Hipersomnia
Hipersomnia dapat diartikan sebagai kantuk yang berlebihan, hipersomnia merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki gangguan untuk dapat tetap terjaga pada siang hari. Seseorang dengan hipersomnia dapat tertidur kapan saja, misalnya saat bekerja atau saat mengemudi.
Seseorang dengan hipersomnia juga dapat memiliki gangguan yang berkaitan dengan tidur lainnya, seperti kurang energi dan sulit untuk dapat berpikir jernih. Pada hipersomnia, waktu tidur seseorang bertambah melebihi pola tidur yang biasa.
Penyebab Hipersomnia
Penyebab Hipersomnia
Ada banyak penyebab hipersomnia, diantaranya karena bekerja secara shift, kondisi keluarga (seperti mendapatkan bayi baru), sedang studi atau karena kehidupan sosial.
Penyebab lain hipersomnia adalah karena gangguan tidur, obat-obatan, dan penyakit. Hipersomnia seringkali disembuhkan dengan penyesuaian kebiasaan hidup.
Hipersomnia yang berlangsung lebih dari beberapa hari bisa merupakan gejala dari:
- Kelainan psikis (misalnya kecemasan atau depresi yang berat)
- Pemakaian obat tidur atau obat penenang yang berlebihan
- Kekurangan oksigen dan penimbunan karbondioksida di dalam tubuh sebagai akibat dari sleep apneu
- Kelainan otak, misalnya tumor atau cedera pada susunan saraf pusat
Beberapa jenis gangguan tidur yang dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari, antara lain:
- Sleep apnea - berhentinya pernapasan atau kurang bernapas saat tidur.
- Insomnia - kondisi ini sangat umum terjadi, tetapi tidak selalu menyebabkan hipersomnia. Insomnia merupakan gejala, bukan penyakit.
- Sindrom kaki gelisah - sensasi kram di kaki, terutama pada betis. Penderitanya seringkali harus menggerak-gerakkan kakinya atau harus berjalan-jalan.
- Tidur berjalan - ini adalah perilaku abnormal saat tidur. Penderitanya dapat berjalan padahal masih tertidur. Tidur berjalan lebih sering terjadi pada anak-anak ketimbang orang dewasa.
- Narkolepsi - ini adalah gangguan tidur yang relatif langka yang ditandai dengan rasa kantuk sepanjang waktu.
- Hipersomnia idiopatik - gangguan tidur ini ditandai dengan tidur berlebihan di malam hari tapi tetap butuh tidur di siang hari.
Gejala Hipersomnia
Gejala Hipersomnia
Penderita merasa sangat mengantuk dan sering ingin tidur atau bahkan tertidur bukan pada tempatnya dan bukan pada waktunya tidur.
Berbeda dari kelelahan akibat kurang tidur sebelumnya, orang-orang dengan hipersomnia memiliki dorongan untuk tidur saat siang hari yang berulang-ulang, biasanya pada waktu yang tidak tepat, misalnya saat bekerja, saat makan, atau saat berbicara. Penderita biasanya memiliki kesulitan untuk bangun dari tidur yang panjang, dan dapat merasa disorientasi.
Gejala-gejala lain yang dapat muncul, antara lain:
- Kecemasan,
- Berkurangnya energi,
- Gelisah,
- Lambat dalam berpikir, lambat dalam berbicara,
- Hilang nafsu makan,
- Halusinasi,
- Beberapa penderita kehilangan kemampuan dalam bekerja, fungsi sosial, dalam keluarga, atau lainnya.
- Merasa lelah yang hebat sepanjang hari
- Merasa tetap mengantuk meskipun telah tidur malam dan tidur siang
- Sulit berpikir dan membuat keputusan, pikiran tidak jernih
- Apati (kurang emosi, motivasi, atau antusiasme)
- Sulit berkonsentrasi atau mengingat
- Meningkatan risiko kecelakaan, terutama kecelakaan kendaraan bermotor.
Diagnosis Hipersomnia
Diagnosis Hipersomnia
Untuk mengidentifikasi penyebab hipersomnia mungkin perlu mengetahui kebiasaan hidup, obat-obatan yang digunakan, kesehatan fisik dan keadaan emosional seseorang. Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan:
- Pemeriksaan laboratorium, karena hipersomnia bisa disebabkan oleh penyakit tertentu.
- Pemeriksaan psikologis.
- Pemeriksaan CT scan atau MRI bisa dilakukan pada penderita dengan tanda-tanda kelainan neurologis.
Penanganan Hipersomnia
Penanganan Hipersomnia
Penanganan yang diberikan tergantung pada penyebabnya. Jika terdiagnosis adanya sleep apnea, maka dapat diberikan alat bantu napas, yaitu berupa sungkup khusus yang dipakai pada hidung saat tidur. Sebuah mesin akan memberikan aliran udara untuk menjaga jalan napas tetap terbuka selama tidur.
Jika hipersomnia disebabkan oleh adanya pemakaian obat-obatan yang menyebabkan seseorang menjadi mengantuk, maka obat-obat tersebut perlu dihentikan atau diganti.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Hipersomnia
Hipersomnia dapat dibantu dengan perubahan gaya hidup, seperti:
- Menghindari rokok, alkohol dan minuman berkafein sebelum tidur.
- Relaksasi secara rutin untuk mencegah kecemasan atau kekhawatiran di malam hari.
- Berolahraga secara teratur dan menjaga berat badan yang normal.
- Diet seimbang untuk mencegah kekurangan gizi.
- Hindari gangguan di ruang tidur, misalnya dengan tidak menempatkan televisi di kamar tidur.
- Atur tempat tidur senyaman mungkin, pastikan suhunya tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
- Terapkan jadwal tidur, dan patuhi. Hal ini akan membuat tubuh Anda terbiasa dan akan merespon ketika saatnya harus tidur.
- Hanya tidur hanya saat mengantuk.
Referensi
Referensi:
- National Institute of Neurological Disorders & Stroke. Hypersomnia. 2010. www.emedicinehealth.com
- S, Michael W. Hypersomnia. Medicine Net. 2008.
- www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Hypersomnia