Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Diabetes Insipidus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Diabetes Insipidus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Diabetes Insipidus adalah suatu keadaan dimana terjadi kekurangan hormon antidiuretik, yaitu hormon yang mengatur produksi air kemih, sehingga menyebabkan peningkatan produksi air kemih dan menimbulkan rasa haus yang berlebihan.


Penyebab Diabetes insipidus

Diabetes insipidus bisa disebabkan oleh beberapa hal:

  • Gangguan hipotalamus atau hipofisa
  • Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak)
  • Tumor
  • Sarkoidosis atau tuberkulosis
  • Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak
  • Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis

  • Gejala Diabetes insipidus

    Diabetes insipidus bisa timbul secara perlahan maupun secara tiba-tiba pada segala usia. Seringkali satu-satunya gejala adalah rasa haus dan pengeluaran air kemih yang berlebihan.

    Sebagai kompensasi hilangnya cairan melalui air kemih, penderita bisa minum sejumlah besar cairan. Jika kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi dehidrasi yang menyebabkan penurunan tekanan darah dan syok. Penderita akan terus berkemih dalam jumlah yang sangat banyak, terutama di malam hari.


    Diagnosis Diabetes insipidus

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang ada. Untuk menyingkirkan diabetes melitus (kencing manis) dilakukan pemeriksaan gula pada air kemih. Selain itu, pemeriksaan darah bisa menunjukkan kadar berbagai elektrolit yang abnormal.


    Penanganan Diabetes insipidus

    Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya. Suntikan hormon antidiuretik bisa diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.

    Kadang diabetes insipidus bisa dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik. Tetapi obat-obat ini tidak dapat meringankan gejala secara total pada diabetes insipidus yang berat.


    Informasi Produk Terkait Diabetes Insipidus


    Dokter Spesialis

    Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.