Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Tonsilitis (Radang Amandel)

BELLA PRICYLLA
7 November 2023
Tonsilitis (Radang Amandel)

Tonsilitis (Radang Amandel)

BELLA PRICYLLA
7 November 2023

Tonsil atau amandel merupakan organ sistem imunitas tubuh, yang bertugas untuk melindungi tubuh dari infeksi yang masuk melalui mulut.

Tonsil dapat mengalami peradangan atau infeksi yang disebebkan oleh infeksi bakteri atau virus, yang disebut Tonsilitis. Tonsilitis umumnya sering terjadi pada anak-anak dan remaja.

 

 


Penyebab Tonsilitis

Penyebab Tonsilitis (Radang Amandel)

Tonsil atau amandel yang merupakan jaringan limfatik yang terletak pada kedua sisi tenggorokan, diatas dan di belakang lidah. Jika terdapat infeksi di dalam tubuh, khususnya pada daerah mulut, maka tonsil yang merupakan bagian dari sistem imun akan membantu memerangi dengan bekerja lebih keras sehingga dapat terjadi pembesaran maupun peradangan tonsil.

Tonsilitis bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, misalnya virus influenza atau bakteri streptokokus. Tonsilitis sering ditemukan, terutama pada anak-anak. Kondisi ini bisa terjadi sesekali atau sering berulang.


Gejala Tonsilitis

Gejala Tonsilitis (Radang Amandel)

Tonsilitis paling sering mengenai anak-anak antara usia pra-sekolah sampai pertengahan masa remaja. Tanda dan gejala tonsilitis yang sering ditemukan :

  • tonsil (amandel) membengkak dan merah, bisa terdapat lapisan atau bercak-bercak putih atau kuning pada tonsil
  • sakit tenggorokan
  • sulit atau nyeri untuk menelan
  • nyeri terkadang dirasakan sampai ke telinga
  • demam
  • kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa nyeri
  • bau nafas yang tidak enak
  • suara seperti bergumam atau serak
  • kaku leher
  • sakit kepala
  • nyeri perut, terutama pada anak-anak yang masih kecil
  • hilang nafsu makan

Peradangan dan pembengkakan pada tonsil (amandel) terkadang cukup besar hingga dapat menyumbat jalan nafas.

Pada anak-anak yang masih kecil dan tidak mampu mengatakan apa yang ia rasakan, tanda-tanda tonsilitis dapat berupa :

  • air ludah menetes keluar karena anak kesulitan atau merasa sakit untuk menelan
  • anak tidak mau makan
  • anak menjadi rewel yang tidak seperti biasanya

Kapan harus ke dokter?

Konsultasikan segera diri anda atau keluarga anda, jika mempunyai gejala seperti tonsilitis (radang amandel), seperti:

  • Sakit tenggorokkan disertai demam
  • Sakit tenggorokkan yang tidak hilang lebih dari 24-48 jam
  • Sulit menelan
  • Badan terasa lemas

Segera ke rumah sakit terdekat jika mengalami tonsilitis (radang amandel), disertai keluhan:

  • Sulit bernafas
  • Sangat sulit menelan
  • Air keluar yang keluar terus menerus

Diagnosis Tonsilitis

Diagnosis Tonsilitis (Radang Amandel)

Diagnosis tonsilitis dapat didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan darah bisa dilakukan untuk membantu menentukan apakah penyebabnya adalah infeksi bakteri atau virus. Selain itu, bisa dilakukan pemeriksaan apusan tenggorokan untuk mengetahui bakteri penyebabnya.


Penanganan Tonsilitis

Pengobatan Tonsilitis (Radang Amandel)

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan selama masa penyembuhan :

  • Istirahat yang cukup
  • Minum air yang cukup
  • Minuman yang hangat, seperti teh atau air hangat
  • Kumur-kumur dengan air garam untuk membantu meringankan nyeri tenggorokan
  • Gunakan pelembab udara agar tidak menambah iritasi pada tenggorokan
  • Hindari bahan-bahan yang bisa mengiritasi tenggorokan, misalnya asap rokok

Selama proses penyembuhan dapat diberikan obat-obat untuk mengatasi rasa nyeri dan demam, seperti ibuprofen atau acetaminophen, jika diperlukan. Hindari penggunaan aspirin untuk anak-anak, karena berisiko untuk terjadinya sindroma Reye.

Jika penyebabnya adalah bakteri, maka perlu diberikan antibiotik. Tetapi jika penyebabnya adalah virus, maka antibiotik tidak perlu diberikan. Pada infeksi virus, anak cenderung akan membaik dalam waktu 7-10 hari.

Antibiotik yang diberikan oleh dokter harus dihabiskan meskipun gejala-gejala telah hilang sepenuhnya. Jika antibiotik tidak dihabiskan, maka infeksi bisa memberat atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penderita juga berisiko untuk mengalami demam rematik dan peradangan ginjal serius.

Operasi pengangkatan tonsil bisa dilakukan jika tonsilitis sering berulang, tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik, atau jika menyebabkan komplikasi yang sulit diatasi, seperti :

  • gangguan tidur karena sumbatan saluran nafas
  • kesulitan bernafas
  • sulit menelan, terutama daging dan makanan padat lainnya
  • adanya abses yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik

Komplikasi Tonsilitis (Radang Amandel)

Tonsilitis atau radang amandel ini dapat menimbulkan komplikasi jika peradangan ini sering terjadi (kronik). Komplikasi yang dapat timbul, yaitu:

  • Gangguan nafas saat tidur (Obstruktif Sleep Apnea)
  • Selulitis tonsilar, akibat infeksi yang menyebar ke lapisan terdalam jaringan tonsil
  • Abses peritonsil, terbentuknya pus atau nanah dibelakang tonsil akibat penyebaran infeksi

Jika radang amandel tidak diobati dengan baik, maka dapat berisiko tinggi terjadinya:

  • Demam rematik
  • Demam scarlet
  • Peradangan pada ginjal (glomerulonefritis)
  • Radang sendi (artritis)
 

 


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Tonsilitis (Radang Amandel)

Virus atau bakeri yang menyebabkan tonsilitis bersifat menular. Penularan bisa terjadi melalui kontak dengan mulut atau sekret seseorang yang terinfeksi. Oleh karena itu, cara pencegahan yang paling baik adalah dengan menjaga kebersihan, misalnya :

  • mencuci tangan dengan baik dan sering, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan
  • hindari berbagi makanan, minuman, atau alat-alat makan dengan penderita

Seseorang yang mengalami tonsilitis perlu melakukan tindakan pencegahan agar tidak menular ke orang lain, yaitu dengan cara :

  • istirahat di rumah hingga sembuh atau telah diijinkan oleh dokter
  • tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
  • cuci tangan setelah batuk atau bersin

Referensi

Referensi:

  • C, Steven P. Tonsillitis. KidsHealth. 2013.
  • Mayo Clinic. Tonsillitis. 2022.
  • S, Clarence T. Tonsillopharyngitis. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.

Diperbarui 7 November 2023