Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Furunkel (Bisul)

BELLA PRICYLLA
5 Desember 2023
Furunkel (Bisul)

Furunkel (Bisul)

BELLA PRICYLLA
5 Desember 2023

Furunkel adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan subkutan (lebih dalam) dan sekitarnya yang sering terjadi pada daerah bokong, aksila (ketiak), dan badan. Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat. Jika lebih dari satu tempat disebut furunkulosis.

Karbunkel adalah satu kelompok sekumpulan furunkel yang menjadi satu, sehingga terbentuk bisul/benjolan yang lebih besar, pengelupasan kulit yang luas serta pembentukan jaringan parut, juga disertai oleh peradangan daerah sekitarnya dan juga jaringan dibawahnya termasuk lemak bawah kulit.

"Perbedan Furunkel dan Karbunkel"

Sumber : https://www.medpertise.de

 


Penyebab Furunkel

Penyebab Furunkel

Secara umum penyebab furunkel adalah kuman gram positif, yaitu Stafilokokus dan Streptokokus. Furunkel dapat disebabkan juga oleh kuman gram negatif, misalnya Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Proteus mirabilis, Escherichia coli, dan Klebsiella.

Permukaan kulit normal atau sehat dapat dirusak oleh karena iritasi, tekanan, gesekan, kulit kering, dermatitis/infeksi kulit, dan beberapa faktor yang lain, sehingga kerusakan dari kulit tersebut dipakai sebagai jalan masuknya Staphylococcus aureus maupun bakteri penyebab lainnya.

Jadi, furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  1. Iritasi pada kulit, seperti karena pencukuran, dll
  2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga
  3. Daya tahan tubuh yang rendah
  4. Infeksi oleh Staphylococcus aureus

Gejala Furunkel

Gejala Furunkel

Mula-mula nodul/benjolan kecil yang mengalami peradangan pada folikel/akar rambut, kemudian menjadi pustule (bisul dengan nanah) dan mengalami nekrosis (jaringan mati) dan menyembuh setelah pus/nanah keluar. Nyeri terjadi terutama pada furunkel yang akut, besar.

Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah :

  1. Nyeri pada daerah bisul.
  2. Bisa timbul gejala seperti badan demam, malaise (tidak enak badan), dan mual.
  3. Bisul pada derah kulit yang berbentuk kerucut dan memiliki pustule.
  4. Pustule dapat melunak dan mengalami nekrosis.
  5. Setelah seminggu kebanyakan akan pecah sendiri dan sebagian dapat menghilang dengan sendirinya.

Furunkel dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, predileksi/lokasi terbesar penyakit ini pada wajah, leher, ketiak, kaki, pantat atau paha.

 


Kapan harus ke dokter?

Biasanya anda dapat merawat furunkel ini jika hanya terdapat satu furunkel saja. Tetapi, segeralah konsultasi diri anda ke dokter jika mengalami keluhan furunkel lebih dari satu atau hal seperti berikut:

  • Terjadi pada wajah atau memengaruhi penglihatan Anda
  • Memburuk dengan cepat atau sangat nyeri
  • Timbul demam
  • Menjadi lebih besar meskipun melakukan perawatan diri
  • Belum sembuh dalam dua minggu
  • Terjadi berulang

Diagnosis Furunkel

Diagnosis Furunkel

Diagnosis furunkel dapat ditegakkan secara klinis mengingat gambaran klinisnya yang khas yaitu lesi awal berupa benjolan kecil, membesar membentuk nodul eritematosa (bisul merah disekitarnya), berbentuk kerucut, nyeri, terdapat core (mata bisul), kemudian melunak menjadi abses/berisi nanah, pecah, terbentuk ulkus/luka yang terbuka. Tetapi untuk lebih menegakkan diagnosisnya yaitu dari segi:

  1. Anamnesis : timbul bisul atau benjolan yang nyeri dan ada matanya.
  2. Pemeriksaan fisik khususnya efloresensi bisul merah disekitarnya berbentuk kerucut, dan ditengahnya terdapat core.
  3. Pemeriksaan penunjang : pengecatan Gram, kultur dan tes sensitivitas untuk mengetahui jenis kuman.

Pemeriksaan penunjang, bila diperlukan:

1. Pemeriksaan sederhana dengan pewarnaan Gram.
2. Kultur dan resistensi spesimen lesi/aspirat apabila tidak responsif terhadappengobatan empiris.
3. Kultur dan resistensi darah, darah perifer lengkap, kreatinin, C-reactive proteinapabila diduga bakteremia.
4. Biopsi apabila lesi tidak spesifik.

 

 


Penanganan Furunkel

Pengobatan Furunkel

1. Topikal
Bila banyak pus atau krusta: kompres terbuka dengan permanganas kalikus 1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol 1‰, larutan povidon iodine 1%; dilakukan 3 kali sehari masing-masing ½-1 jam selama keadaan akut. Bila tidak tertutup pus atau krusta: salep/krim asam fusidat 2%, mupirosin2% . Dioleskan 2-3 kali sehari, selama 7-10 hari.

2. Sistemik: minimal selama 7 hari
Lini pertama:

  • Kloksasilin/dikloksasilin**: dewasa 4x250-500 mg/hari per oral; anak-anak 25-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
  • Amoksisilin dan asam klavulanat: dewasa 3x250-500 mg/hari; anak-anak25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis
  • Sefaleksin: 25-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis. (A,2)

Lini kedua:

  • Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1), dilanjutkan 1x250 mg (hari 2-5) (D,5)
  • Klindamisin 15 mg/kgBB/hari terbagi 3 dosis. (A,2)
  • Eritromisin: dewasa 4x250-500 mg/hari; anak-anak 20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis

Komplikasi Furunkel

Komplikasi yang timbul akibat akibat furunkel jarang terjadi. Tetapi jika terjadi, bakteri akibat furunkel dapat masuk melalui aliran darah dan menyebar ke bagain tubuh yang lain, sehingga dapat menyebabkan sepsis, infeksi jantung (endokarditis) atau infeksi tulang (osteomielitis)

 

Informasi Produk Terkait Furunkel (Bisul)


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Furunkel

  • Faktor kebersihan memegang peranan penting, menjaga kebersihan kulit dengan sabun cair yang mengandung zat anti-bakteri merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya infeksi atau mencegah penularan.
  • Pemberian gizi yang cukup, Bila gizi kurang, berarti daya tahan tubuh menurun, sehingga akan mempermudah timbulnya infeksi/bisul.
  • Hindari keringat berlebih, Keringat pun bisa menjadi salah satu pemicu munculnya bisul. Terutama bisul yang terjadi pada kelenjar keringat.
  • Menggunakan lotion/pelembab, untuk menghindari Kerusakan kulit akibat iritasi, tekanan, gesekan, kulit kering, dermatitis/infeksi pada kulit, dan beberapa faktor yang lain yang dapat merusak permukaan kulit normal atau sehat.

Referensi

Referensi:

  • A. Damian Dhar, MD. furuncles and carbuncles. 2013. www.merckmanuals.com. Diakses 11 febuari 2015
  • Baddour, L. M. (2011, October 7). Skin abscesses, furuncles, and carbuncles. Wolters Kluwer Health: UpToDate, Inc. Retrieved July 9, 2012, from http://www.uptodate.com/contents/skin-abscesses-furuncles-and-carbuncles. Diakses 11 febuari 2015
  • Boils and carbuncles. (2010, October 19). Mayo Clinic. Retrieved July 9, 2012, from http://www.mayoclinic.com/health/boils-and-carbuncles/DS00466. Diakses 11 febuari 2015
  • Bolognia, Jean L., ed. Dermatology, p. 1126. New York: Mosby, 2003.
  • http://www.wikihow.com/Treat-a-Boil
  • https://perdoski.id

Diperbarui 4 Desember 2023