Informasi Penyakit

Kehamilan Ektopik

VIDYA HARTIANSYAH
29 Desember 2023

Kehamilan Ektopik

VIDYA HARTIANSYAH
29 Desember 2023

Kehamilan ektopik atau juga dikenal sebagai kehamilan di luar kandungan merupakan suatu kondisi kehamilan dimana sel telur yang sudah dibuahi tidak mampu menempel atau melekat pada rahim ibu, namun melekat ada tempat yang lain atau berbeda yaitu di tempat yang dikenal dengan nama tuba falopi atau saluran telur, di leher rahim, dalam rongga perut atau di indung telur. Atau dengan kata lain, kehamilan ektopik merupakan suatu kondisi dimana sel telur yang telah dibuahi mengalami implantasi pada tempat yang tidak semestinya.

Pada kehamilan normal, telur yang sudah dibuahi akan melalui tuba falopi (saluran tuba) menuju ke uterus (rahim). Telur tersebut akan berimplantasi (melekat) pada rahim dan mulai tumbuh menjadi janin. 

Kehamilan ektopik paling sering terjadi di daerah tuba falopi (98%), meskipun begitu kehamilan ektopik juga dapat terjadi di ovarium (indung telur), rongga abdomen (perut), atau serviks (leher rahim). 

 

 

 

 

Save


Penyebab Kehamilan ektopik

Penyebab Kehamilan Ektopik

Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Namun perlu diingat bahwa kehamilan ektopik dapat terjadi pada wanita tanpa faktor risiko. Faktor risiko kehamilan ektopik adalah:

1. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya

Risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. Angka kekambuhan sebesar 15% setelah kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik kedua

2. Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesteron

Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil, masih menggunakan kontrasepsi spiral (3–4%). Pil yang mengandung hormon progesteron juga meningkatkan kehamilan ektopik karena pil progesteron dapat mengganggu pergerakan sel rambut silia di saluran tuba yang membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke dalam rahim 

3. Kerusakan dari saluran tuba

Telur yang sudah dibuahi mengalami kesulitan melalui saluran tersebut sehingga menyebabkan telur melekat dan tumbuh di dalam saluran tuba.

Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan saluran tuba diantaranya adalah:

  •  Merokok

Kehamilan ektopik meningkat sebesar 1,6–3,5 kali dibandingkan wanita yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena merokok menyebabkan penundaan masa ovulasi (keluarnya telur dari indung telur), gangguan pergerakan sel rambut silia di saluran tuba, dan penurunan kekebalan tubuh.

  • Penyakit Radang Panggul

Menyebabkan perlekatan di dalam saluran tuba, gangguan pergerakan sel rambut silia yang dapat terjadi karena infeksi kuman TBC, klamidia, gonorea.

  • Endometriosis

Dapat menyebabkan jaringan parut di sekitar saluran tuba.

  •  Tindakan medis

Seperti operasi saluran tuba atau operasi daerah panggul, pengobatan infertilitas seperti bayi tabung –> menyebabkan parut pada rahim dan saluran tuba.Save


Gejala Kehamilan ektopik

Gejala Kehamilan Ektopik

Pada minggu-minggu awal, kehamilan ektopik memiliki tanda-tanda seperti kehamilan pada umumnya, yaitu terlambat haid, mual dan muntah, mudah lelah, dan perabaan keras pada payudara.

Pada saat usia kehamilan mencapai usia 6-10 minggu, biasa ibu hamil yang mengalami kehamilan ektopik akan mengalami gejala:

  • Rasa sakit pada salah satu sisi panggul dan biasanya terjadi dengan tiba-tiba
  • Mengalami kondisi perdarahan vagina (bervariasi, dapat berupa bercak atau banyak seperti menstruasi)
  • Mengalami nyeri hebat pada perut bagian bawah, nyeri tersebut dapat terasa tajam awalnya kemudian perlahan-lahan menyebar ke seluruh perut. Nyeri bertambah hebat bila bergerak
  • Pingsan

Gejala tahap lanjut pada kehamilan ektopik:

  •  Rasa sakit perut yang muncul akan terjadi semakin sering
  • Gejala lainnya adalah kulit ibu hamil terlihat lebih pucat
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Denyut nadi yang meningkat 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera datang ke rumah sakit apabila Anda sedang hamil dengan usia kehamilan awal dan memiliki gejala kehamilan ektopik seperti:

  • nyeri perut berat atau nyeri panggul yang disertai dengan perdarahan dari vagina
  • rasa melayang atau pingsan
  • nyeri bahu

Diagnosis Kehamilan ektopik

Diagnosis Kehamilan Ektopik

Pemeriksaan air seni dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan seseorang, sedangkan untuk mengetahui kehamilan ektopik ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksinya, yaitu dengan cara:

1. Pemeriksaan ultrosonografi (USG).

Pemeriksaan ini dapat menggambarkan isi dari rahim seorang wanita. Pemeriksaan USG dapat melihat dimana lokasi kehamilan seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur, maupun di tempat lain.

2. Pengukuran terhadap kadar HCG (human chrionic gonadotopin-hormon kehamilan).

Pemeriksaan ini diulangi 2 hari kemudian. Pada kehamilan muda, level hormon ini meningkat sebanyak 2 kali setiap 2 hari. Kadar hormon yang rendah menunjukkan adanya suatu masalah seperti kehamilan ektopik.

3. Pemeriksaan panggul.

Untuk mengkonfirmasi ukuran rahim dalam masa kehamilan dan merasakan perut yang keras.

 

Save


Penanganan Kehamilan ektopik

Penanganan Kehamilan Ektopik

Karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa, maka deteksi dini dan pengakhiran kehamilan adalah tatalaksana yang disarankan. Pengakhiran kehamilan dapat dilakukan melalui:

1. Obat-obatan

Dapat diberikan apabila kehamilan ektopik diketahui sejak dini. Obat yang digunakan adalah methotrexate (obat anti kanker)

2. Operasi

Untuk kehamilan yang sudah berusia lebih dari beberapa minggu, operasi adalah tindakan yang lebih aman dan memiliki angka keberhasilan lebih besar daripada obat-obatan. Apabila memungkinkan, akan dilakukan operasi laparaskopi


Komplikasi Kehamilan Ektopik

Organ yang dapat mengikuti tumbuh besarnya janin hanyalah rahim. Pada kehamilan ektopik di mana kehamilan terjadi di saluran tuba yang tidak fleksibel, tuba dapat pecah seiring dengan bertumbuhnya janin. 

Saluran tuba yang pecah dapat mengancam nyawa karena perdarahan yang terjadi.


Prognosis Kehamilan Ektopik

Pertanyaan yang sering diajukan oleh wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik adalah: dapatkah hamil kembali setelah kehamilan ektopik?

Sebagian besar wanita yang pernah hamil ektopik dapat hamil kembali meskipun risiko berulangnya kehamilan ektopik menjadi lebih tinggi.

Konsultasikan dengan dokter mengenai rencana kehamilan berikutnya setelah mengalami kehamilan ektopik. Meskipun kehamilan dapat segera terjadi setelah pengobatan, sebaiknya tunda kehamilan sekitar tiga bulan untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk sembuh sempurna dan menurunkan risiko kehamilan ektopik berikutnya.

Wanita yang salah satu saluran tubanya dipotong akibat kehamilan ektopik masih dapat hamil alami karena masih ada satu saluran tuba tersisa. Selain itu, terdapat prosedur medis yang dapat membantu terjadinya kehamilan seperti bayi tabung yang tidak memerlukan saluran tuba.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Kehamilan Ektopik

Ada beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya:

  • Hindari berganti-ganti pasangan, dan gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk menghindari penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan radang panggul, yang meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.
  • Hindari kehamilan pada usia lanjut.
  • Konsultasikan kehamilan dengan dokter bila ada riwayat kehamilan ektopik sebelumnya.

Referensi

Referensi:

  • Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Hlm. 43-47.
  • Josie, tenor. 2000. Ectopic Pregnancy. aafp.org/afp/2000/0215/p1080.
  • Linda J. Vorvick, MD. Ectopic Pregnancy. nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000895.
  • my.clevelandclinic.org/health/diseases/9687-ectopic-pregnancy
  • Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika. Hlm116-123.
  • www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ectopic-pregnancy/symptoms-causes/syc-20372088
  • www.nlm.nih.gov/medlineplus/ectopicpregnancy.html
  • www.webmd.com/baby/guide/pregnancy-ectopic-pregnancy

Diperbarui 28 Desember 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa