Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Perdarahan Pada Kelainan Arteriovenosa

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Perdarahan Pada Kelainan Arteriovenosa

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Perdarahan pada kelainan Arteriovenosa adalah pecahnya pembuluh darah abnormal yang menghubungkan pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena).


Penyebab Perdarahan pada kelainan arteriovenosa

Penyebab terbentuknya hubungan arteriovenosa yang abnormal pada lapisan lambung dan usus belum diketahui. Tetapi hal ini sering terjadi pada orang dengan:

  • kelainan pada katup jantung, ginjal atau hati
  • penyakit jaringan ikat
  • terapi penyinaran pada usus

Pembuluh darah abnormal ini diameternya bervariasi, mulai dari selebar benang pancingan yang berat sampai selebar jari kelingking manusia. Pembuluh ini rapuh dan mudah berdarah, bahkan bisa terjadi perdarahan hebat, terutama pada usia lanjut.


Gejala Perdarahan pada kelainan arteriovenosa

Perdarahan kelainan arteriovenosa di lambung dan usus biasanya menyebabkan penderita muntah darah atau tinja berwarna kehitaman. Bila perdarahannya masif atau lama, bisa terjadi anemia dan gejala kehilangan darah lainnya. Episode perdarahan biasanya dimulai tanpa tanda-tanda peringatan sebelumnya dan cenderung berulang.


Diagnosis Perdarahan pada kelainan arteriovenosa

Diagnosis biasanya dipastikan dengan melakukan pemeriksaan endoskopi. Tetapi, kelainan ini mungkin sulit untuk ditemukan, terutama jika volume darah atau curah jantung yang rendah menyebabkan pembuluh darah ini mengempis.


Penanganan Perdarahan pada kelainan arteriovenosa

Penanganan yang dilakukan antara lain berupa:

  • Pengobatan terhadap penyakit yang mendasarinya, misalnya pembedahan katup jantung atau pencangkokan ginjal
  • Menghentikan perdarahan dengan melakukan kauterisasi pembuluh darah menggunakan endoskopi. Tetapi, kelainan arteriovenosa bisa terbentuk kembali.
  • Mengatasi anemia yang terjadi, misalnya dengan pemberian zat besi tambahan atau jika berat dengan melakukan transfusi darah.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.