Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Hordeolum (Bintitan)

BELLA PRICYLLA
9 Januari 2024
Hordeolum (Bintitan)

Hordeolum (Bintitan)

BELLA PRICYLLA
9 Januari 2024

Bintitan atau dalam istilah medis sebagai hordeolum, merupakan infeksi ringan pada kelenjar di kelopak mata. Ciri infeksinya adalah benjolan merah pada kelopak mata (mirip) jerawat yang biasanya terasa nyeri. Ada dua jenis hordeolum:

  • Interna (dalam), infeksi terjadi di dalam garis bulu mata
  • Eksterna (luar), infeksi terjadi di luar garis bulu mata

Dapat terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan. Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan dapat sembuh secara spontan.


Penyebab Hordeolum

Penyebab Hordeolum (Bintitan)

Hordeolum disebabkan karena adanya penyumbatan pada kelenjar minyak yang terletak di sepanjang tepi kelopak mata, yang mana penyumbatan ini dapat menghalangi jalan saluran drainase kelenjar.

Penyumbatan seringkali disebabkan oleh adanya bakteri yang terjebak di dalam kelenjar, hal inilah memicu terjadinya proses infeksi. Respon infeksi yang timbul akibat ini adalah kemerahan dan bengkak pada mata. Jenis bakteri yang sering menyebabkan hal ini adalah Staphylococcus Aureus.

Faktor Risiko Hordeolum (Bintitan)


Hordeolum sangat umum terjadi, meskipun angka kasusnya di Indonesia belum diketahui secara pasti. Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hordeolum, seperti:

  • Kebersihan area kelopak mata yang kurang
  • Menderita penyakit mata lainnya
  • Riwayat terkena hordeolum sebelumnya (hordeolum sering kambuh di lokasi yang sama).

Gejala Hordeolum

Gejala Hordeolum (Bintitan)

Gejala awal hordeolum biasanya adalah kemerahan dan bengkak pada kelopak mata serta munculnya benjolan yang terasa nyeri. Selain itu, hordeolum dapat menimbulkan gejala lain, seperti:

  • Mata berair.
  • Mata terasa ada yang menganjal.
  • Terkadang terdapat titik kekuningan pada area yang bengkak, bisa jadi ini berisikan pus/nanah.

Pada hordeolum yang terjadi lebih dalam, gejala-gejala yang terjadi biasanya lebih berat, dan dapat disertai dengan demam atau menggigil.

hordeolum atau bintitan

Hordeolum Interna

Sumber gambar: oureyehealth.com


Kapan harus ke dokter?

Kebanyakan bintitan tidak berbahaya bagi tubuh dan tidak menganggu penglihatan. Coba lakukan perawatan secara mandiri terlebih dahulu seperti mengompres bintitan dengan air hangat serta menjaga kebersihan area mata.

Segeralah konsultasi ke dokter jika anda memiliki tanda dan gejala bintitan, seperti:

  • Bintitan tidak membaik setelah 48 jam
  • Kemerahan dan bengkak terjadi di seluruh kelopak mata atau meluas ke pipi atau ke bagian wajah lainnya

Diagnosis Hordeolum

Diagnosis Hordeolum (Bintitan)

Pada banyak kasus hordeolum, pemeriksaan mata sederhana sudah cukup untuk memastikan seseorang terkena hordeolum. Selain pemeriksaan mata, biasanya tidak diperlukan pemeriksaan lain.


Penanganan Hordeolum

Pengobatan Hordeolum (Bintitan)

Hordeolum seringkali sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 1-2 minggu. Kompres hangat dapat membantu drainase sehingga mempercepat penyembuhan. Kompres hangat dapat dilakukan 4-6 kali sehari selama beberapa menit setiap sesinya. Jika drainase kelenjar mata tetap tidak lancar atau dengan kata lain hordeolum tidak kunjung sembuh, maka segeralah konsultasikan diri anda ke dokter.

Kondisi hordeolum yang berkepanjangan dapat menyebabkan infeksi semakin berat dan menyebabkan gangguan lain, seperti selulitis. Selulitis terjadi ketika infeksi sudah menyebar ke jaringan mata atau lebih jauh, yang merupakan suatu kondisi darurat medis.

Antibiotik

Pada beberapa kasus hordeolum, pemberian antibiotik sudah cukup untuk mengatasi infeksi dan mencegah terjadinya komplikasi. Jenis antibiotik yang dapat diberikan untuk mengatasi hordeolum, adalah:

  • Antibiotik topikal: Gentamycin, Neomycin, Chloramphenicol, dan Polimyxin B.
  • Antibiotik oral: Amoksisilin, Eritromisin atau Doksisiklin. 

Insisi (Sayatan)

cara mengatasi bintitan atau hordeolum

Jika hordeolum tidak kunjung sembuh, biasanya dianjurkan untuk insisi (sayatan) pada hordeolum untuk membantu melancarkan drainase. Dengan insisi, nanah atau isi dari hordeolum dapat keluar, sehingga mempercepat proses penyembuhan. Jangan pernah mencoba untuk melakukan insisi sendiri tanpa bantuan dokter, karena dapat berisiko mengalami kerusakan pada mata.


Komplikasi Hordeolum (Bintitan)

Komplikasi hordeolum yang paling sering adalah timbulnya kelainan yang bersifat estetika pada mata. Selain kelainan yang bersifat estetika, bintitian dapat menimbulkan kelainan, seperti:

  • Kalazion, merupakan bintitan pada mata yang bersifat kronik dan menyebabkan iritasi pada mata. Jika mengalami hal ini mungkin dibutuhkan tindakan pembedahan.
  • Terganggunya pertumbuhan bulu mata, kelainan bentuk kelopak mata, atau fistula kelopak mata
  • Infeksi periorbital. Jika tidak ditangani dengan baik, bintitan dapat meluas dan menyebarkan infeksi ke sekitar mata (periorbital)
  • Kekambuhan atau berulang. Bintitan pada beberapa orang seringkali mengalami kekambuhan. Kekambuhan ini bisasa disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan pada area mata.

Prognosis Hordeolum (Bintitan)

Bintitan merupakan penyakit yang dapat sembuh secara spontan berkisar 1-2 minggu. Selain dengan penanganan yang tepat, penyembuhan bintitan dapat dipercepat dengan cara mengompres dengan air hangat pada bagian bintitan serta selalu menjaga kebersihan pada area mata.

 


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Hordeolum (Bintitan)

Langkah terbaik untuk mencegah bintitan adalah dengan menjaga area mata dan kelopak mata tetap bersih. Terutama bagi yang sering terkena bintitan, biasakan mencuci tangan sebelum menyentuh mata dan hindari kebiasaan menggosok-gosok mata.

Tidak ada metode efektif untuk mencegah bintitan, namun menerapkan perawatan yang tepat merupakan langkah terbaik untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Jangan pernah memencet atau melukai hordeolum sendiri karena dapat menyebabkan kerusakan dan infeksi yang lebih berat pada mata.

 


Referensi

Referensi:

  • Eye Wiki. Stye. 2023
  • G, James. Stye (Hordeolum). Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
  • Mayo Clinic. Stye. 2022
  • Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum, Edisi 14, Cetakan I, Widya Medika, Jakarta,2000: Hal 17-20
  • Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata, Edisi III, Cetakan I, Balai Penerbit FK UI, Jakarta. 2004: Hal 92-94
  • Sidarta, I, dkk. Sari Ilmu Penyakit Mata, Cetakan III, Balai Penerbit FK UI, Jakarta. 2003: Hal15 -1

Diperbarui 9 Januari 2024