Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Diare

BELLA PRICYLLA
5 Desember 2023
Diare

Diare

BELLA PRICYLLA
5 Desember 2023

Diare merupakan suatu keadaan di mana terjadi peningkatan volume, keenceran, atau frekuensi buang air besar.


Penyebab Diare

Penyebab Diare

Penyebab terjadinya diare bisa dibedakan dari berapa lama diare telah berlangsung. Penyebab paling sering terjadinya diare akut (< 1 minggu) antara lain :

  • Infeksi virus, bakteri, atau parasit
  • Keracunan makanan
  • Efek samping obat

Penyebab paling sering terjadinya diare kronis (berlangsung > 4 mingggu):

  • Irritable bowel syndrome
  • Penyakit peradangan usus
  • Efek samping obat
  • Pemakaian antibiotik (infeksi bakteri Clostridium difficile)

Selain itu, ada beberapa bahan yang terdapat dalam makanan atau minuman yang pada kasus tertentu juga bisa menyebabkan diare, antara lain:

  • Hexitol, sorbitol, atau manitol, misalnya pada permen karet bebas gula atau permen mint
  • Fruktosa, misalnya pada jus apel, jus pir, anggur, kacang, minuman ringan (terutama rasa buah), atau sirup maple
  • Laktosa, misalnya pada susu, es krim, yogurt, atau keju
  • Kafein, misalnya pada kopi, teh, minuman cola, atau beberapa obat sakit kepala

Normalnya, 60-90% tinja terdiri dari air. Diare terjadi karena tidak terjadi penyerapan air yang cukup sehingga tinja menjadi encer dan tidak berbentuk. Kondisi ini bisa terjadi akibat:

- Tinja terlalu cepat keluar dari saluran cerna, misalnya akibat:

  • Hipertiroidisme
  • Sindroma Zollinger-Ellison
  • Pasca operasi pengangkatan bagian lambung, usus halus, atau usus besar
  • Pasca operasi bypass usus
  • Penyakit peradangan usus, seperti pada kolitis ulseratif
  • Pemakaian obat tertentu, seperti : antasida yang mengandung magnesium, obat pencahar, prostaglandin, serotonin, dan bahkan kafein.
  • Makanan tertentu, terutama yang asam atau mengandung banyak gula, seperti sirup malpe.
  • Intoleransi terhadap makanan tertentu
  • Stress dan kecemasan

- Tinja mengandung bahan-bahan yang menghambat penyerapan air di usus besar.

Kondisi ini menyebabkan terjadinya diare osmotik. Adanya bahan-bahan tertentu yang tidak bisa diserap menyebabkan adanya air yang berlebihan pada tinja, sehingga terjadi diare. Penyebabnya bisa berupa :

  • Makanan tertentu, seperti beberapa jenis buah dan kacang, pemanis buatan pada makanan, permen, dan permen karet (misalnya hexitol, sorbitol, dan manitol)
  • Konsumsi makanan tertentu pada orang-orang yang kekurangan enzim laktase (enzim yang mengubah laktosa menjadi gula sederhana), misalnya susu atau produk susu (keju, yogurt, atau es krim). Laktosa yang tidak dicerna terakumulasi di usus halus dan menyebabkan terjadinya diare osmotik.
  • Adanya darah pada saluran cerna
  • Pertumbuhan bakteri normal usus yang berlebihan
  • Pertumbuhan bakteri yang normalnya tidak ditemukan di usus
  • Pemakaian antibiotik, akibat mengganggu keseimbangan bakteri normal usus

- Tinja mengandung terlalu banyak air yang dihasilkan oleh usus, misalnya pada diare sekretorik atau diare inflamatorik.

  • Diare sekretorik, terjadi jika usus halus dan usus besar menghasilkan garam (terutama natrium klorida) dan air ke dalam tinja. Penyebabnya bisa berupa:
    • Toksin tertentu, misalnya toksin yang dihasilkan pada kolera atau infeksi virus
    • Infeksi bakteri atau parasit tertentu
    • Zat-zat tertentu yang menyebabkan sekresi air dan garam ke dalam tinja, misalnya obat pencahar jenis tertentu.
    • Tumor tertentu yang jarang, misalnya gastrinoma, karsinoid, dan vipoma
  • Diare inflamatorik, bisa terjadi jika permukaan usus besar mengalami peradangan atau ulserasi, serta melepaskan protein, darah, lendir, dan cairan lainnya, sehingga meningkatkan volume dan cairan pada tinja. Diare jenis ini bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, seperti: kolitis ulseratif, penyakit Crohn, tuberkulosis, dan kanker (misalnya limfoma dan adenokarsinoma).

Gejala Diare

Gejala Diare

Seseorang dikatakan mengalami diare jika terjadi peningkatan volume, keenceran, atau frekuensi buang air besar. Frekuensi buang air besar saja tidak mengartikan adanya diare, karena ada beberapa orang yang normalnya buang air besar sebanyak 3-5 kali/hari.

Diare seringkali disertai dengan timbulnya gas, kram perut, rasa desakan untuk buang air besar, serta mual muntah, jika diare disebabkan oleh organisme infeksius atau bahan toksik tertentu.


Kapan harus ke dokter?

Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter jika anda mengalami bab cair lebih dari 3 kali per hari disertai atau tanpa disertai demam, agar terhindar dari komplikasi akibat penyakit ini.

Jika mengalami tanda-tanda dehidrasi akibat diare yang berat, segeralah bawa diri anda ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tanda-tanda dehidrasi yang harus diwaspadai, adalah:

  • Lemah dan lemas
  • Mata Cekung
  • Tanda dan kaki dingin
  • Malas minum
  • Bibir kering
  • Buang air kecil sedikit atau tidak ada
  • Warna BAK pekat

Diagnosis Diare

Diagnosis Diare

Untuk mendiagnosis diare, dipastikan dulu apakah diarenya timbul tiba-tiba dan untuk sementara waktu atau menetap. Dilihat juga apakah:

  • penyebabnya adalah perubahan makanan
  • terdapat gejala lain seperti demam, nyeri atau ruam kulit
  • ada orang lain yang juga memiliki gejala yang sama

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada. Selain itu, bisa dilakukan pemeriksaan contoh tinja untuk melihat konsistensi (cair atau padat), bau, ditemukannya lemak, darah atau zat-zat yang tidak dapat dicerna.

Bila diare menetap, bisa dilakukan pemeriksaan mikroskopik tinja untuk:

  • mencari sel-sel, lendir, lemak dan bahan lainnya
  • menemukan darah dan bahan tertentu yang menyebabkan diare osmotik
  • mencari organisme infeksius, termasuk bakteri tertentu, amuba dan Giardia

Adakalanya bisa dilakukan biopsi (pengambilan contoh lapisan usus untuk pemeriksaan mikroskopik).


Penanganan Diare

Penanganan Diare

Penanganan yang dilakukan antara lain berupa:

  • Sedapat mungkin mengatasi penyebab diare, misalnya:
    • Menghindari makanan dan obat yang menyebabkan diare
    • Pemberian obat untuk mengatasi infeksi dengan antibiotik, jika memang benar diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit. Infeksi yang disebabkan oleh virus biasanya membaik dengan sendirinya dalam waktu 24-48 jam, tanpa memerlukan antibiotik.
    • Mengangkat tumor bila ada
  • Minum air lebih banyak, khususnya yang mengandung gula dan garam untuk orang-orang yang mengalami dehidrasi. Pemberian air bisa melalui mulut jika penderita tidak muntah, tetapi orang-orang yang mengalami sakit berat atau gangguan elektrolit perlu dirawat inap untuk diinfus.
  • Pemberian obat-obatan, misalnya:
    • Obat untuk relaksasi usus, bisa membantu memperlambat diare. Misalnya loperamide. Namun, diare bisa bertambah hebat jika diare disebabkan oleh bakteri tertentu, seperti Salmonella, Shigella, dan Clostridium difficile. Obat ini tidak dianjurkan untuk anak-anak dan lansia.
    • Obat yang berikatan pada bahan kimia, toksin, dan organisme infeksius tertentu, misalnya kaolin-pektin.

Komplikasi Diare

Jika diare tidak ditangani dengan baik dan segera, dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi ini sangat berbahaya terutama pada anak, dewasa usia tua, dan pada orang yang memiliki imunitas rendah.

Tanda-tanda dehindrasi:

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Mulut atau kulit kering
  • Buang air kecil sedikit atau tidak ada
  • Kelemahan, pusing atau sakit kepala ringan
  • Lelah dan lemas
  • BAK berwarna pekat

Selain dehidrasi, diare juga dapat menimbulkan komplikasi seperti syok hipovolemik, gagal ginjak akut, atau gangguan elektrolit.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Diare

  • Pastikan sebelum makan atau memasak tangan di cuci dengan bersih dengan air mengalir menggunakan sabun
  • Jika sabun tidak tersedia gunakan hand sanitizer
  • Lakukan Vaksinasi Rotavirus untuk mencegah terjadinya diare akibat virus

 

 

 


Referensi

Referensi:

  • G, Norton J. Diarrhea in Adults. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • Mayo Clinic. Diarrhea. 2023

Diperbarui 5 Desember 2023