga yang bisa memicu terjadinya otitis eksterna.
  • Jaga telinga agar tetap bersih dan kering. Cegah agar air tidak masuk ke dalam telinga saat mandi atau keramas
  • Keringkan telinga dengan baik setelah terkena air
  • Tidak berenang di air yang kotor
  • Gunakan alat penyumbat telinga saat berenang
  • Tutup telinga saat menggunakan produk yang bisa mengiritasi, misalnya hair spray atau cat rambut

Referensi

Referensi:

  • Bluegrass Ear, Nose, and Throat. Outer Ear Disorders. 2010.
  • Mayo Clinic. Swimmer's Ear. 2021.
  • v, Linda J. Swimmer's Ear. Medline Plus. 2012.
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556055/

Diperbarui 6 Februari 2024