Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)

BELLA PRICYLLA
10 November 2023
Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)

Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)

BELLA PRICYLLA
10 November 2023

Sindroma terowongan karpal (Carpal Tunnel Syndrome) merupakan suatu kondisi di mana timbul rasa sakit yang progresif pada tangan dan lengan akibat tertekannya saraf di pergelangan tangan (saraf Medianus).

Saraf medianus merupakan salah satu saraf di tangan yang berjalan melewati suatu terowongan (tunnel) yang terletak di daerah pergelangan tangan (carpal).

Terowongan tersebut terletak di pangkal pergelangan tangan dan dibentuk dari jaringan lunak yang berfungsi memisahkan tulang pergelangan tangan dengan jaringan-jaringan lunak sekitarnya. Pada kondisi di mana saraf Medianus yang melewati terowongan Carpal tertekan, maka akan timbul gejala-gejala yang sering disebut sebagai Sindrom Terowongan Carpal (Carpal Tunnel Syndrome).


Penyebab Sindroma terowongan karpal

Penyebab Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)

Segala sesuatu yang mengiritasi atau menekan saraf di daerah pergelangan tangan (saraf Medianus) dapat menyebabkan terjadinya sidroma terowongan karpal.

Pada banyak kasus, tidak ada satu penyebab tunggal yang bisa diidentifikasi. Kondisi ini bisa terjadi akibat kombinasi berbagai faktor risiko yang berperan dalam perkembangan gangguan yang terjadi, antara lain :

  • Faktor anatomi.
    • Dislokasi atau patah tulang pergelangan tangan yang mengganggu celah terowongan karpal.
    • Wanita memiliki daerah terowongan karpal yang relatif lebih kecil dari pria, sehingga gangguan ini umumnya lebih sering terjadi pada wanita.
    • Wanita yang mengalami sindroma terowongan karpal juga mungkin memiliki daerah terowongan karpal yang lebih kecil dari wanita yang tidak mengalami gangguan.
  • Kerusakan saraf. Beberapa penyakit kronis, seperti diabetes dan alkoholisme, meningkatkan risiko terjadinya kerusakan saraf, termasuk kerusakan pada saraf Medianus.
  • Peradangan, misalnya akibat reumatoid artritis atau infeksi tertentu, akan menyebabkan pembengkakan jaringan lunak di sekitar terowongan dan akan mempersempit celah terowongan sehingga mengiritasi saraf Medianus.
  • Gangguan pada keseimbangan cairan tubuh, seperti kehamilan, menopause, kegemukan, gangguan tiroid, dan gagal ginjal. Retensi cairan bisa meningkatkan tekanan di dalam terowongan karpal, sehingga bisa mengiritasi saraf Medianus.
  • Faktor pekerjaan. Pekerjaan yang berhubungan dengan alat-alat yang bergetar atau pada pekerjaan yang membutuhkan gerakan pergelangan tangan secara berulang, kuat, atau lama bisa memberikan tekanan pada saraf Medianus, atau memperburuk kerusakan saraf yang telah ada, misalnya akibat menggunakan obeng atau menggunakan keyboard komputer dengan posisi yang tidak baik (meskipun masih kontroversial).

 

 


Gejala Sindroma terowongan karpal

Gejala Sindrom Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)

Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome), umumnya diawali dengan adanya rasa sakit yang tidak jelas pada pergelangan tangan, yang dapat menjalar ke tangan atau lengan bawah. Gejala-gejala yang umumnya terjadi antara lain :

  • Rasa baal atau kesemutan di jari-jari tangan atau tangan, terutama ibu jari dan jari-jari tangan lainnya, kecuali jari kelingking dan setengah jari manis sebelah luar. Rasa baal atau kesemutan seringkali terjadi saat memegang stir mobil, telpon, atau koran, atau saat bangun tidur.
  • Rasa nyeri bisa menjalar atau meluas, dari pergelangan tangan ke atas, menuju lengan sampai ke bahu, atau ke bawah menuju tangan atau jari-jari tangan.
  • Sensasi kelemahan pada tangan dan kecenderungan untuk menjatuhkan sesuatu, yang hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menghambat produktivitas kerja.

Diagnosis Sindroma terowongan karpal

Diagnosis Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)

Diagnosis sebagian besar bisa dibuat dengan melakukan pemeriksaan tangan dan pergelangan tangan yang terkena.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi :

  • Adakah abnormalitas dari bentuk pergelangan tangan yang mengalami keluhan nyeri
  • Pemeriksaan arah gerakan dari sendi pergelangan tangan (range of motion), yang dapat digunakan untuk mencari kemungkinan penyebab terjadinya keluhan, seperti cedera, Artritis, dll
  • Pemeriksaan sensasi di area tangan yang mengalami keluhan seperti sensasi sentuhan halus, tusukan jarum, dan kemampuan untuk membedakan dan merasakan 2 sensasi yang berbeda di ujung jari. Hal ini untuk memastikan jenis kelainan yang mendasari terjadinya keluhan.
  • Pemeriksaan kekuatan pada tangan dan jari-jari tangan yang mungkin diperlukan untuk mengetahui kemungkinan penyebab dan sejauh mana akibat yang ditimbulkan oleh kelainan tersebut.
  • Pemeriksaan khusus yang ditujukan untuk memastikan kelainan Sindrom Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome) yaitu :

1. Tanda Phallen

Dengan mengangkat siku setinggi bahu, dan memposisikam bagian punggung kedua telapak tangan saling berhadapan dengan membentuk sudut 90 derajat, dan tahan posisi tersebut selama ± 60 detik. Apabila aktifitas tersebut menimbulkan keluhan (nyeri atau kesemutan) atau bahkan memperburuk keluhan yang telah ada sebelumnya, maka kemungkinan telah terjadi Sindrom Terowongan Karpal.

2. Tanda Tinel

Pemeriksaan ini ditujukan untuk memberi perangsangan pada saraf Medianus. Dengan menahan pergelangan tangan yang mengalami keluhan seperti  posisi gambar, dan melakukan ketukan/tekanan pada area pergelangan tangan. Bila setelah ketukan atau penekanan, terdapat rasa kesemutan yang dirasakan pada area ibu jari, jari telunjuk atau jari tengah, maka kemungkinan telah terjadi Sindrom Terowongan Karpal.

  • Pemeriksaan konduksi saraf dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis, karena umumnya akan terjadi penurunan kecepatan respon dari saraf Medianus yang terkena. Pada kondisi Sindrom Terowongan Karpal yang parah, dapat terjadi penurunan kemampuan otot-otot yang dipersarafi oleh saraf Medianus.

Pemeriksaan lain (Pemeriksaan Penunjang)

  • X-Ray. Pemeriksaan ini kadang diperlukan untuk mengetahui penyebab yang mendasari keluhan, seperti cedera, fraktur atau dislokasi pergelangan tangan, artritis dan tumor. Namun pemeriksaan ini sangat jarang digunakan untuk memastikan diagnosis Sindrom Terowongan Karpal.
  • Ultrasound dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), suatu pemeriksaan dengan alat-alat yang cukup modern, untuk melihat ukuran dan pembengkakan saraf Medianus di dalam terowongan karpal. Namun pemeriksaan ini juga jarang digunakan untuk menegakkan diagnosis adanya Sindrom Terowongan Karpal.
  • Pemeriksaan laboratorium kadang diperlukan untuk memastikan kemungkinan penyebab dan menyingkirkan kemungkinan masalah kesehatan lain yang mungkin berkaitan dengan timbulnya keluhan nyeri pergelangan tangan.

Penanganan Sindroma terowongan karpal

Penanganan Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)

Pada beberapa kasus, keluhan akan hilang tanpa pengobatan, namun kadang membutuhkan perawatan khusus. Penanganan dapat dilakukan secara konservatif (non-operasi) dan operasi. Penanganan secara konservatif dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi keluhan serta mencegah berulangnya kejadian. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala yang ada:

1. Home treatment

  • Area pergelangan tangan yang mengalami keluhan harus diistirahatkan, karena pemakaian terus menerus terlebih aktifitas yang banyak menggunakan pergelangan tangan dapat memperberat keluhan yang terjadi. Istirahat secara teratur seringkali dapat membantu meredakan rasa nyeri, terkadang istirahat total dapat membantu untuk mencegah kekambuhan penyakit yang berat
  • Hindari posisi yang membuat pergelangan tangan menjadi terlalu teregang atau memberi tekanan yang berlebih pada saraf Medianus
  • Hindari aktivitas yang dapat memperberat keluhan seperti penggunaan keyboard atau lakukan perubahan atau modifikasi pada peralatan kerja yang digunakan.
  • Gunakan splint untuk pergelangan tangan, sehingga menyangga tangan di posisi netral, terutama saat malam hari

2.Obat-obatan

  • Penggunaan obat-obatan untuk mengurangi proses peradangan seperti Kortikosteroid dan obat Non Steroid Anti Inflamation Drug (NSAID) sering dilakukan. Kortikosteroid dapat diberikan dalam bentuk oral (diminum) ataupun injeksi (suntikan) pada area pergelangan tangan. Injeksi Kortikosteroid umumnya diberikan pada proses akut dengan keluhan nyeri yang hebat. Injeksi harus dilakukan oleh dokter yang telah terlatih untuk melakukan tindakan ini. Untuk pemakaian oral, harus hati-hati mengingat efek samping yang ditimbulkannya seperti penipisan kulit, memar, osteoporosis, tekanan darah tinggi, kadar gula yang tinggi dan katarak. Orang-orang dengan ulkus peptikum, tekanan darah tinggi, infeksi yang tidak teratasi, diabetes dan gloukoma sebaiknya tidak menggunakan kortikosteroid.
  • Pengobatan untuk mengatasi gangguan-gangguan yang mendasari, misalnya reumatoid artritis atau hipotiroidisme

3. Terapi Fisik (Fisioterapi) dan latihan fisik

  • Terapi Fisik (Fisioterapi) merupakan perpaduan terapi yang menggunakan alat-alat yang metode fisika (panas, getaran, gelombang suara, dll), seperti ultrasound, laser, infra red disertai dengan pelatihan fisik.

        Ultrasound adalah metode terapi dengan gelombang suara frekuensi tinggi   (ultrasound) pada daerah yang terkena. Gelombang suara ini akan diubah menjadi panas pada jaringan tangan bagian dalam, sehingga melebarkan pembuluh darah dan memberikan suplai oksigen yang lebih banyak pada daerah yang cedera. Terapi ini seringkali diberikan bersama dengan latihan fisik dan dilakukan oleh dokter ahli.

  • Latihan fisik diperlukan untuk mengurangi penekanan pada area Terowongan Karpal dan mencegah kejadian berulang (kekambuhan)
  • Terapi okupasi, adalah terapi yang bertujuan untuk menemukan cara sehingga penderita dapat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan tanpa rasa nyeri dan mencegah kejadian berulang.
  • Terapi pembedahan (operatif) dapat dilakukan jika timbul rasa nyeri yang hebat, terjadi atrofi otot atau kelemahan. Tindakan bedah merupakan cara yang paling baik untuk menghilangkan tekanan pada saraf Medianus

Informasi Produk Terkait Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)

Belum ada cara-cara yang terbukti dapat mencegah terjadinya Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome), tetapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan tekanan pada tangan dan pergelangan tangan, yaitu:

  • Kurangi kekuatan saat melakukan aktivitas dengan tangan
  • Relaksasi genggaman tangan, misalnya saat menulis untuk waktu lama, gunakan bolpen besar dengan bagian genggaman yang empuk dan tinta yang lancar. Dengan cara ini, bolpen tidak perlu digenggam dengan kuat atau ditekan saat menulis.
  • Sering mengistirahatkan tangan
  • Hindari menekuk pergelangan tangan ke atas atau ke bawah untuk waktu lama atau berulang.
  • Perbaiki postur tubuh. Postur tubuh yang tidak baik bisa mengubah posisi bahu ke arah depan. Pada posisi ini, otot-otot leher dan bahu akan memendek, sehigga menekan saraf-saraf di leher. Hal ini bisa mempengaruhi pergelangan tangan, jari-jari tangan, dan tangan.
  • Jagalah tangan tetap hangat. Seseorang yang bekerja di lingkungan yang dingin lebih cenderung mengalami nyeri dan kekakuan pada tangan.

Referensi

Referensi:

  • American Academy Orthopedics Surgeon. Carpal Tunnel Syndrome. OrthoInfo.2014.
  • Mayo Clinic. Carpal Tunnel Syndrome. 2011.
  • S, David R. Carpal Tunnel Syndrome. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  • Web MD. Carpal Tunnel Syndrome. 2014.
  • University of Maryland Medical Center. Carpal Tunnel Syndrome. Baltimore. 2013.
  • William C. Shiel Jr. Carpal Tunnel Syndrome. Emedicinehealth. 2014.
  • The Methodist Hospital System Methodist Orthopedics. Carpal Tunnel Syndrome.2014.