Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Keputihan

BIMA SAMUDRA
5 Januari 2024
Keputihan

Keputihan

BIMA SAMUDRA
5 Januari 2024

Keputihan merupakan cairan seperti lendir yang berwarna putih yang keluar dari jalan lahir (vagina).

Keputihan merupakan cara perlindungan tubuh dalam menjaga area kewanitaan agar terhindar dari infeksi.

Keputihan merupakan masalah yang sering ditemukan pada wanita sehari-hari dan terkadang keluhan keputihan ini merupakan hal yang normal.

Tanda keputihan yang perlu dikhawatirkan, seperti keputihan yang berbau atau berubah warna.

 


Penyebab Keputihan

Penyebab Keputihan

Jenis keputihan dibagi menjadi dua, yaitu keputihan normal dan keputihan yang abnormal.

Keputihan Normal

Keputihan yang normal adalah keputihan yang teksturnya cukup pekat, tidak berubah warna, dan juga tidak ada bau.

Setiap bulannya terkadang wanita merasakan keputihan, tetapi bentuk dan konsistensinya berbeda. Terkadang ada keputihan yang encer, sedikit pekat bahkan lengket. Ini merupakah hal yang normal, karena adanya perbedaan usia. Para remaja yang belum pubertas atau orang yang sudah menopause, keputihan cenderung sedikit daripada wanita usia produktif. Wanita usia produktif, seperti saat masa ovulasi, menyusui, atau adanya rangsangan secara seksual akan dapat mempengaruhi jumlah dan konsistensi dari keputihan.

Keputihan juga merupakan keadaan yang normal pada beberapa keadaan, seperti:

  • Keputihan sebelum periode menstruasi
  • Keputihan saat hamil. Keputihan yang banyak sat hamil merupakan hal yang normal, dikarenankan ada perubahan hormonal saat hamil. Keputihan pad aibu hamil bertujuan untuk melindungi ibu dan janin dari infeksi yang dapat masuk melalui vagina.

Keputihan yang Abnormal

Banyak penyebab yang mempengaruhi keputihan abnormal ini, yang paling sering adalah disebabkan infeksi atau peradangan. Infeksi tidak hanya disebabkan oleh bakteri tapi juga dapat dari parasit, virus, atau jamur. Berikut infeksi yang paling sering menyebabkan keputihan abnormal, yaitu:

  • Vaginosis Bakterialis, infeksi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri yang terdapat di vagina.
  • Klamidia Trachomatis, disebabkan oleh infeksi bakteri Klamidia trachomatis
  • Gonorrhea (Kencing Nanah), disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhea
  • Trichomoniasis, disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis
  • Candidiasis, disebabkan oleh infeksi jamur Candida Albicans
  • Herpes simplex, disebabkan oleh virus Herpes Simplex Virus (HSV)

Penyebab keputihan abnormal lainnya, seperti:

  • Cervicitis, adalah peradangan pada serviks
  • Vaginitis, adalah peradangan pada vagina
  • Pelvic Inflammatory Disease (PID), adalah peradangan pada rongga panggul
  • Kanker Serviks
  • Kanker Vagina
  • Polip Serviks
  • Adanya benda asing yang tertahan
  • Reaksi alergi terhadap zat tertentu

Berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya keputihan abnormal, yaitu:

  • Penggunaan antibiotik atau streoid
  • Pil KB
  • Penyakit Diabetes
  • Menggunakan lotion, sabun, atau parfum yang beraroma pada area kewanitaan
  • Imunitas rendah, sperti HIV AIDS
     

 

 

 

 


Gejala Keputihan

Gejala Keputihan

Tanda keputihan yang normal, adalah:

  • Keputihan yang tidak berbau
  • Keputihan yang yang tidak berwarna (warna keputihan normal bening atau putih)
  • Tekstur keputihan dapat lengket atau cair

Tanda dan warna keputihan

sumber: woodroc.com

Sedangkan, Tanda keputihan yang abnormal, adalah:

  • Keputihan berbau busuk atau menyengat
  • Keputihan berubah warna dan tekstur dari biasanya
  • Lebih banyak dari biasanya

Keluhan sering timbul seiring adanya keputihan abnormal, adalah:

  • Gatal pada area kewanitaan
  • Nyeri saat buang air kecil atau terasa panas
  • Nyeri saat berhubungan
  • Nyeri di sekitar pinggul
  • Dapat kemerahan atau bengkak disekitar area kewanitaan
  • Timbul ruam atau luka pada area kewanitaan

Timbulnya keluhan perubahan warna dan bau dari keputihan, dapat menunjukan kemungkinan penyebabnya, seperti

tanda keputihan tidak normal

sumber: www.webmd.com

1. Bakterial Vaginosis, dapat menyebabkan keputihan berubah warna menjadi keabuan atau kekuningan yang disertai keputihan berbau seperti ikan atau amis.

2. Trichomoniasis, dapat menimbulkan keputihan berwarna kuning-kehijauan, berbusa, disertai bau yang tidak sedap.

3. Gonorrhea (Kencing Nanah), dapat menimbulkan keputihan keabuan atau kekuningan, biasanya disertai nyeri saat berkemih atau keluarnya darah saat berkemih.

4. Candidiasis, dapat menimbulkan keputihan berwatih putih dan lengket seperti keju cottage disertai rasa gatal yang luar biasa.

5. Keputihan berwana kecoklatan atau berwana kemerahan seperti darah, dapat menandakan siklus menstruasi yang tidak teratur atau tanda suatu keganasan dari endometrium / servix.

 

 

 

 


Kapan harus ke dokter?

Segera untuk konsultasi ke dokter jika anda mempunyai keluhan seputar keputihan, terutama pada ibu hamil yang mempunyai keluhan keputihan yang tidak normal. Selalu perhatikan perubahan warna, bau atau tekstur pada keputihan anda.

 


Diagnosis Keputihan

Diagnosis Keputihan

Untuk menegakkan diagnosis dari keputihan yang tidak normal dibutuhkan pemeriksaan yang menyeluruh , mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

  • Anamnesis, dokter akan menanyakan beberapa hal seputar keputihandan juga keluhan yang dirasakan.
  • Pemeriksaan Fisik. Akan dilakukan pemeriksaan fisik terutama pada area kewanitaan, untuk menilai bagaimana keputihannya, apakah terdapat ruam/luka , atau terdapat bengkak/kemerahan pada area kewanitaan.
  • Pemeriksaan Penunjang. Pemeriksaan penunjang sangat dianjurkan untuk mencari tau dan memastikan penyebab keputihan ini. Berikut pemeriksaan yang dapat dilakukan, seperti:
  1. Pemeriksaan cairan/keputihan vagina, pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai apakah terdapat infeksi bakteri, jamur, parasit atau virus.
  2. Pemeriksaan infeksi menular seksual, dianjurkan juga untuk melakukan pemeriksaan lainnya seperti kencing nanah.
  3. Pap Smear, pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai kondisi pada leher rahim atau servix.

 

 


Penanganan Keputihan

Penanganan Keputihan

Penanganan keputihan tergantung dari penyebab keputihannya. Keputihan harus segera ditangani terutama pada keputihan yang tidak normal.

Berikut penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi keputihan yang abnormal, seperti:

  • Selalu jaga kebersihan terutama pada area kewanitaan
  • Gunakan celana dalam yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat
  • Tidak memberikan parfum atau sabun yang mengandung parfum atau produk yang menganggu keseimbangan bakteri vagina
  • Pemberian obat tergantung penyebab keputihan, seperti:
    • Antibiotik. Pemberian antibiotik diberikan jika keputihan disebabkan oleh bakteri. Jenis antibiotik yang dapat diberikan seperti Metronidazol atau Klindamisin.
    • Anti Jamur. Pemberian anti jamur diberikan jika keputihan disebabkan oleh jamur. Jenis anti jamur yang dapat diberikan adalah fluconazol, mikonazol, atau clotrimzaol. Banyak bentuk sediaan anti jamur yang tersedia, seperti cream yang dapat dioles pada area kewanitaan, vagina supposituria, atau pun dapat diminum secara oral.
    • Anti Virus. Pemberian anti virus diberikan jika keputihan disertai ada nya ruam lepuh disekitar area genitalia. Jenis anti virus yang dapat diberikan seperti Asiklovir.

Jika keputihan dicurigai disebabkan oleh suatu keganasan seperti kanker rahim atau kanker serviks, biasa dokter akan menganjurkan tindakan pembedahan dan menjalani kemoterapi.

 

 

 

 


Komplikasi Keputihan

Keputihan yang tidak normal dapat menimbulkan komplikasi atau masalah jika tidak ditangani dengan baik, terutama pada ibu hamil. Jika ibu hamil mengalami hal ini, maka akan meningkatkan risiko terjadinya bayi lahir prematur, berat bayi lahir rendah, dan dapat menginfeksi cairan amnion (ketuban).

Komplikasi lainnya yang mungkin dapat terjadi, seperti:

  • Infeksi dapat menyebar ke bagian lain saluran reproduksi, dan menimbulkan peradangan pada saluran reproduksi.
  • Gangguan kesuburan, akibat terganggunya proses pembuahan.
  • Pada serviks polips umumnya tidak berbahaya, tapi mereka dapat bertambah besar dan menyebabkan seseorang sulit hamil.
  • Jika terdapat benda asing yang tertahan, meningkatkan resiko terjadinya Toxic Shock Syndorme.

Prognosis Keputihan

Prognosis penyakit keputihan, tergantung dari penyebabnya:

  • Bakterial Vaginosis memiliki tingkat kesembuhan sekitar 70-80% setelah dilakukan pengobatan. Tetapi bakterial vaginosis, sering mengalami kekambuhan.
  • Candidiasis memiliki tingkat kesembuhan yang cukup tinggi sekitar 80-95%
  • Trikomoniasis memiliki tingkat kesembuhan sekitar 90%

 


Dokter Spesialis


Pencegahan Keputihan

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadi keputihan yang tidak normal, seperti:

  • Menjaga kebersihan area kewanitaan
  • Gunakan celana dalam berbahan katun dan tidak terlalu ketat
  • Tidak menggunakan sabun pembersih vagina yang mengandung parfum
  • Tidak memberikan lotion atau parfum pada area kewanitaan
  • Rutin menganti pantyliner dan pembalut saat menstruasi
  • Gunakan alat pengaman seperti kondom pada saat berhungan dan hindari berganti pasangan seksual
  • Kontrol kadar gula darah anda jika mempunyai penyakit diabetes

Referensi

Referensi:

  • Cleveland Clinic. Vaginal Discharge. 2022
  • Mayo Clinic. Vaginal Discharge. 2023
  • NHS Uk. Vaginal Discharge. 2021
  • Patient Uk. Vaginal Discharge. 2021
  • Web Md. Vaginal Discharge. 2023