Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Penyakit Sel Sabit

NASANDI
4 Januari 2024

Penyakit Sel Sabit

NASANDI
4 Januari 2024

Penyakit Sel Sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan adanya sel darah merah yang berbentuk sabit.

Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati pembuluh darah, sehingga bisa menyebabkan terjadinya anemia berat, sumbatan aliran darah, kerusakan organ dan mungkin kematian.


Penyebab Penyakit sel sabit

Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang abnormal (hemoglobin S), sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit. Kondisi ini disebabkan oleh adanya mutasi pada gen yang berperan dalam pembentukan hemoglobin. Gen yang abnormal ini bersifat diturunkan dalam keluarga.


Gejala Penyakit sel sabit

Tanda dan gejala anemia sel sabit biasanya muncul setelah seseorang berusia 4 bulan, antara lain berupa :

  • Anemia. Sel sabit bersifat rapuh, sehingga mudah pecah. Akibatnya, tidak terdapat sel darah merah yang cukup di dalam sirkulasi dan terjadi anemia.
  • Episode nyeri berulang, atau disebut juga krisis sel sabit. Kondisi ini merupakan gejala utama anemia sel sabit. Rasa nyeri timbul saat sel darah merah yang berbentuk sabit menghambat aliran darah pada pembuluh darah kecil di dada, perut, tulang dan persendian. Intensitas nyeri yang muncul bervariasi dan bisa berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa minggu.
  • Pembengkakan pada tangan dan kaki, bisa merupakan tanda awal anemia sel sabit pada bayi. Pembengkakan disebabkan oleh terhambatnya aliran darah pada tangan dan kaki.
  • Sering mengalami infeksi, karena sel sabit bisa merusak limpa, yaitu organ yang berperan dalam melawan infeksi.
  • Terhambatnya pertumbuhan pada bayi dan anak, serta terlambatnya pubertas pada remaja.
  • Gangguan penglihatan. Beberapa orang dengan anemia sel sabit bisa mengalami gangguan penglihatan. Pembuluh darah kecil yang memperdarahi mata bisa tersumbat oleh sel sabit, sehingga menyebabkan kerusakan pada retina mata.

Diagnosis Penyakit sel sabit

Pada pemeriksan contoh darah dibawah mikroskop, bisa terlihat sel darah merah yang berbentuk sabit dan pecahan dari sel darah merah yang hancur.


Penanganan Penyakit sel sabit

Belum ada penanganan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan sebagian besar orang dengan anemia sel sabit. Satu-satunya cara yang berpotensi untuk menyembuhkan anemia sel sabit adalah dengan transplantasi sumsum tulang. Namun, bukan merupakan hal yang mudah untuk mendapatkan donor dan tindakan ini juga memiliki risiko yang serius, termasuk kematian.

Penanganan biasanya diberikan untuk mengatasi gejala dan membantu mencegah masalah lebih lanjut yang berhubungan dengan anemia sel sabit. Orang-orang dengan anemia sel sabit harus memeriksakan diri secara teratur ke dokter untuk memantau jumlah sel darah merah dan kondisi kesehatannya.

Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain :

  • Mencegah terjadinya krisis, misalnya dengan :
    • Menghindari kegiatan yang bisa menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen dalam darah
    • Segera memeriksakan diri ke dokter meskipun hanya mengalami penyakit ringan
    • Imunisasi rutin untuk mencegah infeksi
  • Mengendalikan anemia dan mengatasi gejala. Krisis sel sabit membutuhkan perawatan di rumah sakit. Transfusi mungkin diperlukan jika anemia yang terjadi cukup berat. Pengobatan juga diperlukan untuk mengatasi penyakit yang menyebabkan terjadinya krisis.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan penyakit sel sabit, maka sebaiknya ia melakukan konseling genetik sebelum memiliki keturunan. Konseling genetik bisa membantu seseorang mengetahui seberapa besar risiko untuk memiliki anak dengan anemia sel sabit.


Referensi

- L, Alan E. Sickle Cell Disease. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.

- Mayo Clinic. Sickle Cell Anemia. 2011.