Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Dermatitis Herpetiformis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Dermatitis Herpetiformis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Dermatitis Herpetiformis adalah suatu penyakit kulit yang ditandai dengan adanya sekumpulan lepuhan kecil yang sangat gatal. Ruam kulit ini bersifat kronis, dimana ruam terjadi untuk waktu yang lama.

Dermatitis herpetiformis biasanya muncul pada usia dewasa muda (sekitar 20 tahun ke atas). Namun, anak-anak dan orang yang lebih tua kadang juga bisa terkena. Penyakit ini jarang terjadi pada orang kulit hitam dan orang Asia.


Penyebab Dermatitis herpetiformis

Penyebab Dermatitis Herpetiformis

Penyebabnya belum diketahui. Disamping namanya, dermatitis herpetiformis tidak berhubungan dengan infeksi virus herpes. Istilah herpetiformis digunakan untuk menggambarkan adanya lesi kulit berupa lepuhan-lepuhan kulit kecil yang mirip pada infeksi virus herpes.

Dermatitis herpetiformis tampaknya merupakan suatu gangguan autoimun dan berkaitan dengan sensitivitas terhadap gluten (penyakit Celiac) pada usus halus.

Pada dermatitis herpetiformis, gluten (protein) pada gandum dan gandum hitam mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, yang menyerang bagian kulit, sehingga menyebabkan timbulnya ruam dan rasa gatal pada kulit. Orang-orang dengan dermatitis herpetiformis juga memiliki penyakit usus (penyakit Celiac), yang merupakan gangguan usus akibat sensitivitas terhadap gluten. Namun, mereka belum tentu mengalami gejala-gejala yang disebabkan oleh penyakit celiac itu sendiri.

Penderita juga memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit autoimun lainnya, seperti tiroiditis, SLE (Systemic Lupus Erythematosus), sarkoidosis, dan diabetes.


Gejala Dermatitis herpetiformis

Gejala Dermatitis Herpetiformis

Gejala-gejala dermatitis herpetiformis cenderung bersifat hilang timbul. Gejala-gejala yang bisa ditemukan antara lain:

  • Adanya lepuhan-lepuhan kecil yang sangat gatal, paling sering ditemukan di siku, lutut, punggung bagian bawah, belakang kepala, dan bokong. Lepuhan biasanya muncul secara perlahan, tetapi bisa juga secara tiba-tiba. Terkadang lepuhan hingga muncul pada wajah dan leher. Penderita bisa merasa sangat gatal dan seperti terbakar.
  • Ruam biasanya memiliki ukuran dan bentuk yang sama pada kedua sisi.
  • Ruam kulit bisa tampak seperti eksim.
  • Beberapa penderita mungkin memiliki lesi kulit berupa bekas-bekas garukan ketimbang lepuhan-lepuhan kecil.

Diagnosis Dermatitis herpetiformis

Diagnosis Dermatitis Herpetiformis

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan biopsi kulit dan immunofluoresensi langsung pada kulit yang terkena. Penderita juga mungkin dianjurkan untuk melakukan biopsi usus. Pemeriksaan darah bisa dilakukan untuk memastikan diagnosa.


Penanganan Dermatitis herpetiformis

Pengobatan Dermatitis Herpetiformis

Lepuhan tidak akan menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Penderita harus melakukan diet bebas gluten (tidak mengkonsumsi gandum, gandum hitam, dan juga barley).

Penyakit ini efektif diatasi dengan pemberian dapsone. Namun, pemberian dapsone harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan petunjuk dokter, karena dapsone memiliki berbagai efek samping jangka panjang, terutama pada darah. Orang-orang yang mengkonsumsi dapsone biasanya akan dipantau sel darahnya. Kebanyakan penyakit ini menetap lama sehingga penderita harus menjalani pengobatan untuk jangka panjang.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Dermatitis Herpetiformis

Belum diketahui cara untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Namun, orang-orang dengan dermatitis herpetiformis bisa mengendalikan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi dengan cara melakukan diet bebas gluten (tidak makan makanan yang mengandung gluten).


Referensi

Referensi:

  • B, Kevin. Dermatitis Herpetiformis. Medline Plus. 2013.
  • P, Daniel M. Dermatitis Herpetiformis. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.