Benarkah Pil Kontrasepsi Dapat Mengatasi Jerawat?

Bagi wanita, jerawat terutama jerawat yang berat dapat menyebabkan timbulnya rasa cemas, malu, isolasi sosial dan bekas luka yang menetap. Bahkan, jerawat yang berat juga dapat mengurangi kesempatan bekerja, terutama di bidang pekerjaan yang membutuhkan penampilan kulit yang bersih dan sehat.

Pil kontrasepsi sebenarnya telah lama digunakan oleh para dokter kulit untuk mengatasi jerawat pada wanita yang juga membutuhkan kontrasepsi. Biasanya pil kontrasepsi tersebut diberikan bila pengobatan jerawat lainnya seperti, obat jerawat yang dioleskan gagal untuk membersihkan kulit dari jerawat. Oleh karena itu, kali ini medicastore.com mencoba membuat artikel mengenai keuntungan dan risiko dari menggunakan pil kontrasepsi untuk mengatasi jerawat, yang diambil dari webmd.com.

 

Bagaimana cara kerja pil kontrasepsi dalam mengatasi jerawat?

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, terdapat kaitan antara hormon dan jerawat. Bebeapa wanita mengalami jerawat yang muncul sebelum menstruasi akibat adanya perubahan hormon dalam siklus menstruasinya, tetapi ada juga yang mengalami masalah jerawat sepanjang waktu dan menetap bahkan hingga setelah menopause.

Jerawat dipicu oleh produksi sebum yang berlebihan. Sebum adalah minyak yang diproduksi oleh kelenjar di kulit. Bersama dengan kulit mati, sebum dapat menyumbat pori-pori dan memicu pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan jerawat. Androgen, suatu kelompok hormon yang di dalamnya termasuk testosteron dapat merangsang kulit untuk memproduksi sebum.

Pada wanita, hormon androgen dihasilkan oleh indung telur dan kelenjar adrenal tetapi dalam jumlah yang kecil. Kadar hormon androgen yang tinggi dapat menyebabkan produksi sebum yang berlebihan. Dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron, dapat mengurangi kadar hormon androgen yang berlebihan dalam tubuh. Sehingga produksi sebum dapat diturunkan dan jerawat juga menjadi berkurang.

 

Jenis pil kontrasepsi yang dapat mengatasi jerawat

 


Sumber: thetimes.co.uk 

Jenis pil kontraspesi sangat beragam saat ini, masing-masing mempunyai fungsi dan keuntungannya sendiri-sendiri. Tetapi, hingga saat ini hanya ada 3 jenis pil kontrasepsi yang telah disetujui oleh FDA Amerika Serikat untuk mengatasi jerawat. Ketiga pil kontrasepsi tersebut merupakan pil kontrasepsi kombinasi, yang mengandung hormon estrogen dan progesteron. Hal ini karena pil kontrasepsi yang hanya mengandung hormon progesteron saja dapat membuat jerawat menjadi lebih parah.

Ketiga jenis pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengatasi jerawat mempunyai kandungan hormon estrogen yang sama, hanya kandungan hormon progesterone nya saja yang berbeda-beda.

Berikut adalah pil kontrasepsi yang telah disetujui oleh FDA Amerika Serikat untuk digunakan mengatasi jerawat:

  1. Ortho Tri Cyclen: Pil kontraspsi ini terdiri dari estrogen yang dikombinasikan dengan progestin yang disebut norgestimate. Progestin adalah hormon sintetis (dibuat oleh manusia) dari progesterone. Pil kontrasepsi ini tersedian dalam dosis progestin yang berbeda-beda.
  2. Estrostep: Merupakan kombinasi antara estrogen dengan progestin yang disebut norethindrone. Pil kontrasepsi ini tersedia dalam dosis estrogen yang berbeda-beda.
  3. Yaz: Merupakan pil kontrasepsi yang terdiri kombinasi antara estrogen dengan progestin yang disebut drospirenone. FDA Amerika Serikat menginformasikan bahwa pil kontrasepsi yang mengandung drospirenone dapat meningkatkan resiko terjadinya penggumpalan darah, bila dibandingkan dengan pil progestin lainnya. Merk lain yang juga mengandung drospirenone adalah Yasmin, Beyaz, Gianvi. dll.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang berarti dari ketiga pil kontrasepsi tersebut dalam hal manfaatnya untuk mengatasi jerawat.

 

Mengatasi jerawat yang ringan hingga berat

Ketiga pil kontrasepsi tersebut telah disetujui untuk digunakan mengatasi jerawat sedang pada wanita yang:

  • Berusia minimal 14-15 tahun, tergantung dari merk yang digunakan.
  • Telah mengalami menstruasi.
  • Juga membutuhkan kontrasepsi.

Pada pakteknya, dokter dapat meresepkan pil kontrasepsi untuk mengatasi masalah jerawat, mulai dari yang ringan hingga berat. Jika sebelumnya telah mengkonsumsi pil kontrasepsi yang juga bermanfaat untuk mengatasi jerawat, maka tidak perlu merubah pil kontrasepsi yang digunakan. Tetapi jika baru pertama kali menggunakan pil kontrasepsi untuk mengatasi jerawat, maka disarankan untuk menggunakan ketiga merk pil kontrasepsi tesebut diatas, karena telah disetujui penggunaannya untuk mengatasi jerawat.

Pil kontrasepsi tersebut mungkin harus dikonsumsi selama beberapa bulan, sebelum kulit menjadi bersih dari jerawat. Kemudian pada awal pemakaian pil kontrasepsi, jerawat bisa menjadi lebih banyak sebelum akhirnya menghilang.

Pil kontrasepai yang digunakan untuk mengatasi jerawat juga hanya bekerja terhadap faktor yang berkaitan, yaitu produksi sebum yang berlebih. Sehingga terkadang dokter juga akan memberikan obat jerawat lain yang dioleskan atau antibiotika bersama dengan pil kontrasepsi tersebut, supaya didapat hasil yang maksimal untuk membersihkan kulit.

Bila jerawat berat yang dialami juga disertai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, tumbuh rambut yang berlebih di wajah atau obesitas, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lain untuk mengetahui apakah mengalami masalah kesehatan, seperti misalnya sindrom ovari polikistik (PCOS) atau masalah hormonal lainnya.

 

Manfaat pil kontrasepsi untuk mengatasi jerawat

 


Sumber: healthwatchcenter.com 

Beberapa penelitian klinis telah menunjukkan bahwa pemakaian pil kontrasepsi kombinasi dapat memberikan manfaat:

  • Mengurangi munculnya jerawat.
  • Mengurangi peradangan kulit yang ada.
  • Mengurangi jerawat berat yang dialami.

Banyak wanita yang mengalami jerawat yang berat, mengkonsumsi pil kontrasepsi untuk mengatasi jerawatnya selain juga dengan obat-obatan jerawat lainnya. Bagi wanita yang juga ingin menggunakan kontrasepsi, maka penggunaan pil kontrasepsi tersebut dapat memberikan manfaat tambahan yaitu manfaat pencegahan terhadap terjadinya kehamilan, asalkan dikonsumsi secara rutin.

 

Risiko dari pil kontrasepsi

Pil kontrasepsi yang beredar saat ini mempunyai kandungan estrogen dan progesteron yang lebih rendah bila dibandingkan dengan pil kontrasepsi sebelumnya. Hal ini secara signifikan juga menurunkan risiko kesehatan yang mungkin timbul. Akan tetapi, tetap saja wanita yang mengkonsumsi pil kontrasepsi mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami berbagai efek samping, seperti misalnya: serangan jantung, stroke dan penggumpalan darah di kaki atau paru-paru yang dapat membahayakan.

Risiko lain yang mungkin timbul adalah:

  • Hipertensi (tekanan darah yang tinggi) dan masalah kardiovaskular lainnya.
  • Masalah kesehatan pada hati dan kandung empedu.
  • Sakit kepala/migraine
  • Depresi dan perubahan mood.

 

Yang harus menghindari menggunakan pil kontrasepsi

Keputusan untuk menggunakan pil kontrasepsi untuk mengatasi jerawat bisa dilihat dari riwayat kesehatannya. Hal ini karena beberapa masalah kesehatan yang dialami dapat memburuk bila mengkonsumsi pil kontrasepsi. Oleh karena itu, pil kontrasepsi biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada mereka yang mempunyai masalah kesehatan berikut ini:

  • Ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, penggumpalan darah di kaki atau paru-paru
  • Mempunyai masalah penggumpalan darah, seperti misalnya defisensi faktor V Leiden
  • Ada riwayat penyakit kanker, terutama kanker payudara, kanker saluran kemih atau kanker hati
  • Ada penyakit pada hati, diabetes atau sakit kepala migraine.

Selain itu, pil kontrasepsi juga tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh:

  • Wanita yang merokok dan berusia > 35 tahun
  • Sedang hamil atau menyusui
  • Mengalami obesitas atau tidak bisa aktif bergerak

 

Tips mengkonsumsi pil kontrasepsi

Berikut adalah beberapa tips yang daapt digunakan untuk memaksimalkan manfaat mengatasi jerawat dari pil kontrasepsi:

  • Bila dokter memberikan obat anti jerawat lainnya, gunakan secara bersama-sama. Hal ini karena pil kontrasepsi hanya mengatasi sebagian masalah dari penyebab timbulnya jerawat, yaitu yang berkaitan dengan produksi sebum.
  • Konsumsi pil kontrasepsi dalam waktu yang sama setiap harinya, sehingga memperoleh manfaat yang maksimal.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan efek samping yang dapat timbul akibat konsumsi pil kontrasepsi tersebut. Termasuk diantaranya, rasa nyeri pada payudara, sakit kepala, flek di antara waktu menstruasi atau jerawat yang bertambah parah saat awal pemakaian pil kontrasepsi.
  • Bila sedang mengkonsumsi obat lain, sebaiknya informasikan juga hal tersebut kepada dokter. Beberapa obat dapat mengganggu efektivitas pil kontrasepsi sehingga mungkin terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Seperti misalnya mengkonsumsi obat antibiotik tetrasiklin dapat mengurangi efektivitas pil kontrasepsi, sehingga diperlukan metode kontrasepsi tambahan, misalnya dengan kondom untuk mencegah terjadinya kehamilan.

 

Sumber :
1. webmd.com

  

Program Promosi Medicastore :

Diskon 14-25 % untuk selected items produk obat Herbal Amerika Natra Bio

Diskon 20 % untuk selected items produk suplemen Zand

Diskon 20 % untuk all items produk perawatan bayi Corine de Farme Baby

Diskon 20 % untuk selected items produk perawatan kulit Derma E

Nebulizer Family Dr diskon 30% sampai akhir bulan Februari 2013