Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Dermatitis Kontak

NASANDI
27 Desember 2023
Dermatitis Kontak

Dermatitis Kontak

NASANDI
27 Desember 2023

Dermatitis kontak adalah peradangan yang disebabkan oleh kontak dengan suatu zat tertentu; ruamnya terbatas pada daerah tertentu dan seringkali memiliki batas yang tegas.


Penyebab Dermatitis kontak

Penyebab Dermatitis Kontak

Zat-zat tertentu dapat menyebabkan peradangan kulit melalui 2 cara, yaitu iritasi (dermatitis kontak iritan) atau reaksi alergi (dermatitis kontak alergika).

Sabun yang sangat lembut, deterjen dan logam-logam tertentu bisa mengiritasi kulit setelah beberapa kali digunakan. Kadang paparan berulang bisa menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit. Dalam waktu beberapa menit, iritan kuat (misalnya asam, alkali dan beberapa pelarut organik) bisa menyebabkan perubahan kulit.

Pada reaksi alergi, pemaparan pertama pada zat tertentu tidak menimbulkan suatu reaksi, tetapi pemaparan berikutnya bisa menyebabkan gatal-gatal dan dermatitis dalam waktu 4-24 jam.

Seseorang bisa saja sudah biasa menggunakan suatu zat selama bertahun-tahun tanpa masalah, lalu secara tiba-tiba mengalami reaksi alergi. Bahkan salep, krim dan lotion yang digunakan untuk mengobati dermatitispun bisa menyebabkan reaksi alergi.

Sekitar 10% wanita mengalami alergi terhadap nikel. Dermatitis juga bisa terjadi akibat berbagai bahan yang ditemukan di tempat bekerja (dermatitis okupasional).

Sumber gambar: www.medicinenet.com

Jika dermatitis terjadi setelah menyentuh zat tertentu lalu terkena sinar matahari, maka keadaannya disebut dermatitis kontak fotoalergika atau dermatitis kontak fototoksik. Zat-zat tersebut antara lain tabir surya, lotion setelah bercukur, parfum tertentu, antibiotik dan minyak.

Penyebab dermatitis kontak alergika bisa berupa:

  1. Kosmetik: cat kuku, penghapus cat kuku, deodoran, pelembab, lotion sehabis bercukur, parfum, tabir surya
  2. Senyawa kimia (dalam perhiasan): nikel
  3. Tanaman: racun ivy (tanaman merambat), racun pohon ek, sejenis rumput liar, primros
  4. Obat-obat yang terkandung dalam krim kulit: antibiotik (penisilin, sulfonamid, neomisin), anestesi (benzokain), antiseptik
  5. Zat kimia yang digunakan dalam pengolahan pakaian

Gejala Dermatitis kontak

Gejala Dermatitis Kontak

Efek dari dermatitis kontak bervariasi, mulai dari kemerahan yang ringan dan hanya berlangsung sekejap sampai kepada pembengkakan hebat dan lepuhan kulit.

Ruam seringkali terdiri dari lepuhan kecil yang terasa gatal (vesikel).

Pada awalnya ruam hanya terbatas di daerah yang kontak langsung dengan alergen (zat penyebab terjadinya reaksi alergi), tetapi selanjutnya ruam bisa menyebar.

Ruam bisa sangat kecil (misalnya sebesar lubang anting-anting) atau bisa menutupi area tubuh yang luas (misalnya dermatitis karena pemakaian lotion badan).

Jika zat penyebab ruam tidak lagi digunakan, biasanya dalam beberapa hari kemerahan akan menghilang. Lepuhan akan pecah dan mengeluarkan cairan serta membentuk keropeng lalu mengering.

Sisa-sisa sisik, gatal-gatal dan penebalan kulit yang bersifat sementara, bisa berlangsung selama beberapa hari atau minggu.


Kapan harus ke dokter?

Segera konsultasikan diri anda ke dokter, jika mengalami hal ini:

  • Terdapat ruam disertai rasa gatal yang hebat hingga menganggu aktivitas harian anda
  • Ruam yang berat dan luas
  • Ruam yang tak kunjung membaik lebih dari 3 minggu
  • Ruam disekitar mata, mulut atau genitalia

Diagnosis Dermatitis kontak

Diagnosis Dermatitis Kontak

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan adanya riwayat kontak dengan bahan iritan atau alergen.

Jika diduga suatu dermatitis kontak, bisa dilakukan tes patch. Suatu plester kecil yang mengandung zat-zat yang biasanya menyebabkan dermatitis ditempelkan pada kulit pendeita selama 2 hari untuk melihat apakah terbentuk suatu ruam dibawah salah satu plester tersebut.

Pemeriksaan lain yang bisa digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya adalah biopsi lesi di kulit.


Penanganan Dermatitis kontak

Pengobatan Dermatitis Kontak

Pengobatan dilakukan dengan cara menghilangkan atau menghindari zat-zat penyebab terjadinya dermatitis kontak. Untuk mencegah infeksi dan menghindari iritasi, daerah yang terkena harus dibersihkan secara teratur dengan air dan sabun yang lembut.

Lepuhan tidak boleh dipecahkan.

Verban kering juga bisa mencegah terjadinya infeksi.

Krim atau salep kortikosteroid biasanya bisa meringankan gejala-gejala dermatitis kontak yang ringan. Krim atau salep kortikosteroid seperti Hydrocortisone, Betamethasone, Desonide, Mometasone, dan Triamcinolone bisa mengurangi ruam dan mengendalikan rasa gatal. 

Kortikosteroid per oral kadang bisa digunakan pada kasus yang berat, namun pemakaiannya harus secara hati-hati dan sesuai dengan petunjuk dokter, mengingat risiko terjadinya efek samping.

Pada keadaan tertentu pemberian antihistamin juga bisa bisa diberikan untuk meringankan rasa gatal. Antihistamin (Hydroxyzine, Diphenhydramine, Isothipendyl, Tripelennamine, Cetirizine, Chlorpheniramine, Desloratadine, Loratadine, Cyproheptadine) bisa mengendalikan rasa gatal, terutama dengan efek sedatifnya.

Beberapa obat ini menyebabkan kantuk, jadi sebaiknya diminum menjelang tidur malam hari.


Informasi Produk Terkait Dermatitis Kontak


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Dermatitis Kontak

Pencegahan dermatitis kontak berarti menghindari kontak dengan zat yang dapat menyebabkan iritasi atau alergi, seperti poison ivy atau sabun keras yang dapat menyebabkan terjadinya dermatitis kontak.

Strategi pencegahan meliputi:

  1. Bilas kulit dengan air dan gunakan sabun ringan jika terjadi dermatitis karena kontak dengan suatu zat. Usahakan mencuci kulit untuk menghapus iritan atau alergen dari kulit Anda. Pastikan untuk membilas sabun sepenuhnya dari tubuh Anda.
  2. Kenakan sarung tangan plastik ketika melakukan pekerjaan rumah tangga untuk menghindari kontak dengan pembersih atau larutan.
  3. Di tempat kerja, pakai pakaian pelindung atau sarung tangan untuk melindungi kulit Anda terhadap senyawa berbahaya.
  4. Oleskan krim atau gel penghalang untuk kulit Anda untuk memberikan lapisan pelindung. Juga, gunakan pelembab untuk mengembalikan lapisan terluar kulit dan untuk mencegah penguapan kelembaban.
  5. Gunakan deterjen ringan, tanpa wewangian saat mencuci pakaian, handuk dan selimut. Coba lakukan siklus bilas tambahan pada mesin cuci.