Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Lepra

NASANDI
28 Desember 2023

Lepra

NASANDI
28 Desember 2023

Lepra (penyakit Hansen), atau disebut juga kusta, adalah infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyebabkan kerusakan terutama pada saraf tepi, kulit, selaput lendir hidung, buah zakar (testis) dan mata.


Penyebab Lepra

Lepra disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Cara penularan lepra belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit ini dapat ditularkan dari orang ke orang melalui droplet yang keluar dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi dan droplet yang mengandung bakteri lepra ini terhirup atau tersentuh oleh orang sehat. Tetapi, setelah kontak dengan bakteri, kebanyakan orang tidak terkena lepra. Sekitar setengah penderita kemungkinan mengidap lepra akibat kontak dekat dengan orang yang terinfeksi untuk waktu lama. Kontak biasa dan dalam waktu singkat tampaknya tidak menularkan penyakit. Lepra tidak begitu saja menular hanya dengan menyentuh penderita lepra. Tenaga kesehatan seringkali merawat penderita lepra selama bertahun-tahun tanpa tertular lepra. Lepra juga mungkin ditularkan melalui tanah, armadillo, dan kutu busuk. Sekitar 95% orang yang terpapar bakteri lepra tidak menderita lepra karena sistem kekebalan tubuhnya berhasil melawan infeksi.

Lebih dari 5 juta penduduk dunia yang terinfeksi oleh kuman ini. Lepra paling banyak terdapat di Asia, Afrika, Amerika Latin dan kepulauan di Samudra Pasifik. Infeksi dapat terjadi pada semua umur, paling sering sejak usia 20 dan 30 tahunan.


Gejala Lepra

Bakteri penyebab lepra tumbuh dengan sangat lambat, sehingga gejalanya baru muncul minimal 1 tahun setelah terinfeksi (rata-rata muncul pada tahun ke 5-7). Gejala dan tanda yang muncul tergantung pada respon kekebalan penderita.

Lepra terutama mengenai kulit dan saraf tepi. Gejala yang muncul berupa ruam dan benjolan yang khas. Infeksi pada saraf membuat kulit menjadi mati rasa atau otot menjadi lemah pada area yang dipersarafi oleh saraf yang terinfeksi.

Gejala-gejala spesifik yang muncul bervariasi, tergantung dari jenis lepra :

  • Lepra tuberkuloid : muncul ruam pada kulit, yang terdiri dari satu atau beberapa area putih yang datar dan mati rasa.
  • Lepra lepromatosa : muncul banyak benjolan kecil atau ruam menonjol dengan berbagai ukuran dan bentuk pada kulit. Terdapat lebih banyak daerah yang mengalami mati rasa dibandingkan pada lepra tuberkuloid, dan dapat terjadi kelemahan pada kelompok otot tertentu. Dapat terjadi kerontokan rambut tubuh, termasuk alis dan bulu mata. Sebagian besar kulit dan banyak daerah di tubuh yang dapat terkena, termasuk ginjal, hidung, dan testis.
  • Lepra perbatasan (borderline) : memiliki gambaran kedua bentuk lepra.
    Jika keadaannya membaik, maka akan menyerupai lepra tuberkuloid; jika kaeadaannya memburuk, maka akan menyerupai lepra lepromatosa.

Gejala yang paling berat adalah akibat infeksi pada saraf tepi. Kerusakan pada saraf tepi menyebabkan gangguan untuk merasakan sentuhan, nyeri, dan suhu (panas atau dingin). Akibatnya penderita bisa tidak menyadari adanya luka atau cedera lain yang melukai dirinya. Kerusakan berulang pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya jari-jari tangan dan kaki. Selain itu, kerusakan saraf tepi juga dapat menyebabkan kelemahan otot yang menimbulkan deformitas. Misalnya, jari-jari tangan dapat menjadi lemah, sehingga jari-jari tangan menekuk ke dalam, seperti cakar. Kelemahan pada kaki menyebabkan kaki terkulai. Karena itu penderita lepra menjadi tampak mengerikan.

Infeksi pada kulit dapat menyebabkan adanya daerah-daerah pembengkakan dan benjolan, yang terutama dapat membuat perubahan (kelainan) bentuk wajah.
Daerah-daerah lain di tubuh yang dapat terkena :
  • Kaki : dapat terbentuk luka pada bagian telapak kaki, sehingga penderita merasa nyeri saat berjalan
  • Hidung : kerusakan pada hidung dapat menyebabkan hidung menjadi tersumbat dan perdarahan pada hidung, jika tidak diobati akan menyebabkan pengikisan pada hidung
  • Mata : kerusakan pada mata dapat menyebabkan glaukoma atau kebutaan
  • Fungsi seksual : pria dengan lepra lepromatosa dapat mengalami disfungsi ereksi dan menjadi tidak subur. Infeksi dapat menurunkan kadar testosteron dan produksi sperma di testis
  • Ginjal : dapat terjadi gangguan fungsi ginjal. Pada kasus yang berat, dapat terjadi gagal ginjal

Diagnosis Lepra

Dugaan adanya lepra didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan. Diagnosa dipastikan dengan melakukan pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh jaringan kulit yang terinfeksi.


Penanganan Lepra

Antibiotik dapat menghentikan perkembangan penyakit, tetapi tidak dapat mengembalikan saraf yang mengalami kerusakan atau deformitas yang sudah terjadi. Untuk itu, deteksi dan pemberian terapi sejak awal sangatlah penting.

Karena beberapa mikobakterium resisten terhadap obat tertentu, karena itu diberikan lebih dari 1 macam obat untuk mengobatinya. Obat-obat yang dipilih tergantung dari jenis lepra yang terjadi. Terapi antibiotik harus diberikan selama beberapa waktu karena bakteri penyebab lepra sulit dilenyapkan. Pengobatan bisa dilanjutkan sampai 6 bulan atau lebih, tergantung kepada beratnya infeksi dan penilaian dokter. Banyak penderita lepra lepromatosa yang mengkonsumsi obat seumur hidupnya.


Informasi Produk Terkait Lepra


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Dulu perubahan bentuk anggota tubuh akibat lepra menyebabkan penderitanya diasingkan dan diisolasi. Pengobatan dini bisa mencegah terjadinya kelainan bentuk, tetapi penderita cenderung mengalami masalah psikis dan sosial.

Tidak perlu dilakukan isolasi. Lepra hanya menular jika terdapat dalam bentuk lepromatosa yang tidak diobati dan itupun tidak begitu saja dapat menular kepada orang lain. Selain itu, sebagian besar orang secara alami memiliki kekebalan terhadap lepra dan hanya orang yang melakukan kontak dekat dalam jangka waktu yang lama yang memiliki resiko tinggi untuk tertular. 

Pencegahan yang paling baik adalah dengan menghindari kontak terhadap cairan tubuh atau lesi kulit penderita lepra. Vaksin BCG, yang digunakan untuk mencegah TBC, juga memberi sedikit perlindungan untuk lepra, tetapi tidak sering digunakan sebagai pencegahan lepra.


Referensi

- N, Edward A. Leprosy. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.

- D, Charles P. Leprosy (Hansen's Disease). 2012.