Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Gastritis (Maag)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Gastritis (Maag)

Gastritis (Maag)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Gastritis adalah istilah umum untuk sekelompok kondisi dengan satu kesamaan: peradangan lapisan lambung. 

Peradangan pada lambung paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri yang sama dengan bakteri penyebab ulkus lambung atau konsumsi obat pereda nyeri tertentu. Minum alkohol berlebihan juga berperan terhadap terjadinya gastritis.

Gastritis dapat terjadi tiba-tiba (akut) atau perlahan-lahan seiring waktu (kronis).

Pada sebagian kasus, gastritis dapat menyebabkan ulkus dan meningkatkan risiko kanker lambung. Akan tetapi pada banyak orang, gastritis atau penyakit maag bukanlah masalah yang serius dan dapat sembuh dengan cepat.


Penyebab Gastritis

Penyebab Gastritis (Maag)

Penyebab terjadinya gastritis atau sakit maag bisa dibedakan dari jenisnya, antara lain:

  • Gastritis infektif, yaitu akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur.
    Infeksi yang paling sering adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. Gastritis akibat infeksi virus atau jamur juga bisa terjadi pada orang-orang dengan penyakit kronis atau gangguan sistem kekebalan tubuh, misalnya penderita AIDS atau kanker, atau mereka yang menggunakan obat-obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
  • Gastritis erosif, dimana terjadi peradangan dan kerusakan permukaan lambung. Penyebabnya bisa berupa: 
    • Iritasi akibat pemakaian obat tertentu, seperti aspirin atau obat NSAID lainnya.
    • Penyakit Crohn
    • Infeksi bakteri dan virus
    • Menelan bahan korosif
  • Gastritis akibat stress akut, yaitu akibat penyakit berat atau cedera mendadak (misalnya luka bakar atau cedera yang menyebabkan perdarahan hebat). Penyebab pasti mengapa penyakit berat bisa menyebabkan gastritis belum diketahui, tetapi mungkin berhubungan dengan penurunan aliran darah ke lambung atau gangguan pada kemampuan lapisan lambung untuk melindungi dan memperbaiki diri.
  • Gastritis akibat radiasi, yaitu jika radiasi diarahkan pada dada sebelah kiri bawah atau perut bagian atas, dimana bisa mengiritasi lapisan lambung.
  • Gastritis yang terjadi pada orang-orang yang sebagian lambungnya telah diangkat melalui pembedahan (gastrektomi).
  • Gastritis atrofik, di mana lapisan lambung menjadi sangat tipis dan kehilangan banyak atau semua sel yang menghasilkan asam dan enzim. Kondisi ini bisa terjadi jika terdapat antibodi yang menyerang permukaan lambung (autoimun). Gastritis atrofik juga bisa terjadi pada orang-orang yang mengalami infeksi H. pylori kronis atau mereka yang sebagian lambungnya telah diangkat melalui pembedahan.
  • Gastritis eosinofilik, bisa terjadi akibat reaksi alergi atau infeksi cacing. Namun, pada kasus tertentu, penyebabnya tidak diketahui. Pada gastritis jenis ini, eosinofil terakumulasi pada dinding lambung.
  • Penyakit Menetrier, yaitu gastritis di mana dinding lambung menebal, dengan lipatan-lipatan yang besar, pembesaran kelenjar, dan kista-kista berisi cairan. Penyebabnya tidak diketahui. Penyakit ini berkaitan dengan kehilangan protein.  reaksi imun yang abnormal dan dihubungkan dengan infeksi H. pylori.
  • Gastritis limfositik, di mana limfosit (jenis sel darah putih) terakumulasi pada dinding lambung dan organ tubuh lainnya.

Gejala Gastritis

Gejala Gastritis (Maag)

Penyakit maag biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Jika terdapat gejala, maka gejala ini bervariasi tergantung dari penyebabnya.

Gejala yang muncul bisa berupa rasa nyeri, perih, panas, atau tidak nyaman di perut bagian atas, mual, muntah, dan rasa penuh di perut bagian atas setelah makan.

Gastritis juga bisa menyebabkan terbentuknya ulkus, dimana gejala-gejala bisa bertambah hebat.

Ulkus terutama bisa terjadi pada gastritis akut akibat stress, gastritis erosif, dan gastritis akibat radiasi. Ulkus yang terbentuk bisa menimbulkan perdarahan, sehingga penderita bisa muntah darah atau mengeluarkan kotoran berwarna hitam saat buang air besar.

Perdarahan yang menetap bisa menyebabkan timbulnya gejala-gejala anemia, antara lain kelelahan, lemah, dan kepala terasa ringan.

Jika ulkus sampai menembus dinding lambung, maka isi lambung bisa keluar ke rongga perut, sehingga menyebabkan terjadinya peradangan dan infeksi pada lapisan rongga perut, serta akan memperberat rasa nyeri.

Komplikasi lain yang bisa terjadi pada gastritis:

  • Terbentuknya jaringan parut dan penyempitan pada lambung
  • Retensi cairan dan pembengkakan jaringan (edema), bisa terjadi pada penyakit Menetrier akibat hilangnya protein dari permukaan lambung yang meradang.
  • Kanker lambung. Sekitar 10% orang dengan penyakit Menetrier bisa mengalami kanker lambung beberapa tahun kemudian.
  • Anemia, bisa terjadi pada gastritis atrofik dan gastritis pasca-gastrektomi. Hal ini terjadi akibat penurunan produksi faktor intrinsik, yaitu protein yang berikatan dengan vitamin B12 yang dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel darah merah.
  • Metaplasia, yaitu perubahan sel-sel yang melapisi lambung dan menjadi sel-sel pra-kanker. Kondisi ini bisa terjadi pada sebagian orang dengan gastritis atrofik.

Kapan Harus ke Dokter?

Hampir semua orang pernah mengalami sakit maag dan iritasi lambung. Sebagian besar hanya sementara dan tidak memerlukan pengobatan.

Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda memiliki gejala gastritis lebih dari seminggu, atau bila nyeri perut sangat berat, tidak bisa makan, merasa melayang atau pusing, atau bila Anda muntah darah, ada darah dalam tinja, atau tinja berwarna kehitaman.


Diagnosis Gastritis

Diagnosis Gastritis (Maag)

Diagnosis maag didasarkan dari gejala-gejala yang ada.

Pemeriksaan penunjang biasanya tidak diperlukan, tetapi bisa dilakukan jika gejala-gejala tidak membaik dengan pengobatan, misalnya berupa endoskopi atau biopsi, yaitu dengan mengambil contoh jaringan pada permukaan lambung untuk diperiksa secara mikroskopis.

pemeriksaan endoskopi gastritis maag

Pemeriksaan Endoskopi

Sumber gambar: www.columbiadoctors.org


Penanganan Gastritis

Pengobatan Gastritis (Maag)

Pengobatan gastritis atau maag bergantung pada masing-masing penyebab. Gastritis karena obat-obatan antiradang atau akibat alkohol dapat mereda dengan menghentikan konsumsi obat tersebut dan alkohol.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gastritis atau maag antara lain:

  • Antibiotik. Untuk mengatasi infeksi H. pylori, dokter akan meresepkan kombinasi antibiotik, misalnya clarithromycin dan amoxicillin, atau metronidazole. Antibiotik harus dihabiskan. Antibiotik biasanya diberikan bersamaan dengan obat untuk menghambat produksi asam lambung. Setelah satu sesi pengobatan selesai, dokter akan memeriksa ulang apakah bakteri tersebut sudah tidak terdeteksi.
  • Obat penghambat produksi asam lambung, seperti proton pump inhibitor (PPI). PPI mengurangi asam lambung dengan menghambat kerja sel yang memproduksi asam lambung. Obat-obat golongan ini misalnya omeprazole, lansoprazole, pantoprazole, dan lainnya. Konsumi obat golongan ini dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan risiko patah tulang panggul, pergelangan tangan dan tulang belakang.
  • Obat untuk mengurangi produksi asam lambung (penghambat histamine (H2)), mengurangi jumlah asam lambung yang dilepaskan ke dalam saluran pencernaan, yang dapat mengurangi nyeri lambung dan mempercepat penyembuhan. Obat ini dapat dibeli bebas. Contoh obat golongan ini yaitu famotidine, cimetidine, dan nizatidine.
  • Obat penetral asam lambung. Misalnya antasida. Antasida menetralkan asam lambung dan dapat meredakan nyeri dengan cepat. Efek samping dari obat ini antara lain konstipasi atau diare, bergantung pada komposisi utamanya. Antasida umumnya digunakan sebagai pereda gejala, bukan terapi utama. Obat golongan PPI dan penghambat asam lambung lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih sedikit.

Komplikasi Gastritis (Maag)

Komplikasi gastritis atau maag antara lain:

  • ulkus peptikum
  • gastritis atropi kronis (akibat infeksi H.pylori berkepanjangan)
  • kanker lambung
  • anemia defisiensi besi
  • defisiensi vitamin B12
  • perdarahan lambung
  • perforasi lambung
  • metaplasia/displasia lambung
  • gastritis kronis, gastritis autoimun
  • defisiensi vitamin C, vitamin D, asam folat, zinc, magnesium dan kalsium
 

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Gastirits (Maag)

Mengatur gaya hidup menjadi lebih sehat dengan menghindari alkohol, obat-obatan golongan OAINS, kopi, dapat membantu mencegah gastritis dan komplikasinya (misalnya ulkus lambung).

Mengurangi stress dengan mempelajari teknik relaksasi seperti yoga, tai chi, dan meditasi, juga dapat bermanfaat.


Referensi

Referensi:

  • C, Sidney. Gastritis. Merck Manual Home Health Handbook. 2006.
  • Mayo Clinic. Gastritis. 2022.

(Diperbarui tanggal 25 Oktober 2023)