Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Gagal Jantung

VIDYA HARTIANSYAH
26 Januari 2024
Gagal Jantung

Gagal Jantung

VIDYA HARTIANSYAH
26 Januari 2024

Gagal Jantung adalah kondisi di mana jantung kehilangan kemampuan untuk memompa cukup darah ke jaringan tubuh. Sebagai akibatnya, organ utama tubuh dan jaringan lainnya tidak cukup menerima oksigen dan nutrisi untuk berfungsi dengan baik.

Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah kesehatan, seperti:

  1. Penyakit jantung koroner.
  2. Gangguan ritme jantung.
  3. Kardiomiopati atau gangguan otot jantung.
  4. Kerusakan pada katup jantung.
  5. Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  6. Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
  7. Anemia atau kekurangan sel darah merah.
  8. Miokarditis atau radang otot jantung.
  9. Cacat jantung sejak lahir.
  10. Diabetes.

Kadang orang salah mengartikan gagal jantung sebagai berhentinya jantung. Sebenarnya istilah gagal jantung menunjukkan berkurangnya kemampuan jantung untuk mempertahankan beban kerjanya.


Penyebab Gagal jantung

Penyebab Gagal Jantung

Setiap penyakit yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi darah bisa menyebabkan gagal jantung. Berbagai penyebab terjadinya gagal jantung antara lain berupa:

  1. Penyakit jantung koroner, arteri pemasok darah ke jantung menyempit atau tersumbat. Seseorang mengalami serangan jantung ketika aliran darah ke daerah jantung tersumbat seluruhnya. Otot jantung menderita kerusakan ketika asupan darah berkurang atau tersumbat. Jika kerusakan mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah, gagal jantung terjadi. Beberapa serangan jantung terjadi tanpa disadari.
  2. Kerusakan otot jantung, sehingga mempengaruhi kemampuannnya untuk berkontraksi memompa darah, misalnya akibat serangan jantung (paling sering), infeksi otot jantung, atau diabetes.
  3. Kelainan katup jantung, dimana jantung harus bekerja lebih kuat untuk memompa darah melalui katup jantung yang menyempit. Kondisi ini meningkatkan beban jantung dan pada akhirnya melemahkan jantung.
  4. Gangguan kelistrikan jantung, di mana denyut jantung menjadi lambat, cepat, atau tidak teratur, sehingga tidak dapat memompa darah dengan efektif. Akibatnya jantung harus bekerja ekstra keras untuk mengkompensasinya.
  5. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab umum gagal jantung lainnya. Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja berat untuk memompa darah. Beberapa saat kemudian, jantung tidak dapat menyesuaikan dan gejala gagal jantung timbul.
  6. Kardiomiopati mungkin disebabkan oleh penyakit arteri jantung dan berbagai masalah jantung lainnya. Kadang kala, penyebabnya tidak ditemukan, hal ini dikenal dengan kardiomiopati idiopatik. Kardiomiopati dapat melemahkan otot jantung, menyebabkan gagal jantung.
  7. Penyakit jantung keturunan, alkoholisme, dan penggunaan obat sembarangan menyebabkan kerusakan jantung yang dapat menyebabkan gagal jantung.

Gejala Gagal jantung

Gejala Gagal Jantung

Berdasarkan rentang waktu berkembangnya gejala, gagal jantung terbagi menjadi dua, yaitu kronis dan akut. Pada gagal jantung kronis, gejala gagal jantung berkembang secara bertahap dan lama. Sedangkan pada gagal jantung akut, gejala gagal jantung berkembang secara cepat. Seseorang yang terserang gagal jantung akut harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Gejala utama gagal jantung adalah:

  1. Rasa lelah dan lemah saat melakukan aktivitas fisik, karena otot tidak mendapatkan suplai darah yang cukup.
  2. Napas pendek, sering batuk terutama saat berbaring, disebabkan penumpukan cairan di paru-paru.
  3. Telapak kaki, perut, dan kaki bengkak, pembentukan cairan di vena dan jaringan tubuh menyebabkan telapak kaki, kaki dan perut bengkak.
  4. Pembengkakan, misalnya di kaki, pergelangan kaki, tungkai, hati dan perut (pada gagal jantung kanan).
  5. Sesak napas, akibat pengumpulan cairan di dalam paru-paru (pada gagal jantung kiri). Pada awalnya sesak napas hanya terjadi saat beraktivitas, tetapi seiring dengan memberatnya penyakit, sesak napas juga kemudian terjadi saat penderita istirahat.
  6. Pusing atau pingsan, ketika jaringan tubuh, seperti organ dan otot, tidak cukup menerima oksigen dan nutrisi, mereka tidak berfungsi baik, menyebabkan lelah dan pusing.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke rumah sakit terdekat jika Anda mempunyai keluhan dan tanda gagal jantung, seperti:

  • nyeri dada
  • pingsan atau lemah
  • denyut jantung tidak teratur disertai sesak, nyeri dada atau pingsan
  • tiba-tiba sesak berat dan batuk dengan dahak putih, merah muda dan berbusa

Konsultasikan dengan dokter segera bila Anda menderita gagal jantung dan:

  • gejala tiba-tiba memburuk
  • ada gejala baru
  • berat badan naik 2,3 kilogram atau lebih dalam beberapa hari

Perubahan tersebut dapat berarti gagal jantung memburuk, atau pengobatan tidak bekerja dengan baik.


Diagnosis Gagal jantung

Diagnosis Gagal Jantung

Diagnosis gagal jantung didasarkan dari gejala-gejala gagal jantung yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan antara lain :

  1. Foto rontgen dada, bisa menunjukkan adanya pembesaran jantung dan akumulasi cairan di paru-paru.
  2. Ekokardiografi, untuk menilai kinerja jantung, yaitu dengan menggunakan gelombang suara untuk melihat gambaran jantung, dapat menunjukkan jika dinding jantung atau ruangnya membesar dan jika ada ketidaknormalan katup jantung. Ekokardiogram dapat digunakan untuk mencari berapa banyak darah yang dipompa jantung.
  3. Elektrokardiografi, untuk melihat aktivitas listrik jantung/irama jantung dan ukuran jantung dan menunjukkan jika ruang jantung membengkak atau jika ada kerusakan otot jantung dari penyumbatan arteri.
  4. Kateterisasi jantung digunakan untuk mengukur tekanan jantung dan jumlah darah dipompa di jantung. Tes ini dapat membantu menemukan ketidaknormalan arteri jantung, katup jantung, otot jantung, dan pembuluh darah lainnya. Kombinasi dengan ekokardiografi dan tes lainnya, kateterisasi jantung dapat membantu menemukan penyebab gagal jantung. Namun, ini tidak selalu perlu.

Penanganan Gagal jantung

Penanganan Gagal Jantung

Penanganan gagal jantung bertujuan untuk membuat penderita merasa lebih nyaman dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, memperbaiki kualitas hidup, serta meningkatkan harapan hidup. Pendekatan terapi dilakukan melalui 3 segi, yaitu:

- Mengatasi penyebab gagal jantung, misalnya dengan:

  1. Pembedahan untuk memperbaiki kelainan katup jantung atau mengatasi sumbatan arteri koroner.
  2. Mengendalikan tekanan darah tinggi
  3. Pemasangan alat pacu jantung untuk mengatasi gangguan kelistrikan jantung, jika tidak berhasil diatasi dengan obat-obatan.

- Mengatasi faktor-faktor yang bisa memperburuk gagal jantung, misalnya:

  1. Berhenti merokok
  2. Berhenti minum alkohol
  3. Batasi asupan garam. penggunaan garam yang berlebihan dalam makanan bisa menyebabkan penimbunan cairan dalam tubuh yang akan mengganggu pengobatan.

Kenaikan lebih dari 1 kg/hari hampir dapat dipastikan disebabkan oleh penimbunan cairan. Penambahan berat badan yang cepat dan terus menerus merupakan petunjuk dari memburuknya gagal jantung. Penderita gagal jantung dianjurkan untuk menimbang berat badannya setepat mungkin setiap hari, terutama pada pagi hari, setelah berkemih dan sebelum sarapan. Timbangan yang digunakan harus sama, jumlah pakaian yang digunakan juga harus relatif sama dan dibuat catatan tertulis.

- Mengatasi gagal jantung.

Gagal jantung yang terjadi atau memburuk dengan cepat membutuhkan penanganan darurat di rumah sakit. Jika terjadi penimbunan cairan mendadak di paru-paru (edema pulmoner akut), maka penderita gagal jantung akan mengalami sesak napas hebat. Berbagai penanganan yang mungkin dilakukan antara lain:

  1. Pemberian oksigen, atau bahkan alat bantu napas (ventilator), jika pernapasan belum membaik.
  2. Pengobatan untuk meringankan beban jantung atau membuat kontraksi jantung lebih kuat.
  3. Pencangkokan jantung, dianjurkan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat.

Berikut berbagai jenis obat yang mungkin digunakan pada berbagai gangguan jantung:

  1. Obat golongan ACE inhibitor, misalnya Captopril, Enalapril, Lisinopril, Ramipril.
  2. Obat golongan ARB (Angiotensin II Receptor Blockers), misalnya Losartan, Valsartan, Candesartan, Irbesartan.
  3. Obat golongan beta bloker, misalnya Carvedilol, Metoprolol, Bisoprolol.
  4. Obat vasodilator, misalnya Isosorbid dinitrat, Hydralazine, Nitroglycerin.
  5. Obat diuretik, misalnya Furosemide, Hydrochlorothiazide, Spironolactone, Amiloride.
  6. Obat golongan Ca channel blocker (penghambat kanal kalsium), misalnya Verapamil, Diltiazem, Nifedipine, Amlodipine.
  7. Obat jantung lainnya, misalnya Digoxin, Milrinone, Dopamine, Dobutamine.
  8. Obat anti-koagulan, misalnya Heparin atau Warfarin.

Komplikasi Gagal Jantung

Penderita gagal jantung harus memeriksakan diri dengan teratur untuk memeriksa apakah ada komplikasi.

Komplikasi bergantung pada usia, kesehatan secara umum dan berat ringannya penyakit jantung, diantaranya:

  • Gagal ginjal. Gagal jantung dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke ginjal, bila dibiarkan hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal.
  • Masalah jantung lainnya. Gagal jantung dapat menyebabkan perubahan pada ukuran dan fungsi jantung. Perubahan ini dapat merusak katup jantung dan menyebabkan denyut jantung yang tidak teratur.
  • Kerusakan hati. Gagal jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan yang dapat menekan hati. Penumpukan cairan ini dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut, sehingga hati sulit untuk bekerja dengan baik.
  • Serangan jantung. Bila jantung sudah lemah, ada risiko untuk kematian akibat irama jantung yang tidak teratur yang berbahaya.

Prognosis Gagal Jantung

Prognosis (angka harapan hidup 5 tahun) bergantung pada stadium dan penyebab dari gagal jantung, selain juga usia, jenis kelamin dan status sosioekonomi. Stages of CHF range from A to D.3

  • Stadium A: berisiko tinggi mengalami gagal jantung, tetapi tidak ada gejala ataupun penyakit jantung struktural; angka harapan hidup 5 tahun: 97%
  • Stadium B: ada penyakit jantung strukturalm tetapi tanpa ada tanda atau gejala gagal jantung (pra-gagal jantung); angka harapan hidup 5 tahun: 95.7%
  • Stadium C: penyakit jantung struktural dengan gejala gagal jantung sebelumnya atau saat ini; angka harapan hidup 5 tahun: 74.6%
  • Stadium D: gagal jantung lanjut yang ditandai dengan rawat inap berulang meskipun sudah diberikan pengobatan maksimal: angka harapan hidup 5 tahun: 20%

Informasi Produk Terkait Gagal Jantung


Pencegahan Gagal Jantung

Kunci untuk mencegah gagal jantung adalah mengurangi faktor-faktor risiko. Anda dapat mengontrol atau menghilangkan banyak faktor-faktor risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan penyakit arteri koroner, misalnya dengan melakukan perubahan gaya hidup dan dengan bantuan obat yang diperlukan.

Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah gagal jantung meliputi:

  1. Mengonsumsi makanan sehat yang cukup mengandung zat besi, serta menghindari asupan garam yang berlebihan. Selain dari makanan seperti bayam, zat besi juga bisa Anda dapatkan dari suplemen.
  2. Menjaga berat badan.
  3. Mengurangi dan mengelola stres
  4. Berhenti merokok.
  5. Membatasi konsumsi minuman keras.
  6. Berolahraga secara teratur.
  7. Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat.

Referensi

Referensi:

  • A, J. Malcolm O. Heart Failure. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  • Colucci WS. Evaluation of the patient with heart failure or cardiomyopathy. http://www.uptodate.com/home.
  • Heart failure (HF). The Merck Manual Professional Edition. http://www.merckmanuals.com/professional/cardiovascular_disorders/heart_failure/heart_failure_hf.html?qt=heart%20failure&alt=sh.
  • Vasan RS, et al. Epidemiology and causes of heart failure. http://www.uptodate.com/home.
  • What is heart failure? National Heart, Lung, and Blood Institute. http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hf/.
  • www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-failure/symptoms-causes/syc-20373142

Diperbarui 26 Januari 2024