Priapisme, Ereksi yang Menyakitkan

Priapisme adalah ereksi pada penis yang berlangsung lama, biasanya menyakitkan & terjadinya tidak diinginkan atau bukan disebabkan oleh stimulasi seksual. Kondisi priapisme ini merupakan hal yang tidak lazim & memerlukan tindakan medis sesegera mungkin.

Priapisme perlu ditangani segera untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan pada penis yang dapat menyebabkan ketidak mampuan untuk mengalami atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi).

Priapisme ini dapat terjadi di segala usia, mulai dari anak usia 5 & 10 tahun hingga orang dewasa berusia 20-50 tahun. Untuk mengetahui lebih jelas lagi mengenai priapisme dapat dilihat pada artikel dibawah ini yang medicastore ambil dari mayoclinic.com.

Gejala priapisme

 

Sumber : trustedmedicines.blogspot.com



Gejala priapisme dapat bervariasi, tergantung dari jenisnya, yaitu :

 

1. Priapisme iskemik


Priapisme merupakan akibat dari aliran darah yang tidak dapat meninggalkan penis, merupakan jenis priapisme yang paling umum terjadi. Gejalanya adalah :

  • Ereksi yang tidak diinginkan & terjadi selama > 4 jam
  • Penis menjadi kaku, tetapi biasanya ujung penis (glans) lunak
  • Ereksi terjadi bukan karena stimulasi seksual atau tetap ada setelah stimulasi selesai
  • Biasanya menyakitkan


2. Priapisme non-iskemik

Terjadi akibat terlalu banyak aliran darah yang masuk kedalam penis. Gejalanya adalah :

  • Ereksi yang tidak diinginkan & terjadi selama > 4 jam
  • Penis tidak kaku
  • Ereksi terjadi bukan karena stimulasi seksual atau tetap ada setelah stimulasi selesai
  • Biasanya tidak menyakitkan

 

3. Priapisme berulang

 

Merupakan salah satu tipe priapisme iskemik yang terjadi berulang kali. Biasanya menyakitkan & dapat berlangsung selama beberapa jam.

 

Penyebab priapisme

 

Ereksi biasanya terjadi sebagai respon atas stimulasi fisik ataupun psikologis. Adanya stimulasi ini akan menyebabkan beberapa pembuluh darah tertentu menjadi relaks & membesar, sehingga aliran darah meningkat kedalam jaringan berongga didalam penis. Akibatnya adalah penis yang penuh terisi darah akan mengalami ereksi.

 

Setelah stimulasi berakhir, maka aliran darah akan mengalir keluar dari penis sehingga penis akan kembali ke bentuk awalnya.

 

Priapisme terjadi ketika beberapa bagian dari sistem tersebut (darah, pembuluh darah, syaraf) merubah aliran darah yang normal, yang dapat mengakibatkan terjadinya ereksi yang tidak diinginkan. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya priapisme adalah sebagai berikut :

 

1. Kelainan pada darah

 

Penyakit yang berkaitan dengan darah dapat menyebabkan terjadinya priapisme (biasanya yang berjenis iskemik). Penyakit tersebut adalah anemia sel sabit (sickle cell anemia) & leukemia.


Anemia sel sabit merupakan penyebab umum terjadinya priapisme, merupakan kelainan bentuk pada sel darah merah. Kelainan bentuk sel darah merah ini dapat menimbulkan penyumbatan pada aliran darah. Anemia sel sabit ini merupakan penyebab umum priapisme pada anak-anak.

 

2. Obat-obatan tertentu

 

Ada beberapa jenis obat-obatan yang mempunyai efek samping dapat menyebabkan terjadinya priapisme. Seperti obat-obatan berikut ini :

  • Obat-obatan oral yang digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi seperti sildenafil, tadalafil & vardenafil.
  • Obat yang disuntikkan ke penis, juga untuk mengatasi disfungsi ereksi seperti papaverine.
  • Obat anti depresi seperti fluoxetine dan bupropion.
  • Obat yang digunakan untuk mengatasi kelainan psikotik seperti risperidone dan olanzapine.
  • Obat pengencer darah seperti warfarin & heparin.

3. Penggunaan zat terlarang

 

Beberapa penggunaan zat-zat terlarang juga dapat menyebabkan terjadinya priapisme, misalnya adalah penggunaan obat disfungsi ereksi secara bebas, mengkonsumsi terlalu banyak alcohol atau penggunaan zat adiktif seperti ganja atau kokain.

 

4. Cedera

 

Merupakan penyebab umum dari priapisme non-iskemik. Adanya trauma atau cedera pada organ kelamin, pinggul atau perineum dapat juga menyebabkan terjadinya priapisme.

 

5. Faktor lain

 

Faktor lain yang dapat menyebabkan priapisme adalah : cedera tulang belakang, pembekuan darah & bisa/racun dari beberapa hewan tertentu seperti kalajengking & laba-laba.

 

Kapan harus pergi ke dokter

 

Bila mengalami ereksi > 4 jam, maka sebaiknya segera pergi ke bagian gawat darurat di rumah sakit. Kemudian jika mengalami ereksi yang menyakitkan & menetap tapi dapat hilang sendiri & masih kurang dari 4 jam, dapat juga berkonsultasi ke dokter untuk mencegah terulangnya hal tersebut kembali.

 

Komplikasi akibat priapisme

 

Priapisme iskemik dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Hal ini karena darah yang terperangkap didalam penis akan kekurangan oksigen & menjadi berbahaya bagi organ. Ketika ereksi yang terjadi berlangsung > 4 jam, maka darah yang kekurangan oksigen tersebut akan merusak atau menghancurkan jaringan di penis. Sehingga, priapisme yang tidak ditangani akan dapat menyebabkan :

  • Disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan penis untuk ereksi atau untuk mempertahankan ereksi bila ada stimulasi seksual
  • Kelainan bentuk penis

 

Terapi mengatasi priapisme

 

1. Priapisme iskemik

 

Priapisme iskemik yang diakibatkan oleh darah yang tidak dapat meninggalkan penis, merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera. Terapi yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut biasanya berupa kombinasi untuk mengeluarkan darah dari penis & penggunaan obat-obatan. Yaitu dengan :

 

  • Aspirasi Adalah metode untuk mengeluarkan darah dari penis. Caranya : setelah penis diberi anestesi local, maka darah yang ada didalam penis dikeluarkan dengan menggunakan jarum kecil & alat suntik. Sebagai bagian dari prosedur ini, maka pembuluh vena di penis juga akan dibilas dengan larutan garam. Terapi ini akan menghilangkan sakit , membersihkan jaringan penis dari darah yang rendah kandungan oksigennya & dapat menghentikan ereksi. Terapi ini juga dapat dilakukan berulang kali hingga ereksi berhenti.

 

  • Dengan obat-obatan, Suntikan dengan obat simpatomimetik alfa-adrenergik seperti phenylephrine juga dapat dilakukan ke dalam jaringan berongga dari penis. Obat tersebut akan mengecilkan pembuluh darah yang membawa darah ke penis, sehingga membatasi aliran darah yang masuk. Tindakan ini juga akan membuat pembuluh darah yang mengangkut darah keluar penis akan membuka, sehingga akan meningkatkan aliran darah keluar dari penis. Terapi ini dapat diulangi beberapa kali selama beberapa jam jika diperlukan. Meskipun demikian ada efek samping yang mungkin timbul, seperti sakit kepala, pusing & meningkatnya tekanan darah, terutama jika mempunyai penyakit tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.

 

  • Tindakan operasi, Jika terapi-terapi sebelumnya ternyata tidak memberikan hasil seperti yang diinginkan, maka dapat dilakukan tindakan operasi. Dokter bedah akan memasang alat yang dapat merubah aliran darah sehingga darah akan melalui penis dengan normal.

 

  • Terapi tambahan, Jika mengalami anemia sel sabit, maka dokter akan memberikan terapi lain seperti suplemen oksigen atau larutan IV sehingga tetap terhidrasi dengan baik.

 

2. Priapisme non-iskemik

 

Priapisme non-iskemik dapat hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan. Karena tidak ada resiko kerusakan pada penis, maka dokter biasanya akan melakukan prosedur menunggu & mengamati. Dengan menekan & mengompres es pada daerah perineum (area antara pangkal penis & anus) dapat membantu meredakan ereksi.


Pada beberapa kasus dapat juga dilakukan prosedur operasi untuk memasukkan alat yang dapat secara sementara menghambat aliran darah ke penis. Alat tersebut lama kelamaan akan diserap oleh tubuh. Tindakan operasi juga diperlukan untuk memperbaiki arteri atau kerusakan jaringan akibat cedera.

 

Mencegah priapisme

 

Tergantung dari penyebabnya, maka untuk mencegah priapisme dapat melalui cara-cara berikut ini :
Mengobati penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya priapisme

  • Bila priapisme akibat efek samping obat-obatan tertentu, maka perlu melakukan perubahan pengobatan
  • Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan priapisme, seperti : alkohol atau penggunaan zat terlarang
  • Pemberian hormone (hanya untuk dewasa)
  • Pemberian obat relaksan otot

 

Sumber :www.mayoclinic.com