Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Tumor Usus Halus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Tumor Usus Halus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Kebanyakan tumor usus halus bersifat jinak. Tumor jinak pada usus halus meliputi : lipoma (dari sel-sel lemak), neurofibroma (dari sel-sel saraf), fibroma (dari jaringan ikat), dan leiomioma (dari sel-sel otot).

Tumor ganas pada usus halus kurang sering terjadi. Jenis tumor ganas yang paling banyak ditemukan pada usus halus adalah adenokarsinoma. Selain itu ada juga tumor ganas lain pada usus halus yang jarang ditemukan, yaitu tumor karsinoid, limfoma, dan leiomyosarkoma.

TUMOR JINAK

Kebanyakan tumor jinak usus halus tidak menimbulkan gejala. Namun, tumor yang berukuran besar dapat menimbulkan adanya darah pada tinja, sumbatan usus sebagian atau total, atau dapat juga terjadi strangulasi usus jika satu bagian usus memasuki bagian usus di depannya. Beberapa tumor jinak menghasilkan hormon atau zat seperti hormon yang dapat menimbulkan gejala seperti diare atau kemerahan pada kulit.

Untuk diagnosa bisa dilakukan pemeriksaan endoskopi untuk melihat adanya tumor serta mengambil contoh untuk pemeriksaan mikroskopik. Foto rontgen barium dapat memperlihatkan seluruh usus halus dan bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan tumor.

Pertumbuhan kecil yang jinak pada usus halus dapat dihancurkan dengan terapi yang diberikan melalui endoskopi. Terapi ini dapat berupa pemberian elektrokauter atau terapi pemanasan pada pertumbuhan yang terjadi dan fototerapi laser. Untuk tumor yang berukuran besar atau adanya perdarahan dapat dilakukan pembedahan.

TUMOR GANAS

Adenokarsinoma pada usus halus kemungkinan berasal dari suatu adenoma. Kebanyakan tumor terjadi di duodenum. Faktor risiko lain untuk terjadinya adenokarsinoma adalah penyakit Crohn, penyakit celiac, riwayat pembedahan pada usus halus sebelumnya, dan neurofibromatosis. Adenokarsinoma dapat menimbulkan gejala sumbatan pada usus atau perdarahan.

Ileum adalah bagian yang paling sering terkena tumor karsinoid. Tumor karsinoid seringkali menghasilkan hormon yang menyebabkan timbulnya diare dan kemerahan pada kulit. Kemoterapi terkadang dapat membantu untuk mengendalikan gejala yang ada.

Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Limfoma dapat terjadi pada usus halus bagian tengah (jejunum) atau bagian bawah (ileum). Limfoma dapat menyebabkan bagian usus yang terkena menjadi kaku atau memanjang. Kanker ini paling sering terjadi pada orang-orang yang mengalami penyakit celiac tetapi tidak diobati. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat membantu untuk mengendalikan gejala-gejala yang ada dan terkadang dapat memperpanjang harapan hidup penderita.

Leiomyosarkoma merupakan kanker pada sel-sel otot polos. Kanker ini dapat terjadi pada dinding usus halus. Kemoterapi dapat sedikit memperpanjang masa harapan hidup penderita setelah pembedahan untuk mengangkat leiomyosarkoma.

Diagnosis kanker usus halus dibuat berdasarkan hasil foto rontgen barium, endoskopi atau pembedahan eksplorasi, dan dikonfirmasi dengan biopsi.

Pengobatan diberikan berdasarkan lokasi, ukuran, dan bentuk tumor, serta apakan telah terjadi penyebaran atau tidak. Pilihan terapi yang terbaik adalah pengangkatan tumor. Kemoterapi dan terapi radiasi mungkin dapat membantu.

Sarkoma Kaposi

Sarkoma Kaposi yang sangat ganas, terutama terjadi di Afrika dan pada penerima organ cangkokan serta penderita AIDS. Tumor ini bisa dimulai di bagian usus mana saja, tetapi biasanya dimulai dari lambung, usus halus atau di akhir usus besar.

Walaupun biasanya tidak menimbulkan gejala, penderita bisa mengalami diare dan tinjanya bisa mengandung protein dan darah. Bisa terjadi intususepsi (masuknya sebagian usus ke dalam usus di dekatnya), cenderung menyumbat usus dan menghentikan aliran darah ke usus, sehingga perlu dilakukan pembedahan darurat. Sarkoma Kaposi juga bisa muncul sebagai bintik merah keunguan di kulit.

Untuk memperkuat diagnosis, perlu dilakukan pembedahan eksplorasi. Penanganan yang diberikan adalah dengan melakukan pengangkatan tumor melalui pembedahan.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • L, Elliot M. Small-Intestine Cancer. Merck Manual. 2013.
  • L, Elliot M. Small-Intestine Tumors That Are Noncancerous. Merck Manual. 2013.