Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Plantar fasciitis

VIDYA HARTIANSYAH
1 Desember 2023
Plantar fasciitis

Plantar fasciitis

VIDYA HARTIANSYAH
1 Desember 2023

Plantar fascia yaitu suatu jaringan disepanjang bagian bawah kaki yang menghubungkan tulang tumit dengan ibu jari kaki kita. Nyeri tumit disebabkan oleh peradangan dari Plantar fascia disebut plantar fasciitis.

Plantar fasciitis menyebabkan nyeri seperti ditusuk atau rasa terbakar yang biasanya bertambah buruk pada pagi hari karena fascia mengencang (berkontraksi) sepanjang malam. Segera setelah kita berjalan-jalan beberapa saat, nyeri yang disebabkan oleh plantar fasciitis ini biasanya berkurang, tetapi mungkin akan terasa nyeri kembali setelah berdiri beberapa lama atau setelah bangun dari posisi duduk.

Pada kebanyakan kasus, nyeri dari plantar fasciitis ini akan menghilang dengan sendirinya tanpa pembedahan atau pengobatan invasif lainnya.

"Anatomi Plantar Fascia"

Sumber: https://orthoinfo.aaos.org


Penyebab Plantar fasciitis

Penyebab Plantar fasciitis

Dalam keadaan normal, plantar fascia kita bekerja seperti sebuah serabut-serabut penyerap kejutan (shock-absorbing bowstring), menyangga lengkung dalam kaki kita. Tetapi, jika tegangan pada serabut-serabut tersebut terlalu besar, maka dapat terjadi beberapa robekan kecil di serabut-serabut tersebut. Bila ini terjadi berulang-ulang maka fascia akan menjadi teriritasi atau meradang.

 Penyebab plantar fasciitis dapat diakibatkan:

  • Aktivitas fisik yang berlebihan. Plantar fasciitis umum dijumpai pada pelari-pelari jarak jauh. Jogging, berjalan atau naik tangga juga dapat menyebabkan stress yang terlalu banyak pada tulang tumit kita dan jaringan lunak yang terikat di sana.
  • Arthritis. Beberapa tipe arthritis dapat menyebabkan peradangan pada tendon dari telapak kaki, yang dapat menyebabkan plantar fasciitis.
  • Diabetes. Meskipun tidak diketahui mekanismenya, akan tetapi plantar fasciitis terjadi lebih sering pada orang dengan diabetes.
  • Mekanik kaki yang abnormal. Lengkung telapak kaki yang datar atau terlalu melengkung atau pola berjalan yang abnormal dapat mengakibatkan distribusi berat badan kita tidak seimbang diterima oleh kedua kaki, dan menyebabkan stress tambahan pada plantar fascia.
  • Sepatu yang tidak cocok. Sepatu yang solnya tipis, longgar atau tidak ada dukungan untuk lengkung kaki atau tidak ada kemampuan untuk menyerap hentakan tidak melindungi kaki kita. Jika anda secara teratur memakai sepatu dengan tumit tinggi maka tendon Achilles – yakni tendon yang melekat pada tumit kita – dapat berkontraksi/tegang dan memendek, menyebabkan strain (teregang/tertarik diluar batas fleksibilitasnya) pada jaringan di sekitar tumit.

Faktor-faktor Risiko Plantar Fasciitis

Risiko anda mendapatkan plantar fasciitis meningkat jika:

  • Aktif dalam olahraga. Aktivitas yang menempatkan sejumlah stress pada tulang tumit anda dan jaringan yang melekat di sekitar tumit adalah yang paling sering menyebabkan plantar fasciitis. Ini antara lain berlari, dansa balet, dan aerobik.
  • Kaki datar atau mempunyai lengkung tinggi. Orang-orang dengan kaki datar mempunyai penyerapan kejutan yang kurang, yang mana hal ini meningkatkan peregangan dan tegangan pada plantar fascia. Orang-orang dengan lengkung kaki yang tinggi mempunyai jaringan plantar yang lebih ketat, yang juga menyebabkan penyerapan kejutan yang kurang.
  • Usia paruh baya atau lebih tua. Nyeri tumit cenderung lebih umum dijumpai oleh karena penuaan menyebabkan lengkung kaki mulai mendatar, menimbulkan stress pada plantar fascia.
  • Berat badan berlebih. Berjalan-jalan dengan berat badan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jaringan lemak di bawah tulang tumit dan menyebabkan nyeri tumit. Orang-orang yang naik berat badannya dengan cepat dapat menderita plantar fasciitis, tetapi tidak selalu.
  • Kehamilan. Berat badan yang bertambah dan pembengkakan yang dialami pada saat hamil dapat menyebabkan ligamen (jaringan pengikat) pada tubuh termasuk di kaki – untuk mengendur. Ini dapat menyebabkan permasalahan mekanikal dan peradangan.
  • Pekerjaan. Orang-orang dengan pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan banyak berjalan atau berdiri pada permukaan yang keras, termasuk pekerja pabrik, guru, dan pelayan restoran, dapat merusak plantar fascia mereka.
  • Mengenakan sepatu dengan support lengkung kaki yang kurang atau alas sepatu yang kaku.

Gejala Plantar fasciitis

Gejala Plantar fasciitis

Plantar fasciitis biasanya timbul secara bertahap, tetapi dapat juga datang dengan tiba-tiba dan langsung nyeri hebat. Dan meskipun dapat mengenai kedua kaki, akan tetapi lebih sering hanya pada satu kaki saja.

  • Nyeri tajam di bagian dalam telapak kaki di daerah tumit, yang dapat terasa seperti ditusuk pisau pada telapak kaki.
  • Nyeri tumit yang cenderung bertambah buruk pada beberapa langkah pertama setelah bangun tidur, pada saat naik tangga atau pada saat jinjit (berdiri pada ujung-ujung jari).
  • Nyeri tumit yang timbul setelah berdiri lama atau setelah duduk lama kemudian bangkit dan berjalan maka timbul nyeri tumit.
  • Nyeri tumit yang timbul setelah berolahraga, tetapi tidak timbul pada saat sedang berolahraga.
  • Pembengkakan ringan di tumit.

 


Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami hal berikut:

  • nyeri yang membuat Anda tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya
  • nyeri makin memburuk, atau terus menerus muncul
  • nyeri tidak membaik setelah diobati sendiri selama 2 minggu
  • ada gejala kesemutan atau mati rasa di kaki
  • Anda menderita diabetes dan nyeri kaki, masalah kaki dapat menjadi lebih serius bila Anda menderita diabetes

Diagnosis Plantar fasciitis

Diagnosis Plantar fasciitis

Setelah dokter melakukan anamnesis, dokter Anda akan pemeriksaan fisik pada kaki Anda. Dokter akan menilai tanda-tanda berikut:

  • Lengkungan tinggi atau kaki rata (flat foot)
  • Melakukan palpasi pada lengkungan bawah kaki tepat di depan tulang tumit apakahah ada kekauan atau tidak
  • Dorsofleksi atau gerakan naik di pergelangan kaki terbatas
  • Gejala dari kondisi lain, seperti tendinitis Achilles insersi, fraktur stres kalkanealis (tumit), atau jeratan saraf plantar .

Pemeriksaan penunjang, untuk mencari penyebab nyeri yang lebih spesik:

  • Pemeriksaan X-Ray

Sinar-X memberikan gambaran tulang yang jelas. Pemeriksaan ini berguna untuk menyingkirkan penyebab nyeri tumit lainnya, seperti patah tulang atau radang sendi. Taji tumit dapat dilihat pada X-ray.

Taji tumit dapat disebabkan oleh ketegangan yang berlangsung lama (terjadi dalam jangka waktu lama) pada penyisipan plantar fascia (titik pada tulang tumit tempat menempelnya plantar fascia). Namun, kebanyakan orang yang memiliki taji tulang di tumitnya tidak mengalami nyeri tumit. Karena taji tulang tumit bukan penyebab plantar fasciitis, nyeri plantar fasciitis dapat diobati tanpa menghilangkan taji tersebut.

  • Tes pencitraan lainnya

Tes pencitraan lainnya, seperti magnetic resonance imaging (MRI) dan USG, tidak secara rutin digunakan untuk mendiagnosis plantar fasciitis. Keduanya jarang dipakai. Pemindaian MRI dapat digunakan jika nyeri tumit tidak hilang dengan metode pengobatan awal atau jika dokter Anda khawatir ada masalah lain yang menyebabkan nyeri tumit Anda.


Penanganan Plantar fasciitis

Pengobatan Plantar fasciitis

  • Kompres es/dingin. Kompres es batu yang dibungkus dengan kain di daerah nyeri selama 15 sampai 20 menit, tiga atau 4 kali sehari atau setelah aktivitas, hal ini untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
  • Istirahatkan kaki Anda. Istirahatkan kaki anda untuk beberapa hari pada saat nyeri parah.
  • Kurangi jarak lari Anda.
  • Lakukan olah raga tanpa atau minim hentakan. Ganti dengan berenang atau bersepeda bila selama ini Anda melakukan olahraga berjalan, lari atau jogging. Anda dapat kembali ke aktivitas rutin bila nyeri tumit secara perlahan-lahan membaik atau lenyap.
  • Gunakan sepatu yang ergonomis (sesuai/tidak mengakibatkan cedera).
  • Lakukan latihan peregangan untuk lengkung kaki anda.

Obat-obatan

Apabila tindakan di atas kurang dapat memberikan hasil, untuk mengurangi rasa nyeri, serta menurunkan proses peradangan, maka diberikan:

1. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drugs) (Misalnya Ibuprofen)

Untuk menghambat reaksi peradangan dan nyeri dengan menurunkan sintesis prostaglandin digunakan sebagai anti inflamasi dan analgesik, diberikan per oral. Pengobatan ini cara yang paling baik dan aman.

2. Suntikan 25 mg Cortison acetat (IV)

      Suntikan yang terlalu banyak dapat melemahkan serta merusak plantar fascia serta menyusutkan bantalan lemak di sekeliling tumit.

3. Methylprednisolon topikal

Menurunkan peradangan dengan menekan migrasi dari sel PMN (sel radang) dan menurunkan permeabilitas kapiler.

4. NSAID lain

Contohnya Aspirin. Menurunkan respons peradangan dan efek sistemik yang mengawali terjadinya peradangan selanjutnya.

Terapi Pembedahan

Karena lebih dari 90% pasien dengan plantar fasciitis sembuh dengan pengobatan non-bedah, pembedahan umumnya dilakukan pada orang yang belum ada perbaikan setelah 12 bulan menjalani pengobatan non-bedah yang agresif.

  • Gastrocnemius recession, adalah operasi pemanjangan otot betis (gastrocnemius). Karena otot betis yang tegang meningkatkan tekanan pada plantar fascia, prosedur ini berguna bagi pasien yang masih mengalami kesulitan dalam melenturkan kaki, meskipun telah melakukan upaya ekstensif untuk melakukan peregangan betis.
  • Partial plantar fascia release 

Kebanyakan pasien mendapatkan hasil yang baik dengan pembedahan. Namun, karena pembedahan dapat mengakibatkan nyeri kronis dan ketidakpuasan, tindakan ini disarankan hanya dilakukan setelah mencoba semua perawatan non-bedah.


 Pencegahan Plantar fasciitis

  • Lakukan peregangan kaki, betis dan handuk beberapa kali sehari, terutama ketika Anda pertama kali bangun di pagi hari. Melakukan latihan peregangan otot setiap hari akan meningkatkan fleksibelitas plantar fascia, otot achilles dan otot betis. (Untuk peregangan handuk, tarik kedua ujung handuk yang Anda letakkan di bawah bola kaki Anda).
  • Beli sepasang sepatu baru. Pilih sepatu dengan dukungan kelengkungan yang baik dan sol yang empuk.
  • Berolah raga yang mengurangi beban pada tumit contohnya berenang.
  • Diet dan menurunkan berat badan pada penderita obesitas atau kegemukan.

Referensi

Referensi:

  • Buchbinder R. Plantar fasciitis and other causes of heel pain. http://www.uptodate.com/home. Diakses 10 febuari, 2015.
  • orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/plantar-fasciitis-and-bone-spurs
  • Plantar fasciitis and bone spurs. American Academy of Orthopaedic Surgeons. http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00149. Diakses 10 febuari, 2015.
  • Thomas JL, et al. The diagnosis and treatment of heel pain: A clinical practice guideline — Revision 2010. The Journal of Food & Ankle Surgery. 2010;49:S1.
  • www.footcaredirect.com/
  • www.mayoclinic.org/diseases-conditions/plantar-fasciitis/basics/definition
  • www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth
  • www.nhs.uk/conditions/plantar-fasciitis/

Diperbarui 24 Agustus 2023