Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Masalah Pemberian Makan

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Masalah Pemberian Makan

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Ada berbagai masalah yang bisa terjadi dalam pemberian makan pada bayi, antara lain gumoh, muntah, kelebihan makan, dan kekurangan makan. Masalah dalam pemberian makan pada bayi biasanya bersifat ringan, tetapi kadang bisa menimbulkan akibat yang serius, misalnya dehidrasi. Untuk itu, diperlukan teknik pemberian makan dan nutrisi yang tepat sehingga bisa meringankan dan menghindari terjadinya masalah dalam pemberian makan bayi.


Penyebab Masalah pemberian makan

Masalah pemberian makan pada bayi bisa berupa :

  • Gumoh (regurgitasi). Gumoh pada bayi bersifat normal. Hampir setiap bayi mengalaminya. Hal ini terjadi karena bayi belum dapat duduk tegak saat diberi makan atau setelahnya. Selain itu, katup yang memisahkan esofagus dengan lambung masih belum sempurna sehingga tidak dapat sepenuhnya menjaga isi lambung agar tidak berbalik kembali ke atas.

    Gumoh pada bayi semakin memburuk jika bayi minum terlalu cepat atau menelan udara. Gumoh juga bisa menjadi lebih banyak jika bayi diberikan susu yang terlalu banyak. Gumoh biasanya berhenti saat bayi berusia antara 7 sampai 12 bulan.

  • Muntah. Muntah pada bayi paling sering terjadi akibat infeksi virus akut. Muntah juga bisa disebabkan oleh adanya infeksi pada bagian tubuh lainnya, misalnya pada saluran kemih.

    Namun, adakalanya muntah bisa terjadi akibat adanya gangguan medis yang serius, misalnya sumbatan pada lambung atau usus, infeksi selaput otak, serta radang usus buntu (appendicitis).

  • Pemberian makan yang berlebihan, bisa terjadi jika terdapat kebiasaan untuk memberikan anak makan setiap kali anak menangis. Anak diberikan botol susu untuk mengalihkan perhatian anak agar tidak menangis. Selain itu, anak juga mungkin dibolehkan untuk membawa botol susu kemana saja dan kapan saja.

    Pemberian makan yang berlebihan juga terjadi jika orang tua selalu memberikan anak makanan sebagai hadiah atas perilaku baik yang mereka lakukan, atau jika orang tua menuntut agar anak menghabiskan makanannya, meskipun mereka tidak lapar.

  • Pemberian makan yang kurang. Hal ini adalah salah satu penyebab gagal tumbuh pada anak. Kondisi ini bisa terjadi akibat anak itu sendiri yang sulit makan atau akibat pengasuh yang tidak memberikan asupan makan yang memadai. Kesulitan makan pada anak bisa terjadi jika anak rewel, mudah teralih, tidak dapat diam untuk diberi makan, atau memiliki kesulitan untuk menghisap dan atau menelan. Pemberian makan yang kurang juga bisa disebabkan oleh teknik memberikan makan dan komposisi makanan yang tidak tepat pada anak.

    Kemiskinan dan akses yang sulit untuk mendapatkan makanan bergizi adalah alasan utama terjadinya pemberian makan yang kurang pada anak. Adakalanya, orang tua yang kejam atau memiliki gangguan mental bisa dengan sengaja tidak memberikan makan pada anak.

  • Dehidrasi, biasanya disebabkan oleh hilangnya cairan yang berlebihan, misalnya akibat muntah dan diare, serta adakalanya akibat asupan cairan yang tidak adekuat.

Gejala Masalah pemberian makan

- Gumoh (Regurgitasi)

Bayi sering mengeluarkan kembali sejumlah kecil susu saat atau setelah menyusu, dan seringkali disertai dengan sendawa. Gumoh terjadi begitu saja, dimana susu yang ditelan keluar lagi melalui mulut atau hidung.

- Muntah

Muntah adalah pengeluaran makanan yang terjadi dengan kuat dan terasa tidak enak. Muntah tidak pernah bersifat normal.

- Pemberian Makan yang Berlebihan

Pemberian makan yang berlebihan adalah memberikan nutrisi yang melebihi kebutuhan anak untuk dapat tumbuh dengan sehat.

- Pemberian Makan yang Kurang

Pemberian makan yang kurang adalah memberikan nutrisi yang lebih sedikit dari yang anak butuhkan untuk dapat tumbuh dengan sehat.

Jika bayi mendapatkan makanan yang cukup biasanya bayi akan tenang dan tidur setelah pemberian makan. Namun, jika pemberian makan kurang, maka dalam waktu 1-2 jam setelah pemberian makan, bayi akan tampak gelisah dan tetap terbangun. Pada bayi yang berusia kurang dari 4 bulan, penambahan berat badan sebanyak < 200 gram/minggu adalah rendah/kurang dan bisa menunjukkan adanya pemberian makan yang kurang.

- Dehidrasi

Gejala-gejala yang bisa terjadi pada anak yang mengalami dehidrasi sedang :

  • kurang aktif
  • menangis tanpa keluar air mata
  • mulut kering
  • lebih jarang berkemih (kurang dari 2-3 kali per hari)

Anak-anak yang mengalami dehidrasi berat menjadi mengantuk atau letargis.

Dehidrasi terkadang juga menyebabkan gangguan kadar garam di dalam darah. Perubahan pada konsentrasi garam ini membuat gejala-gejala dehidrasi semakin memburuk. Pada kasus yang berat, anak bisa mengalami kejang atau terjadi kerusakan otak dan kematian.


Diagnosis Masalah pemberian makan

Diagnosis terutama didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan.


Penanganan Masalah pemberian makan

- Gumoh

Gumoh pada bayi bisa dikurangi dengan cara :

  • memberi makan bayi sebelum mereka merasa sangat lapar
  • membuat bayi bersendawa dengan menepuk-nepuk punggung bayi setiap 4-5 menit setelah bayi menyusu
  • meletakkan pada posisi tegak saat dan setelah menyusu
  • jika bayi menggunakan botol susu, maka berikan botol susu dengan lubang dot yang kecil

Gumoh yang tampaknya membuat rasa tidak nyaman pada bayi, mengganggu pemberian makan dan berdampak pada pertumbuhan bayi, atau menetap sampai masa awal kanak-kanak disebut sebagai refluks gastroesofageal. Jika terjadi kondisi yang demikian, maka diperlukan penanganan medis lebih lanjut. Begitu juga jika gumoh bayi berwarna hijau atau berdarah, atau menyebabkan bayi tersedak.

- Muntah

Muntah yang disebabkan oleh gastroenteritis biasanya dapat berhenti dengan sendirinya, tanpa terapi. Anak perlu diberikan cairan dan elektrolit yang cukup untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Anak yang terus muntah sebaiknya diberikan cairan dalam jumlah kecil tetapi sering, ketimbang diberikan cairan dalam jumlah besar tetapi lebih jarang.

Anak perlu mendapatkan evaluasi lebih lanjut dan harus segera dibawa ke dokter jika :

  • mengalami nyeri perut yang hebat
  • tidak dapat minum
  • sedikit berkemih
  • terdapat demam tinggi
  • tampak lesu/letargis
  • tampak sakit berat
  • muntah menetap selama lebih dari 12 jam
  • muntah terdapat darah atau berwarna hijau

Gejala-gejala ini bisa merupakan suatu tanda dehidrasi atau adanya kondisi yang lebih berat.

- Pemberian Makan yang Berlebihan

Pada jangka pendek, pemberian makan yang berlebihan bisa menyebabkan bayi gumoh dan diare. Pada jangka panjang, anak-anak yang diberi makan secara berlebihan bisa mengalami obesitas.

Jika penambahan berat badan anak terlalu cepat (berdasarkan grafik pertumbuhan standar), maka sebaiknya dilakukan pengontrolan terhadap kecepatan penambahan berat badan.

- Pemberian Makan yang Kurang

Orang tua perlu diajarkan bagaimana cara menyiapkan makanan yang baik untuk anak. Jika bayi memiliki berat badan yang jauh di bawah normal, maka diperlukan penanganan lebih lanjut oleh tenaga ahli, dan mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk sementara. Anak-anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya mungkin perlu mendapatkan bantuan dari lembaga perlindungan anak.

Sebagian besar masalah pemberian makan pada bayi bukan merupakan masalah yang serius dan seringkali menghilang secara spontan atau bisa diatasi dengan melakukan perubahan pada pola pemberian makan.

- Dehidrasi.

Dehidrasi diatasi dengan memberikan cairan dan elektrolit, seperti natrium dan klorida. Pada kasus yang berat, cairan perlu diberikan melalui pembuluh darah (infus).


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

- P, Elizabeth J. Feeding Problems in Infants and Young Children. Merck Manual. 2009.