Campak Jerman (Rubella)
Penyakit rubella atau seringkali disebut sebagai campak Jerman atau campak tiga hari, adalah infeksi virus akut yang menyebabkan gangguan kesehatan ringan pada anak-anak (misalnya nyeri sendi dan ruam kulit), namun cenderung lebih berat pada orang dewasa. jika mengenai wanita hamil (terutama pada saat kehamilan berusia 8-10 minggu), bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi. Penyakit ini menular melalui partikel udara, dan masa inkubasinya memakan waktu 2 sampai 3 minggu.
Rubella berbeda dengan campak (rubeola), meskipun kedua penyakit ini cenderung memiliki karakteristik yang sama, seperti ruam merah yang khas. Rubella disebabkan oleh virus yang berbeda dari campak, dan tidak separah campak.
Penyebab Campak jerman
Penyebab Campak Jerman (Rubella)
Penyebab rubella adalah virus yang ditularkan dari orang ke orang. Penularan virus rubella dapat terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau menular melalui kontak langsung dengan sekret pernapasan (seperti lendir) orang yang terinfeksi. Rubella juga dapat ditularkan dari wanita hamil ke janinnya melalui aliran darah.
Orang yang terinfeksi rubella juga dapat menularkan penyakitnya bahkan sebelum gejalanya muncul sampai 2 minggu setelah ruam menghilang. Bayi baru lahir yang terinfeksi ketika masih berada dalam kandungan juga bisa menularkan penyakit ini sampai beberapa bulan setelah dilahirkan. Wabah bisa terjadi dengan interval 6-9 tahun.
Penderita mendapatkan kekebalan seumur hidup setelah menderita penyakit ini.
Gejala Campak jerman
Gejala Campak Jerman (Rubella)
Terutama pada anak-anak, tanda atau gejala rubella seringkali sangat ringan sehingga sulit untuk diidentifikasi. Jika memang tanda dan gejalanya terjadi, umumnya baru akan muncul antara 2 atau 3 minggu setelah terpapar virus. Gejala-gejala umum dari rubella antara lain:
- Ruam merah (dimulai dari wajah lalu menjalar ke leher dan ekstremitas -kaki dan tangan- dan berlangsung sekitar 3 hari)
- Demam ringan (38,9 derajat celcius atau lebih rendah)
- Pembesaran kelenjar getah bening (di dasar tengkorak, bagian belakang leher, dan belakang telinga)
- Mata merah
- Hidung tersumbat atau meler
- Nyeri sendi, terutama pada wanita muda
- Sakit kepala
Perlu diketahui bahwa gejala rubella bisa berbeda-beda pada tiap orang, dan gejalanya juga mirip dengan gejala penyakit atau kondisi kesehatan lain.
Jika wanita hamil terinfeksi rubella, maka bisa berakibat berat bagi janin yang dikandungnya. Sekitar 90% janin yang dilahirkan oleh ibu yang terkena rubella pada 11 minggu pertama kehamilan mengalami sindroma rubella kongenital. Sindroma ini menyebabkan satu atau lebih gangguan, berupa:
- hambatan pertumbuhan
- katarak
- tuli
- mikrosefalus
- kelainan jantung bawaan
- keterbelakangan mental
- kelainan pada organ-organ tubuh lainnya, seperti hati, limpa, dan sumsum tulang
Risiko terbesar untuk janin adalah saat trimester pertama kehamilan, tetapi paparan rubella setelah trimester pertama juga berbahaya.
Sindrom Rubella Kongenital
Kapan harus ke dokter ?
Segeralah konsultasikan anak anda ke dokter jika anak mengalami keluhan demam disertai dengan timbulnya ruam pada kulit.
Diagnosis Campak jerman
Diagnosis Campak Jerman (Rubella)
Ruam rubella bisa mirip dengan ruam penyakit akibat virus lainnya. Selain dengan mempelajari riwayat medis dan pemeriksaan fisik lengkap, penegakan diagnosis rubella akan ditunjang dengan kultur tenggorokan dan tes darah.
Hal ini dapat mendeteksi keberadaan berbagai jenis antibodi rubella dalam darah. Antibodi ini akan menunjukkan apakah seseorang sedang atau pernah mengalami rubella, atau pernah divaksinasi rubella.
Penanganan Campak jerman
Pengobatan Campak Jerman (Rubella)
Kebanyakan anak dengan rubella bisa sembuh total tanpa terapi.
Tidak ada pengobatan khusus untuk Campak Jerman. Terapi yang bisa dilakukan hanya bersifat suportif, untuk mengatasi gejala-gejala yang ada. Infeksi telinga tengah bisa diobati dengan pemberian antibiotik. Untuk menurunkan demam pada anak bisa diberikan parasetamol
Komplikasi Campak Jerman (Rubella)
Rubella adalah infeksi ringan. Beberapa wanita, yang menderita rubella mengalami radang sendi pada jari, pergelangan tangan, dan lutut, yang umumnya berlangsung sekitar satu bulan. Pada kasus yang jarang terjadi, rubella dapat menyebabkan infeksi telinga atau radang otak.
Namun, jika saat sedang hamil terkena rubella, dapat menimbulkan efek yang berat, dan dalam beberapa kasus, berakibat fatal. Hingga 90% bayi yang lahir dari ibu yang menderita rubella selama 12 minggu pertama kehamilan mengalami sindrom rubella bawaan. Sindrom ini dapat menyebabkan satu atau beberapa masalah, termasuk:
- Keterlambatan pertumbuhan
- Katarak
- Tuli
- Masalah dengan perkembangan jantung (kelainan jantung bawaan)
- Masalah dengan perkembangan organ lain
- Gangguan pada perkembangan otak
Prognosis Campak Jerman (Rubella)
Prognosis campak jerman pada anak yang di dapat setelah lahir, umumnya baik jika anak mempunyai daya tahan tubuh yang baik, mendapatkan vaksinasi yang lengkap, serta sudah mendapatkan penanganan terhadap oenyakit tersebut.
Tetapi, jika campak jerman di dapat segera setelah lahir (campak jerman kongenital) prognosis umumnya cenderung buruk.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Campak Jerman (Rubella)
Vaksin campak, gondong, dan rubella (MMR) merupakan kombinasi vaksin yang berfungsi melindungi anak-anak dari serangan tiga virus ini. Vaksin MMR efektif memberikan kekebalan pada kebanyakan orang, dan orang yang sudah pernah terkena rubella biasanya akan kebal seumur hidupnya.
Vaksin MMR yang pertama biasanya diberikan saat anak berusia 12 bulan, vaksin kedua diberikan saat usia 4-6 tahun. Walaupun sebenarnya vaksin kedua sudah bisa diberikan setelah 28 hari sejak pemberian vaksin pertama, meskipun belum berusia empat tahun.
Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan. Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan pada ibu hamil atau pada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, misalnya akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi radiasi.
Referensi
- C, Mary T. Rubella. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
- Mayo Clinic. Rubella. 2011.
- K, Neil K. Rubella. Medline Plus. 2011.
- www.bettermedicine.com
- www.nhs.co.uk