Mitos dan Fakta Mengenai Diabetes Mellitus

Sumber gambar: www.healthspectra.com

Penyakit diabetes sudah seringkali kita dengar, namun apakah semua informasi tentang diabetes tersebut benar? Tahukah Anda bahwa beberapa diantara informasi mengenai diabetes yang beredar adalah mitos? Informasi yang salah tersebut dapat membahayakan dan menyebabkan stigma mengenai diabetes.

Berikut ini beberapa mitos dan fakta yang sebenarnya mengenai diabetes yang medicastore.com ambil dari berbagai sumber.

1.     Mitos: Penderita diabetes tidak dapat makan gula

Ini merupakan mitos yang paling sering mengenai diabetes.

Fakta: Penderita diabetes perlu makan makanan yang seimbang, yang dapat mencakup gula dalam jumlah yang tidak berlebihan. Bila dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat, atau dikombinasi dengan olahraga, makanan manis dan makanan penutup dapat dikonsumsi penderita diabetes. Kuncinya adalah mengkonsumsi makanan manis dalam porsi kecil dan hanya dikonsumsi di kesempatan khusus, sehingga dapat lebih fokus pada makanan sehat.

2.     Mitos: Makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan kita terkena penyakit diabetes.

Fakta: Jawabannya tidak sederhana. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh genetik dan faktor-faktor yang tidak diketahui yang mencetuskan penyakit; diabetes tipe 2 disebabkan oleh genetik dan faktor-faktor gaya hidup.

Kelebihan berat badan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, dan diet tinggi kalori dari berbagai sumber dapat meningkatkan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa minum minuman manis berkaitan dengan diabetes tipe 2.

Sumber gambar: realfood.tesco.com/recipes/mixed-fruit-punch.html

American Diabetes Association merekomendasikan untuk menghindari asupan minuman dengan pemanis untuk mencegah diabetes. Minuman tersebut misalnya:

  • Soda
  • Es buah
  • Minuman rasa buah
  • Minuman berenergi
  • Minuman olahraga
  • Teh manis
  • Minuman manis lainnya

Minuman-minuman tersebut akan meningkatkan kadar gula darah dan mengandung beberapa ratus kalori dalam satu sajian.

3.     Mitos: Diabetes tipe 2 adalah penyakit ringan

Fakta: Tidak ada jenis diabetes yang ringan. Diabetes adalah penyakit yang kronis yang serius. Bila diabetes tipe 2 tidak ditangani dengan baik, akan menimbulkan komplikasi yang serius (mengancam nyawa). Diabetes menyebabkan kematian lebih banyak dalam setahun dibandingkan dengan gabungan antara kanker payudara dan AIDS.

Kontrol diabetes yang baik dapat secara signifikan menurunkan risiko komplikasi, akan tetapi hal ini tidak berarti kondisi diabetes itu sendiri tidak serius. Faktanya, dua dari tiga pasien diabetes akan meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan kardiovaskular, misalnya serangan jantung atau stroke.

Sumber gambar: www.diabetestreatmentguide.org

4.     Mitos: Diabetes tipe 2 hanya menyerang orang gemuk

Fakta: Meskipun diabetes tipe 2 seringkali dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan obesitas oleh media, tidak benar bahwa diabetes tipe 2 hanya menyerang orang yang kelebihan berat badan. Sekitar 20% pasien dengan diabetes tipe 2 memiliki berat badan normal atau kurus.

Kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor risiko yang serius, akan tetapi ada faktor-faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko, seperti misalnya riwayat diabetes dalam keluarga, memiliki tekanan darah yang tinggi, atau menjalani gaya hidup kurang gerak, etnis tertentu dan faktor usia. Sayangnya, banyak orang mengabaikan risiko diabetes lainnya dan berpikir bahwa berat badan adalah satu-satunya risiko untuk diabetes tipe 2.

5.     Mitos: Penderita diabetes tidak boleh berolahraga

Fakta: Penderita diabetes harus berolahraga untuk mempertahankan gaya hidup sehat.  Olahraga penting untuk mengontrol diabetes. Bila Anda menggunakan insulin, atau obat yang meningkatkan produksi insulin di tubuh, Anda harus menyeimbangkan olahraga dengan obat dan diet.

6.     Mitos: Diabetes adalah penyakit menular

Fakta: Diabetes dikategorikan sebagai penyakit non-communicable, yang berarti penyakit ini tidak bisa ditularkan melalui bersin, sentuhan, melalui darah atau dari satu orang ke orang lainnya. Satu-satunya cara diabetes dapat ’diteruskan’ adalah dari orangtua ke anaknya, tetapi hal ini pun hanya kemungkinan genetik diabetes, bukan kondisi diabetes itu sendiri.

7.     Mitos: Penderita diabetes mudah sakit

Fakta: Penderita diabetes tidak lebih rentan terhadap penyakit, misalnya flu. Meskipun begitu, penderita diabetes disarankan untuk mendapatkan vaksin flu. Karena setiap penyakit dapat membuat diabetes sulit dikontrol.

Sumber gambar: www.drwf.org.uk

8.     Mitos: Setiap penderita diabetes harus disuntik

Fakta: Obat diabetes terdapat dalam sediaan oral (tablet) dan injeksi. Pilihan pemberian obat antidiabetes bergantung pada masing-masing kasus.  

9.     Mitos: Bila menggunakan insulin, penderita diabetes tidak perlu mengubah gaya hidup  

Fakta: Ketika pertama kali terdiagnosis, kadar gula darah cukup dapat terkontrol dengan diet, olahraga dan obat-obatan oral. Pada akhirnya, obat-obatan tidak akan seefektif seperti sebelumnya, dan Anda akan memerlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Menjaga diet dan olahraga dengan insulin sangat penting untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap di dalam kisaran target dan untuk membantu menghindari komplikasi.  

10.Mitos: Penderita diabetes dapat merasakan kadar gula darah naik atau turun  

Fakta: Anda tidak dapat bergantung pada perasaan bila menyangkut kadar gula darah. Anda mungkin merasa gemetar, pusing karena gula darah turun, atau Anda akan menderita demam atau flu. Anda akan sering berkemih karena kadar glukosa yang tinggi atau karena Anda menderita infeksi kandung kemih. Semakin lama Anda menderita diabetes, gejala-gejala yang Anda alami akan tidak akurat. Satu-satunya cara untuk mengetahui kadar gula adalah dengan memeriksa gula darah Anda.

 

Sumber gambar: www.thehansindia.com

11.Mitos: Penderita diabetes harus makan makanan khusus diabetes

Fakta: Rencana makanan yang sehat untuk penderita diabetes secara umum sama dengan makanan sehat untuk semua orang – rendah lemak tersaturasi dan rendah lemak trans, gula dan garam dalam jumlah sedang, dengan makanan berdasar pada protein tanpa lemak, sayuran yang tidak mengandung tepung, serealia utuh, lemak sehat dan buah. Makanan “diabetes” secara umum tidak memberikan manfaat. Sebagian besar masih menaikkan kadar gula darah, umumnya lebih mahal dan juga memiliki efek laksatif bila mengandung alkohol gula.

Makanan yang mengandung tepung dapat menjadi bagian dari rencana makan yang sehat, tetapi porsi adalah kuncinya. Buah adalah makanan yang sehat karena mengandung serat, dan banyak mengandung vitamin dan mineral. Karena buah mengandung karbohidrat, buah juga meningkatkan glukosa darah. Konsultasikan dengan dokter ahli gizi untuk mengetahui jumlah, frekuensi dan jenis buah yang dapat dikonsumsi.