Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Abses Abdomen

NASANDI
4 Januari 2024

Abses Abdomen

NASANDI
4 Januari 2024

Abses merupakan kantong berisi nanah yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.

Abses Abdomen (abses perut) bisa terbentuk dibawah diafragma, di pertengahan perut, di dalam rongga panggul, atau di belakang rongga perut. Abses juga bisa terbentuk di dalam atau di sekitar organ perut, seperti ginjal, limpa, pankreas atau hati, atau di dalam kelenjar prostat.


Penyebab Abses abdomen

Penyebab Abses Abdomen

Abses abdomen bisa disebabkan oleh: 

  • Perforasi usus akibat kanker atau trauma
  • Penyebaran infeksi atau peradangan yang disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti apendisitis, divertikulitis, penyakit Crohn, pankreatitis, atau penyakit radang panggul
  • Trauma pada perut atau akibat pembedahan pada perut

Gejala Abses abdomen

Gejala Abses Abdomen

Sebagian besar penderita mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut yang menetap, rasa tidak enak badan, dan demam. Gejala lain yang bisa terjadi adalah hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan.

Selain itu, bisa ditemukan adanya gejala-gejala spesifik, tergantung dari lokasi terbentuknya abses, misalnya:

  • Abses yang terbentuk di bawah diafragma. Penderita bisa mengalami batuk, nyeri saat bernapas, atau nyeri pada bahu (referred pain) yang terjadi akibat adanya persarafan yang sama.
  • Abses pada rongga panggul, bisa menyebabkan gejala berupa nyeri perut, diare, serta sering berkemih atau adanya desakan untuk berkemih akibat adanya iritasi kandung kemih.
  • Abses di belakang rongga perut (retroperitoneal), biasanya menimbulkan nyeri di punggung bagian bawah yang bertambah hebat saat penderita menggerakkan tungkai di sendi panggul.
  • Abses di pankreas, bisa menyebabkan terjadinya demam, nyeri perut, mual dan muntah. Gejala-gejala ini seringkali terjadi seminggu atau lebih setelah penderita sembuh dari pankreatitis.
  • Abses hati, bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, mual, dan demam. Penderita bisa mengalami nyeri perut atau bisa juga tidak.

Diagnosis Abses abdomen

Diagnosis Abses Abdomen

Abses perut seringkali sulit untuk didiagnosis karena gejala-gejala awal biasanya tidak terlalu jelas dan bersifat ringan. Oleh karena itu, bisa dilakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan, USG, atau MRI untuk membantu membedakan abses dari gangguan lainnya, serta mengetahui lokasi, ukuran, dan sumber abses.

Pemeriksaan aspirasi jarum bisa dilakukan untuk mengambil contoh nanah di dalam abses, yaitu dengan cara menusukkan jarum melalui kulit (bisa dipandu dengan USG atau CT scan). Contoh nanah kemudian diperiksa di laboratorium untuk mengidentifikasi organisme penyebabnya, sehingga bisa ditentukan antibiotik yang paling efektif untuk mengatasinya.


Penanganan Abses abdomen

Penanganan Abses Abdomen

Penanganan yang dilakukan antara lain berupa:

  • Mengeluarkan nanah yang terdapat pada abses (drainage), misalnya melalui pembedahan atau aspirasi jarum dengan dipandu oleh CT scan atau USG.
  • Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi dan mencegah penyebaran infeksi saat dilakukan drainage.
  • Pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi organisme yang menginfeksi dari nanah yang diambil saat drainage. Hal ini penting untuk bisa menentukan antibiotik apa yang efektif untuk mengatasi infeksi.

Abses jarang sekali bisa sembuh tanpa dilakukan drainage, misalnya hanya dengan pemberian antibiotik. Setelah dilakukan drainage, sumber infeksi juga harus diatasi. Penderita juga perlu mendapatkan nutrisi yang baik untuk membantu pemulihan.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • A, Parswa. Abdominal Abscess. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.