Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Patah Tulang Kaki Karena Tekanan (Stress Fracture)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Patah Tulang Kaki Karena Tekanan (Stress Fracture)

Patah Tulang Kaki Karena Tekanan (Stress Fracture)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Patah tulang kaki karena tekanan (stress fracture) adalah retakan kecil pada tulang yang disebabkan oleh tekanan berulang, seringkali akibat pemakaian yang berlebihan, misalnya lari jarak panjang atau melompat-lompat. Stress fracture juga bisa terjadi akibat aktivitas biasa pada tulang yang melemah karena kondisi tertentu, seperti osteoporosis.

Stress fracture paling sering terjadi pada tulang yang menopang berat badan, yaitu tungkai bagian bawah dan kaki. Atlet sangat rentan untuk mengalami fraktur jenis ini. Namun, semua orang juga bisa mengalaminya, misalnya pada orang-orang yang baru memulai program latihan yang terlalu berat atau terlalu cepat.


Penyebab Patah tulang kaki karena tekanan

Penyebab Patah Tulang Kaki karena Tekanan (Stress Fracture)

Stress fracture disebabkan oleh adanya tekanan berulang dalam jumlah yang lebih besar dari tekanan yang normalnya bisa diterima oleh tulang kaki dan tungkai bagian bawah.

Faktor risiko terjadinya patah tulang kaki karena tekanan (stress fracture) adalah:

  • Olahraga tertentu, olahraga lari, basket, tenis, atau gimnastik.
  • Meningkatnya aktivitas. Fraktur tekanan seringkali terjadi pada orang-orang yang tiba-tiba mengalami perubahan gaya hidup, yaitu dari yang awalnya kurang aktivitas, menjadi banyak beraktivitas, misalnya latihan militer yang banyak melakukan latihan baris-berbaris, atau pada atlet yang tiba-tiba meningkatkan intensitas, durasi, atau frekuensi latihannya.
  • Jenis kelamin. Wanita lebih berisiko untuk mengalami fraktur tekanan daripada pria. Wanita dengan periode menstruasi yang abnormal memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami fraktur tekanan.
  • Masalah pada kaki. Orang-orang dengan lengkung kaki yang datar atau tinggi lebih mungkin untuk mengalami fraktur tekanan.
  • Tulang yang lemah, misalnya pada osteoporosis, membuat tulang lebih mudah mengalami fraktur akibat tekanan.
  • Riwayat stress fracture sebelumnya.
  • Kebugaran fisik yang rendah. Otot yang lemah menyebabkan tulang lebih berisiko untuk mengalami fraktur.
  • Pemakaian sepatu olahraga yang sudah usang, tidak pas, kurang menyerap goncangan, atau tidak dirancang untuk olahraga tertentu.

Gejala Patah tulang kaki karena tekanan

Gejala Patah Tulang Kaki karena Tekanan (Stress Fracture)

Gejala-gejala fraktur akibat tekanan (stress fracture) antara lain berupa pembengkakan dan rasa nyeri, yang semakin bertambah hebat saat beraktivitas dan berkurang saat beristirahat. Nyeri akan lebih cepat muncul saat melakukan latihan yang lama atau berat.

Nyeri awalnya bisa menghilang setelah latihan dihentikan. Namun jika latihan dilanjutkan, nyeri akan kembali dirasakan dan berlangsung lebih lama setelah latihan dihentikan.

Jika fraktur yang terjadi semakin berat, maka pada akhirnya, nyeri tetap dirasakan meskipun saat beristirahat dan daerah di sekitar tulang yang patah bisa mengalami pembengkakan.


Diagnosis Patah tulang kaki karena tekanan

Diagnosis Patah Tulang Kaki karena Tekanan (Stress Fracture)

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Foto rontgen bisa menunjukkan adanya pembentukan jaringan di sekitar tulang yang patah pada 2-3 minggu setelah cedera, sebagai pertanda adanya penyembuhan tulang.

Gambaran Rontgen Patah Tulang karena Tekanan (Stress Fracture)

Sumber gambar: www.michiganpodiatry.com

Selain itu, bisa juga dilakukan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Pemeriksaan ini biasanya dapat menunjukkan adanya fraktur akibat tekanan pada minggu pertama setelah cedera terjadi. Pemeriksaan ini juga lebih mampu untuk membedakan fraktur akibat tekanan dengan cedera jaringan lunak lainnya.


Penanganan Patah tulang kaki karena tekanan

Penanganan Patah Tulang Kaki karena Tekanan (Stress Fracture)

Terapi yang diberikan bervariasi, tergantung dari lokasi terjadinya fraktur tekanan (stress fracture) dan seberapa cepat seseorang bisa melanjutkan aktivitas.

Penanganan yang diberikan antara lain:

  • Menggunakan alat bantu, untuk mengurangi beban pada tulang yang terkena sampai cedera sembuh. Misalnya tongkat untuk membantu berjalan. Pada beberapa kasus mungkin diperlukan imobilisasi dari tulang yang terkena dengan pembidaian. Penderita tidak boleh berlari sampai patah tulang yang dialaminya sembuh, tetapi aktivitas ringan lainnya masih boleh dilakukan.
  • Pembedahan, terkadang perlu dilakukan untuk memastikan terjadinya penyembuhan sempurna pada beberapa jenis fraktur tekanan, terutama pada daerah dengan suplai darah yang kurang baik.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • C, Kate M. Stress Fractures. TeensHealth. 2010.
  • H, Rob. Stress Fractures. Web MD. 2012.
  • Mayo Clinic. Stress Fractures. 2010.
  • www.wnyurology.com/content.aspx?chunkiid=11532 (Gambar cover)