Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Diare pada Pelancong

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Diare pada Pelancong

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Diare pada pelancong atau diare wisatawan (Traveler's Diarrhea, atau disebut juga turista) adalah gangguan saluran cerna yang ditandai dengan adanya diare, mual, muntah, bahkan kram perut, yang biasanya terjadi pada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan atau sedang berkunjung ke suatu tempat (wisatawan).

Setiap tahun antara 20%- 50% dari wisatawan internasional atau sekitar 10 juta orang mengalami diare pada pelancong (Traveler's Diarrhea).

Hal ini umumnya terjadi pada seseorang yang mengunjungi tempat dimana iklim, kondisi sosial atau standar dan praktek higiene dan sanitasi penduduknya berbeda dengan lingkungan tempat tinggalnya, terutama yang berkaitan dengan suplai air bersih dan praktek sanitasi para penjamah makanannya.

Pria dan wanita memilik risiko yang sama untuk menderita Traveler's Diarrhea, namun individu yang lebih muda umumnya lebih sering menderita, mungkin karena kebiasaan makan mereka yang lebih berani.

Beberapa orang juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami Traveler's Diarrhea, yaitu:

  • orang-orang yang memiliki gangguan kekebalan tubuh seperti pada penderita HIV, kanker, orang yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau  steroid,
  • penderita diabetes, 
  • orang-orang yang memang memiliki gangguan saluran pencernaan sebelumnya (kolitis, irritable bowel syndrome),
  • Orang-orang yang sering menggunakan obat untuk mengurangi asam lambung karena gangguan lambung mereka, seperti obat famotidine (pepcid), cimetidine (tagamet), omeprazole, esomeprazole (nexium), karena mereka memiliki asam lambung yang kurang untuk melindungi mereka dari bakteri yang dapat menyebabkan kondisi tersebut. Karena asam lambung berfungsi untuk membunuh kuman atau bakteri yang masuk melalui saluran cerna.

Penyebab Diare pada pelancong

Penyebab Diare pada Pelancong

Diare pada pelancong (traveler's diarhea) terjadi apabila seseorang mengkonsumsi makanan atau air minum yang terpapar bakteri, atau parasit (lebih jarang).  dimana tubuhnya jarang terpapar dan tidak memiliki kekebalan terhadapnya. Bakteri atau parasit ini biasanya didapat dari makanan atau air, termasuk air yang digunakan untuk mencuci makanan yang berasal dari kotoran.

Organisme yang paling sering menyebabkan terjadinya diare pada pelancong adalah bakteri Enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC), yaitu bakteri E.coli jenis tertentu yang menghasilkan toksin, serta beberapa virus (misalnya norovirus), yang biasanya menimbulkan masalah pada kapal pesiar. Spesies bakteri lainnya yang terlibat dalam Traveller's diarhea adalah Campylobacter jejuni, Shigella, Salmonella. 

Diare pada pelancong terutama terjadi pada negara-negara berkembang dimana penanganan suplai air bersih masih kurang baik, higiene dan sanitasi para penjamah makanannya juga kurang terjaga.

Para pelancong yang tidak minum air dari daerah yang dikunjungi masih bisa terinfeksi saat menggosok gigi dengan sikat gigi yang tidak dibilas dengan bersih, minum minuman botol dengan es batu yang dibuat dari air lokal, atau makan makanan yang tidak dimasak dengan baik atau dicuci dengan air lokal.


Gejala Diare pada pelancong

Gejala Diare pada Pelancong

Umumnya diare pada pelancong (Traveler's Diarrhea) terjadi dalam minggu pertama perjalanan tapi dapat terjadi sewaktu-waktu saat bepergian, dan bahkan setelah kembali ke rumah.

Gejala bisa terjadi dalam waktu 12-72 jam setelah mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala yang bisa ditemukan yaitu adanya perubahan dan peningkatan frekuensi, volume dan massa tinja (diare), yang disertai mual, muntah, kram perut, kembung, dan bising usus yang meningkat.

Gejala bisa terjadi dengan berbagai kombinasi dan tingkat keparahan yang berbeda-beda, bahkan dapat terjadi komplikasi yang cukup berat akibat dehidrasi. Muntah, sakit kepala, demam dan nyeri otot biasanya terjadi pada infeksi yang disebabkan oleh norovirus.

Sebagian besar kasus diare pada pelancong bersifat ringan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari tanpa terapi.

Namun pada beberapa orang dapat terjadi gejala serius akibat dehidrasi yang dideritanya.

 


Diagnosis Diare pada pelancong

Diagnosis Diare pada Pelancong

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada, pada orang-orang yang bepergian ke daerah-daerah yang memiliki masalah air bersih. Pemeriksaan penunjang jarang diperlukan.


Penanganan Diare pada pelancong

Pengobatan Diare pada Pelancong

Meski biasanya Traveler's Diarrhea dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus, namun perlu diperhatikan kecukupan cairan untuk mengantisipasi kehilangan cairan dan elektrolit yang terjadi akibat diare.

Penanganan yang bisa dilakukan berupa:

  • Minum air yang cukup
  • Mengkonsumsi obat anti-diare, seperti loperamid. Namun, obat ini tidak boleh diberikan pada penderita yang mengalami demam atau diare berdarah, dan anak-anak yang berusia kurang dari 2 tahun.
  • Segera pergi ke dokter jika mengalami demam atau diare berdarah. Antibiotik mungkin bisa diberikan jika diare bertambah hebat atau jika diare menjadi berdarah/berlendir.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Diare pada Pelancong

Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Para pelancong sebaiknya hanya makan pada rumah makan yang telah memiliki reputasi yang baik untuk keamanan makanan
  • Tidak mengkonsumsi makanan atau minuman dari pedagang di pinggir jalan dimana kondisi higiene terlihat meragukan
  • Makan makanan yang masih panas saat disajikan umumnya masih aman.
  • Tidak mengkonsumsi sayuran atau buah yang mentah yang diletakkan pada wadah terbuka
  • Hindari makan makanan mentah atau kurang matang seperti daging atau seafood
  • Buah-buahan harus dikupas sendiri sebelum dimakan.
  • Minum minuman yang telah dimasak sampai mendidih.
  • Es batu juga harus dibuat dari air yang telah dimasak sampai mendidih.
  • Restoran siap saji juga memiliki risiko terinfeksi.
  • Menggunakan antibiotik sebagai pencegahan. Cara ini hanya dianjurkan untuk orang-orang yang sangat rentan terkena diare pada pelancong, misalnya mereka yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Konsultasi dengan dokter, pada orang-orang yang memiliki risiko tinggi atau sering mengalami Traveler's Diarrhea, agar dokter anda dapat membekali obat-obatan yang dirasa perlu dan dapat membantu untuk mengatasinya.

Referensi

Referensi:

  • B, Thomas G. Traveler's Diarrhea. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • Traveler's Diarrhea. Center for Disease Control and Prevention (CDC). 2006
  • Traveler's Diarrhea. Mayo Clinic. 2014.
  • Traveler's Diarrhea. Medici.Net. 2014