Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Malaria

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Malaria

Malaria

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium dan dapat ditularkan melalui nyamuk. Orang dengan malaria seringkali mengalami demam dan menggigil. Jika tidak diobati, penderita bisa mengalami komplikasi berat dan meninggal.

Proses Penularan Malaria

Sumber: http://medicastore.comve

Save


Penyebab Malaria

Penyebab Penyakit Malaria

Terdapat 4 spesies parasit penyebab malaria:

  • Plasmodium vivax
  • Plasmodium ovale
  • Plasmodium falciparum
  • Plasmodium malariae

Semua parasit ini bisa menginfeksi manusia dan menyebabkan malaria. P. falciparum merupakan penyebab infeksi terbanyak dan paling berbahaya.

Seseorang dapat terkena malaria melalui:

nyamuk malaria dan demam berdarah

Perbedaan Nyamuk Penyebar Malaria dan Demam Berdarah

  • Gigitan nyamuk betina Anopheles
  • Transfusi darah yang terkontaminasi
  • Suntikan dengan jarum yang sebelumnya telah digunakan oleh penderita malaria

Setelah digunakan obat-obatan dan insektisida, malaria jarang ditemukan di AS dan negara berkembang lainnya, tetapi infeksi ini masih sering terjadi di negara-negara tropis.


Gejala Malaria

Gejala Penyakit Malaria

Gejala biasanya mulai muncul dalam waktu 10-35 hari setelah parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. Pada awalnya gejala seringkali berupa:

  • Demam
  • Menggigil/kedinginan/kaku
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot/persendian
  • Kehilangan selera makan
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Mulas seperti his palsu (kontraksi uterus/saat hamil)
  • Pembesaran limpa
  • Pembesaran hati

Tanda dan gejala malaria berat:

  • Penurunan kesadaran dalam berbagai derajat, dengan manifestasi seperti: kebingungan, mengantuk, sampai penurunan kesadaran yang dalam
  • Tidak dapat makan dan minum
  • Pucat di bagian dalam kelopak mata, bagian dalam mulut, lidah dan telapak tangan
  • Kelemahan umum (tidak bisa duduk/berdiri)
  • Demam sangat tinggi >400C
  • Ikterik (kuning pada badan/mata)
  • Oliguria ( produksi urin sedikit,)
  • Urin berwarna coklat kehitaman (black water fever), 
  • Pada malaria falciparum bisa terjadi kelainan fungsi otak, yaitu suatu komplikasi yang disebut malaria serebral. Penderita bisa mengalami demam tinggi, sakit kepala hebat, mengantuk, mengigau, dan linglung. Malaria serebral bisa berakibat fatal.

Gejala dan Pola Malaria

  • Malaria Vivax dan Ovale.
    Serangan bisa dimulai secara samar-samar dengan menggigil, berkeringat dan demam yang hilang-timbul. Dalam seminggu akan terbentuk pola yang khas dari serangan yang hilang timbul. Suatu periode sakit kepala atau rasa tidak enak badan akan diikuti oleh menggigil. Setelah demam reda, penderita merasakan sehat sampai terjadi menggigil berikutnya. Pada malaria vivax, serangan cenderung berulang setiap 48 jam.
  • Malaria falciparum.
    Serangan bisa diawali dengan menggigil. Suhu tubuh naik secara bertahap kemudian tiba-tiba turun. Serangan bisa berlangsung selama 20-36 jam. Penderita tampak lebih sakit dibandingkan dengan malaria vivax. Terdapat sakit kepala yang hebat. Diantara periode serangan (dengan selang waktu 36-72 jam), penderita biasanya merasa tidak enak badan dan mengalami demam ringan.
  • Malaria malariae.
    Suatu serangan seringkali dimulai secara samar-samar. Serangannya menyerupai malaria vivax dengan selang waktu antar serangan adalah 72 jam.

Komplikasi Penyakit Malaria (Malaria Berat):

  • Malaria Serebral, Merupakan komplikasi paling berbahaya. Ditandai dengan penurunan kesadaran (apatis, disorientasi, somnolen, stupor, sopor, koma) yang dapat terjadi secara perlahan dalam  beberapa hari atau mendadak dalam  waktu hanya 1/2 jam,  sering  disertai kejang.
  • Gagal Ginjal Akut (GGA)
  • Kelainan Hati (Malaria Biliosa)
  • Edema Paru, sering disebut insufisiensi paru
  • Hipoglikemia, kadar gula dalam darah rendah
  • Haemoglobinuria (Black Water Fever), Blackwater fever adalah komplikasi malaria yang jarang terjadi, di mana sejumlah sel darah merah menjadi pecah. Hemoglobin yang dilepaskan keluar melalui air kemih dan mengubah warna air kemih menjadi gelap. Blackwater fever hampir selalu terjadi pada penerita malaria falciparum menahun, terutama yang mendapatkan pengobatan kuinin.
  • Malaria Algid, Terjadi gagal sirkulasi atau syok, tekanan sistolik <70 mmHg, disertai gambaran klinis keringat dingin, atau perbedaan temperatur kulit-mukosa >1°C, kulit tidak elastis, pucat. Pernapasan dangkal, nadi cepat, tekanan darah turun, sering tekanan sistolik tak terukur dan nadi yang normal.
  • Asidosis, terjadinya gangguan metabolisme
  • Manifestasi gangguan Gastro-Intestinal, Gejala gastrointestinal sering dijumpai pada malaria falciparum berupa keluhan tak enak diperut, flatulensi, mual, muntah, kolik, diare atau konstipasi. Kadang lebih berat berupa billious remittent fever (gejala gastro-intestinal dengan hepatomegali), ikterik, dan gagal ginjal, malaria disentri, malaria kolera.
  • Hiponatremia, Terjadinya hiponatremia disebabkan karena kehilangan cairan dan garam melalui muntah dan mencret ataupun terjadinya sindroma abnormalitas hormon anti-diuretik (SAHAD).
  • Gangguan Perdarahan, Perdarahan lebih sering disebabkan oleh Diseminata Intravaskular Coagulasi (DIC).

Diagnosis Malaria

Diagnosis Penyakit Malaria

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada, di mana terjadi serangan demam dan menggigil secara periodik tanpa sebab yang jelas. Dugaan malaria semakin kuat jika dalam waktu 1 tahun sebelumnya, penderita pernah mengunjungi daerah yang terdapat malaria dan pada pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran limpa.

Diagnosis ditegakkan bila ditemukan parasit pada pemeriksaan apus darah tepi dengan mikroskop atau hasil positif pada pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT).

  • Pemeriksaan penunjang untuk malaria berat:
    • Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit
    • Hitung jumlah leukosit dan trombosit
    • Kimia darah lain (gula darah, serum bilirubin, SGOT - SGPT, alkali fosfatase, albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium, analisis gas darah, laktat)
    • Urinalisis

Mungkin perlu dilakukan beberapa kali pemeriksaan karena kadar parasit di dalam darah bervariasi dari waktu ke waktu. Pengobatan, komplikasi dan prognosis dari malaria ditentukan oleh jenis parasit penyebabnya.


Penanganan Malaria

Pengobatan Penyakit Malaria

Obat antimalaria dapat dibagi dalam 9 golongan yaitu:

  1. kuinin (kina)
  2. mepakrin
  3. klorokuin/chloroquine, amodiakuin
  4. proguanil, klorproguanil
  5. Primakuin
  6. pirimetamin
  7. sulfon dan sulfonamide
  8. kuinolin methanol
  9. antibiotik

Pengobatan didasarkan dari jenis Plasmodium yang menginfeksi. Chloroquine merupakan obat pilihan untuk malaria pada daerah-daerah yang tidak terdapat resistensi parasit terhadap obat ini. Obat ini memiliki rasa yang pahit dan dapat menimbulkan gejala-gejala pencernaan, misalnya nyeri perut, hilang nafsu makan, mual, dan diare.

Umumnya obat–obatan anti malaria diberikan dalam bentuk kombinasi. Selain obat anti-malaria, penderita malaria perlu diberikan obat pendukung lain seperti obat penurunan panas, obat nyeri kepala, atau obat mual. Penderita malaria dengan komplikasi perlu dirawat inap di rumah sakit karena memerlukan pengobatan melalui suntikan. Obat-obat malaria harus diberikan sesuai resep dokteri. Dosis yang berlebihan dapat berakibat fatal.


Informasi Produk Terkait Malaria


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Penyakit Malaria

Orang-orang yang tinggal di daerah malaria atau yang mengadakan perjalanan ke daerah malaria bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Menggunakan semprotan pembasmi serangga di dalam dan di luar rumah
  • Memasang tirai di pintu dan jendela
  • Memasang kawat nyamuk
  • Mengoleskan obat anti nyamuk di kulit
  • Mengenakan pakaian yang menutupi tubuh sehingga mengurangi daerah tubuh yang dapat digigit nyamuk

cara mencegah malaria

Obat-obat pencegahan bisa diminum untuk mengurangi risiko terkena malaria selama melakukan perjalanan ke daerah malaria. Obat bisa mulai diminum 1 minggu sebelum perjalanan dilakukan, dilanjutkan selama tinggal di daerah malaria dan 1 bulan setelah meninggalkan daerah malaria.

Beberapa hal yang perlu diingat mengenai malaria:

  • Obat-obat yang digunakan dalam tindakan pencegahan tidak 100% efektif 
  • Gejala malaria bisa timbul 1 bulan atau lebih setelah gigitan nyamuk
  • Gejala awalnya tidak spesifik dan seringkali disalahartikan sebagai influenza 
  • Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting, terutama pada malaria falciparum, yang bisa berakibat fatal pada lebih dari 20% penderita

 

 

 


Referensi

Referensi:

  • Centers for Disease Control and Prevention. Malaria. Atlanta. 2012.
  • http://www.edukia.org/web/kbibu/7-5-4-malaria/edukia 2013 - World Health Organization Country Office for Indonesia
  • P, Richard D. Malaria. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
  • Sudoyo A. W. dkk, 2007. Buku Ajar – Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV . Jakarta : EGC