Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Nyeri Perut Berulang

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Nyeri Perut Berulang

Nyeri Perut Berulang

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Nyeri perut berulang merupakan suatu keadaan di mana perut terasa nyeri dan dirasakan hilang timbul selama minimal 3 bulan.

Lebih dari 10% anak usia sekolah menderita nyeri perut kambuhan (berulang). Hal ini paling sering ditemukan pada anak berumur 8-12 tahun, jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 5 tahun dan lebih sering ditemukan pada anak perempuan.


Penyebab Nyeri perut berulang

Penyebab Nyeri Perut Berulang

Pada 80-90% kasus, nyeri perut berulang lebih disebabkan oleh faktor psikis; biasanya dipicu atau semakin memburuk pada saat stres, cemas atau depresi. Hanya sekitar 5-10% kasus, nyeri perut yang disebabkan oleh gangguan fisik, misalnya karena:

  • Kelainan saluran cerna, seperti:
    • Radang usus buntu yang kronis
    • Ulkus peptikum
    • Peradangan pada hati, kandung empedu, atau pankreas
    • Penyakit Crohn, divertikulum Meckel, atau kolitis ulseratif
    • Hernia hiatal
    • Infeksi parasit atau tuberkulosis usus
  • Kelainan saluran kemih-kelamin, antara lain karena infeksi, kelainan bawaan, kista indung telur atau endometriosis (pada anak perempuan)
  • Penyebab lainnya, seperti alergi makanan, keracunan timah hitam, penyakit sel sabit, atau porfiria

Kadang nyeri perut berulang disebabkan oleh kelainan fungsi pada organ dalam. Misalnya bisa karena makanan anak yang tidak sesuai, terutama jika anak tidak dapat menerima jenis makanan tertentu, seperti susu dan hasil olahan susu (intoleransi laktosa). Kelainan fungsi usus juga bisa disebabkan oleh sembelit, yang kadang merupakan suatu reaksi terhadap pelatihan buang air besar yang tidak tepat. Pada remaja putri, nyeri perut bisa disebabkan oleh kram otot di dalam rahim selama menstruasi (dismenore).

Selain itu ada juga gangguan yang menyebabkan makanan dan asam lambung berbalik ke esofagus atau kerongkongan, atau terkadang sampai ke mulut, disebut refluks gastroesofageal. Refluks ini dapat menyebabkan terjadinya nyeri perut, rasa panas di dada, dan mual.


Gejala Nyeri perut berulang

Gejala Nyeri Perut Berulang

Gejalanya berbeda-beda, tergantung kepada penyebabnya. Nyeri perut akibat penyakit fisik biasanya tidak menghilang atau timbul dalam suatu siklus, seringkali dipicu oleh kegiatan atau makanan tertentu. Nyeri cenderung timbul pada sisi perut tertentu, tidak dirasakan di sekeliling pusar dan bisa menjalar ke punggung. Infeksi saluran kemih bisa menyebabkan nyeri perut atau nyeri pinggul bagian bawah. Nyeri bisa menyebabkan anak terbangun dari tidurnya.

Gejala lain yang mungkin ditemukan (tergantung dari penyebabnya):

  • Nafsu makan berkurang
  • Penurunan berat badan
  • Demam berulang atau menetap
  • Jaundice (kuning)
  • Bentuk dan warna tinja berubah, bahkan bisa terdapat darah
  • Sembelit atau diare
  • Muntah makanan atau darah
  • Perut membengkak
  • Nyeri atau pembengkakan sendi

Gejala nyeri perut berulang akibat kelainan fungsi organ tergantung kepada penyebabnya. Jika anak mengalami intoleransi laktosa, maka nyeri akan timbul dalam waktu beberapa menit sampai 2 jam setelah anak minum susu atau mengkonsumsi hasil olahan susu. Jika anak menderita penyakit kandung empedu, maka nyeri perut akan timbul segera sesudah mengkonsumsi makanan berlemak.

Nyeri akibat faktor psikis bisa terjadi setiap hari atau sewaktu-waktu. Kadang anak tidak merasakan nyeri selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Nyeri biasanya bersifat tumpul, jarang menyebabkan anak terbangun dari tidurnya pada malam hari, tetapi anak mungkin akan terbangun lebih awal dari biasanya.

Nyeri perut akibat faktor psikis paling sering dirasakan di sekitar pusar. Jika nyeri dirasakan semakin jauh dari pusar, maka semakin besar kemungkinan penyebabnya adalah kelainan fisik. Nyeri psikis kadang menyerupai nyeri karena kelainan fisik, tetapi biasanya nyeri psikis sifatnya tidak berubah atau tidak semakin memburuk.


Diagnosis Nyeri perut berulang

Diagnosis Nyeri Perut Berulang

Diagnosis didasarkan dari gejala utama dan gejala penyertanya, serta sifat dari nyeri perut yang dirasakan. Pemeriksaan fisik diperlukan untuk memastikan gangguan yang ada.

Mendiagnosis nyeri perut yang berhubungan dengan faktor psikis mungkin agak sulit. Biasanya tidak ditemukan kelainan fisik. Anak mungkin terpengaruh oleh stres di dalam keluarga, masalah keuangan atau perpisahan maupun kehilangan orang yang disayanginya.


Penanganan Nyeri perut berulang

Pengobatan Nyeri Perut Berulang

Jika anak mengalami nyeri perut berulang, maka sebaiknya anak diperiksakan ke dokter untuk memastikan apakah terdapat gangguan fisik tertentu atau tidak. Pengobatan yang diberikan tergantung dari penyebabnya. Jika nyeri perut dipicu oleh suatu jenis makanan, maka sebaiknya dilakukan perubahan pola makan. Untuk mengurangi nyeri akibat menstruasi pada remaja putri bisa diberikan Paracetamol atau Ibuprofen.

Nyeri perut berulang akibat faktor psikis merupakan nyeri yang timbul karena stres dan ketegangan. Orang tua dapat membantu dengan cara sebanyak mungkin mengurangi stres dan ketegangan, membantu anak menghadapi stres dan mendorong anak untuk masuk sekolah meskipun perutnya nyeri. Guru dapat membantu dengan memecahkan masalah yang dihadapi anak di sekolah. Jika setelah dilakukan berbagai usaha, tetapi anak masih merasakan nyeri perut (terutama pada saat anak mengalami depresi atau menghadapi masalah perkawinan orang tuanya di rumah), maka mungkin diperlukan bantuan dari dokter ahli.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • C, William J. Chronic and Reccuring Abdominal Pain. Merck Manual Handbook. 2007.

Diperbarui 19 September 2023