Informasi Penyakit

Herpes Zoster

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Herpes Zoster

Herpes Zoster

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Herpes Zoster (Shingles) adalah infeksi virus yang menyebabkan erupsi kulit berupa lepuhan berisi cairan yang terasa sangat nyeri.

Herpes zoster bisa terjadi pada usia berapapun tetapi paling sering terjadi pada usia diatas 50 tahun.


Penyebab Herpes zoster

Penyebab Herpes Zoster

Penyebab herpes zoster adalah virus varicella-zoster, yaitu virus yang juga menyebabkan cacar air. Infeksi awal oleh virus varicella-zoster bisa berupa cacar air dan berakhir dengan masuknya virus ke dalam ganglia pada saraf spinalis maupun saraf kranialis, di mana virus akan menetap dalam keadaan tidak aktif. Herpes zoster selalu terbatas pada kulit sesuai dengan penyebaran saraf yang terlibat.

Virus herpes zoster bisa tidak pernah menimbulkan gejala atau bisa kembali aktif beberapa tahun kemudian. Herpes zoster tejadi jika virus aktif kembali. Kadang pengaktifan kembali virus ini terjadi jika terdapat gangguan pada sistem kekebalan tubuh akibat suatu penyakit (misalnya karena AIDS atau penyakit Hodgkin) atau obat-obatan yang mempengaruhi sistem kekebalan. Tetapi seringkali penyebabnya tidak diketahui.


Gejala Herpes zoster

Gejala Herpes Zoster

Sekitar 3-4 hari sebelum timbulnya herpes zoster, penderita bisa merasa tidak enak badan, menggigil, demam, mual, diare atau sulit berkemih. Penderita lainnya bisa juga hanya merasakan nyeri, kesemutan atau gatal di area kulit yang terkena. Kemudian muncul sekumpulan lepuhan-lepuhan kecil berisi cairan (vesikel) yang dikelilingi oleh daerah kemerahan.

Lepuhan ini hanya terbatas pada daerah kulit yang dipersarafi oleh saraf yang terkena. Lepuhan paling sering muncul di tubuh dan biasanya hanya mengenai satu sisi. Daerah yang terkena biasanya peka terhadap berbagai rangsangan (termasuk sentuhan yang sangat ringan) dan bisa terasa sangat nyeri. Lepuhan biasanya mulai mengering dan membentuk keropeng pada hari kelima setelah mereka muncul.

gejala herpes zoster

Lepuhan mengandung virus herpes zoster dan dapat menular. Lepuhan yang luas atau menetap lebih dari 2 minggu biasanya menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh penderita tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan tanpa meninggalkan gejala sisa. Tetapi bisa terbentuk jaringan parut yang luas meskipun tidak terjadi infeksi bakteri sekunder. Jika mengenai saraf wajah yang menuju ke mata bisa menimbulkan masalah yang cukup serius.

Neuralgia pasca-herpetik

Neuralgia pasca-herpetik adala adanya nyeri yang muncul pada daerah kulit yang dipersarafi oleh saraf yang terkena infeksi. Nyeri ini bisa menetap selama beberapa bulan atau beberapa tahun setelah suatu episode herpes zoster. Nyeri bisa dirasakan terus menerus atau hilang-timbul dan bisa semakin memburuk pada malam hari atau jika terkena panas maupun dingin.

Nyeri paling sering dirasakan pada penderita usia lanjut; 25-50% penderita yang berusia diatas 50% mengalami neuralgia pasca-herpetik. Tetapi hanya 10% dari seluruh penderita yang mengalami neuralgia pasca-herpetik.

Pada sebagian besar kasus, nyeri akan menghilang dalam waktu 1-3 bulan; tetapi pada 10-20% kasus, nyeri menetap selama lebih dari 1 tahun dan jarang berlangsung sampai lebih dari 10 tahun. Pada sebagian besar kasus, nyeri bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobatan khusus.


Diagnosis Herpes zoster

Diagnosis Herpes Zoster

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada, yaitu adanya lepuhan-lepuhan pada kulit yang mengikuti pola dermatom pada satu sisi tubuh.


Penanganan Herpes zoster

Pengobatan Herpes Zoster

Obat anti-virus bisa diberikan untuk memperpendek lamanya erupsi kulit, terutama pada penderita yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Sangat penting untuk menjaga kebersihan kulit agar tidak terjadi infeksi bakteri sekunder.

Aspirin dapat meringankan nyeri untuk sementara waktu dan bisa diberikan jika rasa nyeri menyebabkan penderita tidak dapat tidur atau melakukan aktivitas. Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena memiliki risiko terjadinya sindroma Reye.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Herpes Zoster

Terdapat dua metode untuk mengurangi angka terjadinya infeksi virus Varicella zooster, antara lain

  • Pemberian vaksin cacar air pada bayi usia 12- 18 bulan, pada saat dewasa dapat diberikan booster vaksin
  • Pemberian vaksin cacar air pada usia 60 tahun keatas, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya Postherpetic Neuralgia

Vaksin tidak boleh diberikan kepada penderita imunodefisiensi, AIDS, atau orang yang sedang mengkonsumsi steroid, sedang menjalani kemoterapi, hamil atau sedang merencanakan kehamilan (setidaknya harus 4 minggu setelah vaksin baru diperbolehkan hamil).

Untuk sebagian orang yang belum pernah menderita cacar air sebaiknya menghindari kontak dengan penderita, karena dapat menyebabkan terjadinya penyakit cacar air di kemudian hari.

Untuk penderita cacar air sebaiknya selalu menghindari tempat umum, dan selalu menutup bintik bintik kemerahan di badan dengan menggunakan pakaian untuk mengurangi terjadinya penyebaran.

 

 

 


Referensi

Referensi:

  • U, Marguerite A. Shingles. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa