Mengenal Penyakit Psikosomatik

Anda mungkin pernah mendengar bahwa stress dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Benarkah hal ini? Bagaimana stress bisa menyebabkan kita sakit? Simak penjelasannya berikut ini yang kami rangkum dari berbagai sumber.

Dalam dunia medis, penyakit-penyakit yang timbul, atau diperburuk oleh mental (atau pikiran) disebut dengan penyakit psikosomatik.

Psikosomatik berasal dari dua kata, 'psyche' yang berarti pikiran dan 'soma' yang berarti tubuh. Penyakit psikosomatik adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh.

Penyakit psikosomatik timbul atau dipengaruhi oleh pikiran dan emosi, bukan disebabkan oleh masalah pada organ spesifik (misalnya akibat infeksi atau cedera).

Beberapa faktor dapat ikut berperan dalam penyakit psikosomatik, misalnya kepribadian, faktor genetik, biologis, dan lain-lain.

Penyebab Penyakit Psikosomatik  

Seseorang yang mengalami stress dan tidak mampu menyalurkan emosinya atau memendam rasa stressnya dapat mengalami gejala fisik. Akan tetapi mekanisme dari penyakit ini bersifat kompleks dan belum sepenuhnya dipahami.

Biasanya gejala muncul pada bagian tubuh yang sebelumnya sering mengalami keluhan, misalnya bila Anda sering sakit leher, ketika Anda mengalami stress biasanya sakit leher akan bertambah. Atau bila Anda memiliki keluhan lambung, ketika stress biasanya sakit lambung akan kambuh atau bertambah berat.

Stress atau depresi juga dapat mempengaruhi sistem imun atau daya tahan tubuh. Seseorang yang stress atau depresi biasanya lebih mudah terkena pilek atau flu, dan biasanya lebih lama sembuh bila terkena penyakit infeksi.

Beberapa penyakit fisik diperkirakan dapat memburuk bila kondisi mental memburuk, misalnya pada kondisi stress atau cemas.

Penyakit psikosomatik sering mengenai sistem pernapasan, pencernaan (ulkus lambung), sistem kardiovaskular (tekanan darah tinggi, penyakit jantung), dan penyakit eksim dan psoriasis.

Bagaimana Dokter Mendiagnosis Penyakit Psikosomatik?

Seperti pada penyakit lainnya, dokter akan menanyakan riwayat penyakit Anda dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan diagnosis dan memberikan terapi.

Akan tetapi apabila penyebab penyakit sulit ditemukan setelah berbagai tes dilakukan, diagnosis dan terapi dapat menjadi sulit. Dokter mungkin akan mengajukan pertanyaan mengenai kondisi emosi Anda.

Apabila ditemukan stress sebagai penyebab dari keluhan Anda, Anda bisa mendapatkan terapi untuk masalah tersebut seperti halnya terapi akibat penyakit lainnya atau akibat cedera.

Anda mungkin akan dirujuk ke dokter yang lebih ahli di bidang tersebut untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Bagaimana Terapi untuk Penyakit Psikosomatik?

Tujuan dari terapi penyakit psikosomatik adalah untuk memperbaiki gejala dan agar dapat kembali melakukan kegiatan sehari-hari tanpa keluhan.

Setiap keluhan yang muncul diobati sesuai dengan penyakitnya masing-masing, misalnya penggunaan antasida pada keluhan lambung, obat penurun tekanan darah tinggi, dll.

Untuk masalah psikis (misalnya stress, kecemasan, depresi, dll) yang diperkirakan turut mempengaruhi penyakit atau keluhan yang dialami, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi sebagai berikut:

  1. Psikoterapi

Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavior Therapy, CBT) seringkali menjadi pilihan terapi untuk penyakit psikosomatik. Terapi ini dapat membantu pasien mempelajari cara menghadapi dan menyelesaikan masalah yang dialami.

Pasien juga diajarkan untuk menentukan tujuan hidup yang realistis dan mengidentifikasi dan mengubah perilaku atau pikiran yang berdampak negatif di kehidupan mereka.

Dengan terapi CBT, pasien dapat:

  • Belajar mengurangi stress
  • Belajar menghadapi gejala fisik yang dialami
  • Belajar mengurangi pikiran mengenai gejala yang dialami
  • Mengurangi menghindari situasi dan aktivitas karena gejala fisik yang tidak nyaman
  • Memperbaiki fungsi diri dalam kehidupan sehari-hari, di kantor, dalam berhubungan dan dalam situasi sosial
  • Mengatasi depresi dan masalah kesehatan mental lainnya

Terapi keluarga (memeriksa hubungan keluarga dan memperbaiki dukungan dan fungsi keluarga) juga dapat membantu.

  1. Obat-obatan

Dokter mungkin akan memberikan obat anti depresi apabila penyakit psikosomatik muncul berkaitan dengan depresi.

Obat-obatan yang diberikan mungkin memerlukan beberapa minggu hingga perbaikan dapat dirasakan.

Mengatasi Stress  

Mencari sumber stress adalah hal pertama yang harus dilakukan karena terkadang kita tidak mengetahui dengan pasti penyebab dari stress yang kita alami. Setelah sumber stress teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah belajar mengatasi atau menghadapinya.

Cara pertama dan terpenting dalam menghadapi stress adalah menghindari menahan rasa stress tersebut. Anda dapat mencari cara yang sehat untuk menyalurkan stress yang Anda alami. Misalnya dengan berolahraga, bermeditasi, rekreasi, dll.

Hindari melepas stress dengan cara yang tidak sehat, misalnya dengan mengkonsumsi alkohol.

Berikut ini tips yang dapat Anda ikuti untuk membantu menghadapi stress:

  • Konsumsi makanan sehat, olahraga teratur, dan ciptakan ruang yang tenang/menenangkan
  • Belajar cara relaksasi
  • Meluangkan waktu untuk melakukan hobi
  • Beristirahat dari aktivitas yang membuat stress, misalnya cuti dari pekerjaan
  • Menceritakan masalah yang dialami kepada orang yang dipercaya
  • Bergabung dengan kelompok pendukung

 

 

 

 

 

Referensi:

  • https://centerforanxietydisorders.com/treatment-programs/psychosomatic-disorders/
  • https://patient.info/mental-health/psychosomatic-disorders
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/somatic-symptom-disorder/diagnosis-treatment/drc-20377781
  • https://www.verywellmind.com/depression-can-be-a-real-pain-1065455
  • stage.advicahealth.com (Gambar Cover)