Askariasis; Cacingan
Askariasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides.
Infeksi ini terjadi di seluruh dunia tetapi lebih sering ditemukan di daerah beriklim hangat dengan tingkat kebersihan yang buruk.
Penyebab Askariasis; cacingan
Penyebab Askariasis atau Cacingan
Penyebabnya adalah cacing gelang Ascaris lumbricoides.
Sumber gambar: www.medicalnewstoday.com
Infeksi dimulai ketika seseorang menelan telur cacing Ascaris, seringkali melalui makanan yang mengalami kontak dengan tanah yang terkontaminasi kotoran manusia yang mengandung telur cacing Ascaris.
Setelah tertelan, telur cacing Ascaris kemudian menetas menjadi larva di usus halus. Dari usus halus, larva masuk ke dalam aliran limfatik dan aliran darah menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru, larva naik ke saluran napas dan ke tenggorokan, kemudian tertelan.
Larva mengalami pematangan di dalam usus halus dan menetap sebagai cacing dewasa. Cacing dewasa bisa memiliki panjang sekitar 15-50 cm dan dapat hidup selama 1-2 tahun. Telur yang dihasilkan cacing dewasa dikeluarkan melalui tinja, berkembang di tanah, dan memulai siklus infeksi kembali ketika tertelan.
Gejala Askariasis; cacingan
Gejala Askariasis atau Cacingan
Banyak penderita askariasis tidak memiliki gejala. Namun, berpindahnya larva melalui paru-paru bisa menyebabkan demam, batuk, sesak napas, dan terkadang dahak yang mengandung darah.
Sejumlah besar cacing pada usus dapat menyebabkan kram perut dan adakalanya sumbatan pada usus. Keadaan ini paling sering terjadi pada anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan kebersihan yang buruk. Sumbatan pada usus dapat menyebabkan rasa mual, muntah, pembesaran (distensi) perut, dan nyeri perut. Penyerapan zat makanan yang buruk bisa terjadi akibat banyaknya cacing di dalam usus.
Anak-anak yang terinfeksi bisa mengalami gangguan pertumbuhan atau pertambahan berat badan. Terkadang cacing dewasa dapat berpindah ke mulut atau hidung, dimuntahkan, atau keluar melalui tinja. Cacing dewasa adakalanya dapat menyumbat usus buntu, saluran empedu, atau saluran pankreas, yang menyebabkan nyeri perut yang hebat.
Diagnosis Askariasis; cacingan
Diagnosis Askariasis atau Cacingan
Askariasis didiagnosis dengan menemukan telur atau cacing dewasa pada contoh tinja, atau pada kasus yang jarang, dengan melihat adanya cacing dewasa pada hidung atau tenggorokan. Kadang pada muntahan penderita dapat juga ditemukan adanya cacing dewasa.
Pada pemeriksaan darah, jumlah eosinofil dapat meningkat. Cacing dewasa juga mungkin dapat dilihat pada pemeriksaan CT scan atau USG yang dilakukan untuk alasan yang lain. Pada kasus yang jarang, efek dari berpindahnya larva cacing pada paru-paru dapat dilihat pada foto rontgen dada.
Penanganan Askariasis; cacingan
Pengobatan Askariasis atau Cacingan
Askariasis diobati dengan pemberian obat cacing.
Namun, obat cacing seperti albendazole, mebendazole, atau pyrantel pamoate tidak boleh diberikan pada wanita hamil karena dapat membahayakan janin.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Askariasis atau Cacingan
Cara pencegahan askariasis yang paling baik adalah dengan menjaga kebersihan dengan baik dan menghindari makan sayuran mentah yang belum dicuci bersih, terutama di daerah-daerah di mana menggunakan kotoran manusia sebagai pupuk.
Referensi
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention. Ascariasis. Atlanta. 2013.
- P, Richard D. Ascariasis. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.