Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Kolera

NASANDI
5 Januari 2024

Kolera

NASANDI
5 Januari 2024

Kolera adalah infeksi usus akibat bakteri Vibrio cholerae yang menyebabkan diare hebat.


Penyebab Kolera

Penyebabnya adalah bakteri Vibrio cholerae.

Bakteri Vibrio cholerae terdapat pada daerah perairan di sepanjang pantai. Orang-orang bisa mendapatkan infeksi akibat mengkonsumsi air, makanan laut, atau makanan lain yang terkontaminasi. Sekali terinfeksi, seseorang akan mengeluarkan bakteri pada kotorannya (feces). Dengan demikian, infeksi dapat menyebar dengan cepat, terutama di daerah-daerah dimana kebersihan kurang baik, sanitasi buruk, dan kurang air bersih.

penyebab penyakit kolera

Sumber: www.smartglobalhealth.org

Karena asam lambung dapat membunuh bakteri, maka kolera cenderung terjadi pada orang-orang dengan asam lambung yang lebih sedikit, misalnya pada anak kecil, orang tua, dan orang-orang yang mengkonsumsi obat-obat untuk mengurangi asam lambung.


Gejala Kolera

Kebanyakan orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala. Pada kasus yang bergejala, biasanya gejala muncul dalam waktu 1-3 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa diare cair dan muntah-muntah. Gejala yang terjadi bisa ringan sampai berat. Pada infeksi yang berat, lebih dari satu liter air dan garam dapat keluar setiap jamnya. Diare cair yang terjadi tampak seperti air cucian beras. Dalam waktu beberapa jam dapat terjadi dehidrasi dan jika tidak diatasi, maka dapat menyebabkan gagal ginjal, syok, koma, dan bahkan kematian.

Jika penderita dapat bertahan, gejala-gejala biasanya akan membaik dalam waktu 3-6 hari. Kebanyakan penderita akan bebas bakteri dalam waktu 2 minggu. Bakteri tetap ada pada beberapa orang tanpa menimbulkan gejala, yang disebut sebagai karier.


Diagnosis Kolera

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan mengambil contoh tinja atau apusan rektum untuk melakukan pemeriksaan biakan (kultur) bakteri. Pemeriksaan darah dan air kencing juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi dehidrasi dan fungsi ginjal.


Penanganan Kolera

Yang sangat penting untuk dilakukan adalah segera mengganti kehilangan cairan dan garam tubuh. Pada penderita yang mengalami dehidrasi berat, cairan perlu diberikan melalui infus. Di daerah wabah, jika tidak tersedia cairan untuk infus, maka cairan dapat diberikan melalui selang yang dimasukkan lewat hidung menuju ke lambung. Bila dehidrasi sudah diatasi, tujuan pengobatan selanjutnya adalah menggantikan jumlah cairan yang hilang karena diare dan muntah. Makanan padat bisa diberikan setelah muntah-muntah berhenti dan nafsu makan kembali. Antibiotik biasanya diberikan untuk mengurangi keparahan diare dan membuatnya segera berhenti.

pengobatan penyakit kolera

Sumber: www.framework.latimes.com

Lebih dari 50% penderita kolera berat yang tidak diobati meninggal dunia. Kurang dari 1% penderita yang mendapat penggantian cairan yang adekuat, meninggal dunia.


Informasi Produk Terkait Kolera


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Untuk mencegah terjadinya kolera, penjernihan air dan pembuangan tinja yang benar sangat penting untuk dilakukan. Selain itu, gunakan air yang sudah dimasak sampai mendidih atau air yang sudah diklorinasi. Hindari memakan sayuran mentah, dan juga ikan atau kerang yang tidak matang.

Cuci tangan yang baik dengan sabun dan air bersih, yaitu:

  • sebelum makan atau menyiapkan makanan
  • sebelum menyuapi anak untuk makan
  • setelah pergi ke toilet
  • setelah merawat orang yang sakit diare 

Referensi

- L, Matthew E. Cholera. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.

- Centers for Disease Control and Prevention. Cholera. Atlanta. 2010.