Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Prematuritas (Kelahiran Prematur)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Prematuritas (Kelahiran Prematur)

Prematuritas (Kelahiran Prematur)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Prematuritas adalah suatu keadaan di mana bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.

Sekitar 12% bayi dilahirkan dalam keadaan prematur. Banyak bayi yang dilahirkan beberapa minggu lebih awal dari waktu seharusnya tidak mengalami masalah yang berkaitan dengan prematuritasnya. Namun, semakin prematur bayi yang dilahirkan, maka bayi semakin rentan terhadap berbagai komplikasi serius dan bahkan mengancam nyawa.

Bayi yang prematur memiliki organ-organ tubuh yang belum berkembang sempurna, yang mungkin belum siap untuk dapat berfungsi di luar kandungan. Akibatnya, bayi berisiko tinggi untuk mengalami gangguan setelah dilahirkan.

Prematuritas (terutama prematuritas yang ekstrim) merupakan penyebab utama adanya masalah dan kematian pada bayi baru lahir.


Penyebab Prematuritas

Penyebab Kelahiran Prematur

Penyebab terjadinya kelahiran prematur biasanya tidak diketahui. Namun, risiko terjadinya kelahiran prematur lebih tinggi pada ibu hamil yang:

  • Kehamilan pada ibu yang berusia muda (kurang dari 18 tahun)
  • Kehamilan pada ibu yang berusia tua
  • Golongan sosial-ekonomi rendah
  • Pemeriksaan kehamilan yang tidak teratur
  • Kehamilan ganda/kembar
  • Keadaan gizi yang kurang
  • Memiliki berat badan yang kurang atau berlebih sebelum hamil
  • Memiliki infeksi yang tidak teratasi, seperti infeksi saluran kemih atau penyakit menular seksual
  • Menyalahgunakan obat-obat terlarang (misalnya amfetamin atau kokain), minum alkohol, atau merokok
  • Riwayat persalinan prematur pada kehamilan sebelumnya
  • Memiliki penyakit yang berat atau kronis, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes melitus, pre-eklampsia, atau eklampsia
  • Mendapat trauma fisik
  • Memiliki kelainan pada rahim atau leher rahim
  • Pernah beberapa kali mengalami keguguran atau aborsi
  • Ketuban pecah sebelum waktunya
  • Plasenta previa (kelainan letak plasenta)

Gejala Prematuritas

Tanda Bayi Prematur

Gambaran fisik bayi prematur:

  • Ukuran tubuh kecil
  • Berat badan lahir rendah (biasanya kurang dari 2,5 kg)
  • Kepala berukuran relatif besar dibandingkan dengan tubuh bayi
  • Lemak bawah kulitnya sedikit sehingga kulit tampak keriput
  • Pembuluh darah vena di bawah kulit terlihat
  • Garis-garis pada telapak kaki masih sedikit
  • Adanya rambut halus pada banyak bagian tubuh (lanugo)
  • Telinga lunak, dengan sedikit tulang rawan
  • Pada bayi laki-laki, kantung zakar (skrotum) kecil dan memiliki sedikit lipatan, dan testis mungkin belum turun pada bayi yang sangat prematur
  • Pada bayi perempuan, labia mayora belum menutupi labia minora, dan klitoris tampak besar
  • Pola pernapasan yang abnormal, di mana pernapasan cepat dan dangkal, dan bisa terjadi serangan henti napas yang singkat
  • Refleks menghisap dan menelan yang lemah dan belum terkoordinasi
  • Tangisan lemah
  • Kurangnya aktivitas fisik dan tonus otot yang lemah
  • Hampir selalu tidur sepanjang hari

Gejala-gejala yang ditemukan pada bayi baru lahir yang prematur seringkali berkaitan dengan adanya berbagai organ yang belum berkembang sempurna. Bayi prematur juga bisa mengalami kesulitan dalam menjaga suhu tubuh dan kadar gula dalam darah. Bayi baru lahir biasanya memiliki suhu tubuh yang rendah, terutama segera setelah lahir. Selain itu, sistem kekebalan tubuh bayi juga masih belum sempurna.

Komplikasi Kelahiran Prematur

Semakin kecil usia kehamilan (semakin prematur bayi), maka risiko terjadinya komplikasi semakin meningkat. Selain itu, risiko terjadinya komplikasi juga tergantung dari adanya beberapa penyebab prematuritas, seperti infeksi, diabetes, tekanan darah tinggi, atau pre-eklampsia pada ibu. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi antara lain:

  • Perkembangan otak yang belum sempurna, sehingga bisa terjadi:
    • Pola pernapasan yang tidak teratur dan bisa terjadi henti napas
    • Kesulitan untuk menyelaraskan minum dan bernafas
    • Risiko perdarahan pada otak, biasanya terjadi saat proses persalinan atau saat terjadi masalah dalam bernapas.
  • Perkembangan hati dan saluran cerna yang belum sempurna, sehingga bisa menyebabkan berbagai masalah, antara lain:
    • Sering terjadi gumoh (regurgitasi)
    • Gangguan usus berat (enterokolitis nekrotikans), dimana usus bisa mengalami peradangan, kematian jaringan, dan bahkan berlubang.
    • Kuning (jaundice), karena adanya akumulasi bilirubin akibat fungsi hati yang belum sempurna. Kadar bilirubin yang terlalu tinggi bahkan bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada otak bayi (kernikterus).
  • Perkembangan sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, sehingga berisiko untuk mengalami infeksi.
  • Perkembangan ginjal yang belum sempurna, sehingga bayi bisa kesulitan untuk mengatur kadar garam dan air dalam tubuh.
  • Perkembangan paru-paru yang belum sempurna. Bayi prematur seringkali tidak menghasilkan surfaktan dalam jumlah yang memadai. Akibatnya saat bernapas, paru-paru bisa mengempis dan terjadi Sindroma Distres Pernapasan.
  • Kesulitan untuk menjaga kadar gula dalam darah
  • Kesulitan untuk menjaga suhu tubuh. Bayi prematur cenderung mengalami kehilangan panas tubuh yang lebih cepat, terutama jika terpapar dengan lingkungan yang dingin. Oleh karena itu, suhu tubuh bayi perlu dijaga dengan mesin penghangat atau inkubator.

Diagnosis Prematuritas

Diagnosis Prematuritas

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran fisik dan usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Pemeriksaan ulstrasonografi janin saat awal kehamilan dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir bisa dilakukan untuk menentukan usia kehamilan.

Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan pada bayi prematur antara lain:

  • rontgen dada untuk melihat kematangan paru-paru
  • pemeriksaan mata
  • analisa gas darah
  • kadar gula darah
  • kadar kalsium darah
  • kadar bilirubin

Penanganan Prematuritas

Penanganan Kelahiran Prematur

Terapi yang diberikan untuk bayi prematur berupa penanganan pada komplikasi yang terjadi, misalnya sindroma gawat napas dan kadar bilirubin yang tinggi.

Pemberian nutrisi untuk bayi yang sangat prematur bisa melalui infus sampai mereka bisa mulai mendapatkan asupan makanan. Makanan awalnya mulai diberikan melalui sebuah selang yang dimasukkan ke dalam lambung bayi, sampai bayi dapat menghisap dan menelan dengan baik. ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi prematur.

Bayi prematur sangat cepat kehilangan panas dan mengalami kesulitan dalam mempertahankan suhu tubuh, sehingga mereka biasanya ditempatkan di dalam suatu inkubator. Selain itu, mungkin bayi memerlukan bantuan respirator dan tambahan oksigen.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Kelahiran Prematur

Salah satu langkah terpenting dalam mencegah prematuritas adalah mulai melakukan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin dan terus melakukan pemeriksaan secara teratur selama kehamilan.


Referensi

Referensi:

  • K, Arthur E. Prematurity. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.
  • L, Kimberly G. Premature Infant. Medline Plus. 2011.
  • Mayo Clinic. Premature Birth. 2011.