Jenis virus yang mematikan dan telah menewaskan setidaknya 33 jiwa penduduk yang ada di dunia adalah HIV. Penyakit HIV merupakan kepanjangan dari human immunodeficiency virus yang bisa menularkan kepada orang melalui cairan yang ada di dalam tubuh.

besar orang mengetahui penularan HIV hanya melalui aktivitas seksual yang bebas.

Memang hal tersebut menjadi salah satu cara penularan HIV yang sering terjadi. Tapi masih banyak hal lain yang bisa menjadi resiko penularan HIV yang tinggi. Misalnya dengan menggunakan jarum suntik bekas.

 

HIV Merupakan Kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus dan Dampaknya

Komplikasi dari Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Salah satu virus yang mematikan dan banyak orang yang menderita penyakit ini adalah HIV. HIV merupakan kepanjangan dari human immunodeficiency virus yang mampu menyerang sistem kekebalan tubuh pada manusia dan sel darah putih yang memiliki peran penting dalam sistem imun pada tubuh.

Jenis sel darah putih yang memiliki peran penting untuk sistem kekebalan tubuh adalah sel CD4.

Fungsi utama dari sel ini, untuk melawan berbagai macam infeksi yang disebabkan mikroorganisme berbahaya.

Apabila sel ini diserang oleh HIV, maka memungkinkan berbagai jenis infeksi masuk ke dalam tubuh.

Di Indonesia saat ini sudah banyak yang meninggal diakibatkan oleh HIV. Penyakit HIV ini memanglah sangat berbahaya.

Apabila terkena penyakit ini, memungkinkan terkena berbagai komplikasi pada tubuh Anda.

Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada Anda apabila terkena HIV :

  1. Komplikasi Infeksi Jamur pada Paru-paru

Pada penderita HIV memungkinkan terkena infeksi pada paru.

Terdapat banyak infeksi jamur yang bisa menyerang penderita HIV.

Salah satunya adalah cryptococcosis yang bisa menyebabkan pneumonia.

Infeksi jamur ini bisa menyebar pada bagian tubuh seperti otak dan mengalami pembengkakan. Hal ini juga bisa mempengaruhi kulit, saluran kemih dan tulang.

Infeksi jamur pneumonia lebih berisiko diderita oleh orang yang memiliki penyakit HIV.

Bahkan resikonya delapan kali lebih parah parah dibandingkan dengan orang yang sehat.

Untuk itu, penderita HIV bisa mendapatkan vaksin anti pneumonia yang berfungsi mencegah komplikasi infeksi pneumonia, dan bahaya lain yang lebih mengancam.

  1. Komplikasi Infeksi Parasit pada Pencernaan

HIV merupakan kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus, adanya penyakit ini mampu melemahkan sistem imun yang ada di dalam tubuh.

Karena sistem imun yang lemah, parasit dapat menginfeksi dan menyerang pencernaan Anda.

Parasit yang dapat menyerang pencernaan adalah cryptosporidiosis dan juga isosporiasis.

Kedua infeksi parasit ni mampu menyebabkan muntah, demam dan juga diare yang parah.

Bahkan bagi penderita HIV yang terkena infeksi parasit ini dapat menurunkan berat badan secara drastis.

Kedua parasit ini menginfeksi sel yang melapisi usus kecil, sehingga tubuh tidak lagi mampu menyerap nutrisi dengan baik.

  1. Komplikasi Tuberkulosis

Penyakit tuberkulosis atau biasa disebut dengan TBC dapat tertularkan melalui udara.

Penderita HIV yang memiliki daya tahan tubuh lemah akan lebih mudah terkena penyakit ini.

Apabila penderita HIV telah positif terkena virus TBC, maka harus diberikan antibiotik untuk mematikan virus TBC yang ada di dalam tubuh.

Pada saat mengobati TBC, maka penderita HIV harus menghentikan pengobatan HIV terlebih dahulu.

Apabila TBC sudah ditangani hingga tuntas, maka bisa kembali melanjutkan melakukan pengobatan untuk HIV.

Untuk itu setiap penderita HIV perlu menjalani tes TBC agar dapat ditangani dengan cepat.

  1. Komplikasi Salmonella Septicemia

Komplikasi salmonella ini bisa disebabkan oleh bakteri salmonella typhii yang didapatkan dari mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi oleh bakteri tersebut.

Gejala yang bisa didapatkan saat terkena komplikasi ini adalah diare dan muntah. Penderita HIV yang mengalami infeksi ini dan semakin parah maka disebut salmonella septicemia.

Saat mengalami komplikasi septikemia makan penderita bisa mengalami keracunan darah yang diakibatkan dari bakteri yang banyak dan telah masuk ke dalam aliran darah.

Bahkan dalam kondisi yang parah, bakteri ini bisa menginfeksi seluruh anggota tubuh hanya dalam waktu waktu.

Syok yang diakibatkan bakteri ini bisa sangat fatal.

  1. Komplikasi Toksoplasmosis

Komplikasi yang bisa menyerang penderita HIV adalah toksoplasmosis. Hal ini disebabkan karena parasit yang memiliki nama Toxoplasma Gondii.

Bagi penderita HIV yang sel imunnya telah rusak, maka parasit ini bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh.

Parasit ini apabila menyerang mata bisa menyebabkan bercak putih atau abu-abu terang yang dapat mengganggu penglihatan.

Adanya parasit ini bisa Anda temukan pada kotoran hewan dan juga pada daging merah, daging babi yang tidak dimasak dengan matang sempurna.

Pada saat mengidap penyakit ini sudah seharusnya diberikan pengobatan dan perawatan yang tepat dari tenaga ahli.

Apabila mendapatkan perawatan yang tepat, maka komplikasi penyakit di atas bisa dihindari.

Untuk mendapatkan berbagai jenis obat yang aman, Anda bisa membelinya di Medicastore.

 

Komplikasi dari infeksi  HIV bisa berbagai macam, seperti misalnya infeksi jamur pada paru-paru, infeksi parasit pada pencernaan, tuberkulosis, infeksi Salmonella Septicemia dan infeksi toksoplasmosis.

 

HIV Merupakan Kepanjangan Dari Human Immunodeficiency Virus dan Cara Penularannya

Penularan dari Immunodeficiency Virus (HIV)

HIV merupakan kepanjangan dari human immunodeficiency virus Hampir semua masyarakat mengetahui jenis penyakit HIV.

Pengetahuan tentang HIV memanglah harus diketahui sejak dini agar terhindar dari penyakit yang berbahaya ini.

Hiv merupakan kepanjangan dari human immunodeficiency virus, dimana seseorang yang menderita penyakit ini, maka sel imunitasnya akan melemah.

Pada saat imunitas tubuh semakin melemah, kemungkinan terserang berbagai penyakit akan tinggi.

Hal inilah yang menjadikan penyakit HIV sangatlah berbahaya.

Tidak semua orang bisa terkena penyakit ini. Karena penyakit ini tidak bisa menular melalui udara. Penyakit ini bisa menular melalui cairan yang ada di tubuh.

Untuk itu Anda perlu mengetahui cara penularan HIV sebagai berikut:

  1. Tertular Saat Berhubungan Intim

Penularan HIV bisa dengan mudah didapatkan saat melakukan hubungan seksual tanpa adanya alat pengaman.

Cairan yang keluar saat melakukan hubungan seksual inilah yang dapat menjadi penularan HIV.

Tidak hanya itu saja, orang yang sering berganti-ganti pasangan juga memiliki resiko tertular penyakit HIV ini.

Saat tertular HIV pada awalnya masih tidak nampak gejalanya, namun lama kelamaan gejala tersebut bisa terjadi.

Gejala awal yang biasa terjadi pada penderita HIV adalah nyeri seperti flu selama beberapa bulan, nyeri tenggorokan, ruam dan lain sebagainya.

Berbagai gejala awal dari penyakit ini memanglah hampir seperti penyakit ringan.

Namun apabila dibiarkan terlalu lama tanpa adanya pengobatan dari dokter. Maka HIV bisa semakin berbahaya bagi tubuh.

Saat Anda merasa mendapatkan gejala tersebut dalam waktu yang lama, maka segera periksa ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

  1. Tertular Melalui Jarum Suntik

Cairan tubuh yang bisa tertular penyakit HIV adalah darah.

Pada saat menggunakan suntikan, maka suntikan tersebut haruslah dibuang agar tidak tertular berbagai macam penyakit.

HIV bisa ditularkan melalui jarum suntik. Penularan ini bisa terjadi saat Anda menggunakan jarum bekas suntikan secara bergantian dengan orang lain.

Jarum bekas suntik akan meninggal sisa darah. Apabila orang yang menggunakan jarum tersebut terinfeksi HIV, maka orang yang menggunakan jarum tersebut juga akan tertular penyakit HIV ini.

Penularan ini bisa masuk lewat bekas luka suntikan.

Bahkan virus HIV ini, bisa tetap hidup di dalam jarum suntik hingga 42 hari setelah kontak pertama kalinya.

Untuk menghindari hal ini, maka Anda perlu memastikan saat akan melakukan suntik, jarum yang digunakan masih dalam keadaan tersegel.

Hal tersebut menandakan bahwa, jarum yang digunakan dalam kondisi yang baru dan belum pernah dipakai.

  1. Tertular Dari Ibu Ke Bayi

Ibu yang hamil dan memiliki penyakit HIV, maka anak yang dikandung akan terinfeksi virus HIV.

Penularan ini bisa didapatkan melalui tali plasenta yang ada di dalam kandungan. Selain itu, ibu yang melahirkan bayi secara operasi caesar atau normal juga bisa menjadikan bayinya terinfeksi penyakit HIV.

Kemudian bagi ibu yang yang terkena HIV dan menyusui, bayinya mampu menularkan virus HIV melalui Asi.

Untuk menghindari penularan HIV pada bayi, bisa dicegah atas konsultasi dari dokter.

Dokter juga akan memberikan obat tertentu yang bisa menghindarkan bayi terkena HIV. Hal ini bisa dilakukan saat HIV sudah dideteksi sejak awal.

HIV merupakan kepanjangan dari human immunodeficiency virus, hanya bisa ditularkan melalui cairan yang ada di dalam tubuh manusia.

Apabila Anda hanya menyentuh anggota tubuh penderita HIV dan tidak ada luka yang terbuka. Maka Anda tidak akan tertular penyakit HIV ini.

Mendeteksi HIV sejak awal sangat penting dilakukan, agar dapat dicegah melalui pengobatan yang tepat.

Anda bisa mendapatkan berbagai jenis obat saat melakukan pembelian di Medicastore.

Banyak jenis obat yang bisa Anda pilih di toko kami. Karena kami adalah toko obat terlengkap untuk mengobati segala keluhan Anda.

HIV bisa menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung virus HIV seperti misalnya pada hubungan intim tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik yang bergantian, penularan dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya

 

HIV Merupakan Kepanjangan Dari Human Immunodeficiency Virus dan Tips Mencegahnya

Mencegah penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV)

HIV merupakan kepanjangan dari human immunodeficiency virus yang sangat berbahaya.

Siapa saja bisa tertular oleh virus ini. Meskipun begitu penularan ini bisa dicegah, karena penularannya hanya bisa melalui cairan yang ada pada tubuh manusia. Meskipun penularannya  hanya melalui cairan tubuh, Anda perlu menghindarinya dengan tepat.

Di bawah ini terdapat beberapa acara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari tertular virus HIV. Berikut ini ulasannya untuk Anda:

  1. Tidak Berganti-ganti Pasangan

Penularan virus HIV yang sering terjadi diakibatkan karena seks bebas. Selain itu, hal ini bisa terjadi tanpa adanya pengaman saat melakukan hubungan seksual.

Apabila melakukan hal tersebut, maka penularan virus HIV bisa saja terjadi. Jangan berganti-ganti pasangan agar menghindari penularan virus ini.

Jika melakukan aktivitas seksual dengan orang yang telah terinfeksi virus HIV. Maka Anda memiliki resiko tertular virus ini.

Penularan ini terjadi pada orang yang sehat, sehingga dalam kurun waktu beberapa minggu saja.

Gejala dari penyakit HIV akan mulai bermunculan.

Mulai dari demam, nyeri otot, flu yang tidak kunjung sembuh dan lain sebagainya.

  1. Menghindari Kontak Secara Langsung Dengan Cairan Terinfeksi HIV

Hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan agar menghindari penularan virus HIV adalah dengan tidak melakukan kontak secara langsung, pada orang yang terinfeksi HIV.

Kontak langsung yang dimaksud adalah kontak langsung melalui cairan yang ada pada tubuh.

Cairan tersebut bisa berupa  sperma, cairan vagina, Asi, cairan ketuban bahan juga darah.

Penularan HIV tidak bisa dilakukan melalui udara, sehingga Anda bisa tetap berinteraksi dengan pengidap HIV seperti pada umumnya.

Namun yang perlu Anda hindari saat bersama penderita HIV adalah melakukan hubungan seksual, menggunakan jarum suntikan bekas penderita tersebut, dan lain sebagainya.

Virus HIV juga bisa masuk lewat luka yang terbuka.

Misalnya Anda memiliki luka di tubuh Anda, kemudian cairan seperti darah dari penderita tersebut terkena luka Anda.

Maka hal tersebut menjadi salah satu cara virus HIV bisa masuk ke dalam tubuh Anda.

  1. Menghindari Penggunaan Jarum Bekas

Penularan HIV juga bisa didapatkan melalui jarum bekas.

Di dalam jarum memungkinkan terdapat darah yang tertinggal. Darah tersebut apabila masuk ke tubuh orang yang sehat, maka bisa menyebabkan berbagai masalah yang cukup berbahaya.

Bekas luka terbuka akibat suntikan jarum ini, juga dapat menjadi peluang masuknya virus HIV.

Virus HIV memang bisa masuk melalui luka yang terbuka. Untuk itu Anda perlu menghindari menggunakan jarum suntik bekas orang lain.

Pastikan Anda mengecek terlebih dahulu bahwa jarum yang akan digunakan masih dalam kondisi baru. Sehingga jarum tersebut belum pernah dipakai oleh orang lain.

  1. Menggunakan pre-exposure prophylaxis (PrEP)

Pencegahan virus HIV bisa dengan mengonsumsi obat yaitu tenofovir dan emtricitabine yang dijual dengan nama Truvada.

PrEP ini hanya dapat diberikan atas resep dokter kepada orang sehat yang memiliki resiko tinggi tertular oleh virus HIV.

Misalnya saat memiliki pasangan yang terdiagnosis positif virus HIV.

Dengan mengonsumsi PrEP ini bisa efektif mencegah penularan HIV apabila dikonsumsi secara rutin dan konsisten.

Saat mengonsumsi obat ini perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter secara berkala. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui respon dari ginjal, karena telah mengonsumsi obat dalam waktu yang cukup lama.

  1. Meminum Post Exposure Prophylaxis (PEP)

HIV merupakan kepanjangan dari human immunodeficiency virus. Salah satu obat yang bisa digunakan untuk mencegah tertularnya virus HIV adalah dengan meminum obat PEP. Obat ini sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 72 jam setelah mengalami kejadian yang beresiko tertular oleh virus HIV.

Contohnya antara lain :

  • Melakukan aktifitas seksual dengan pasangan yang tidak diketahui status HIV-nya atau pasangan positif HIV dan status virusnya belum terkendali.
  • Berbagi jarum suntik atau alat lain yang ada kontak dengan cairan tubuh.
  • Merupakan korban serangan seksual.
  • Tenaga kesehatan yang secara tidak sengaja tertusuk jarum suntik bekas pasien HIV.

 

Pencegahan melalui obat ini yaitu dengan memberikan obat antiretroviral (ARV) yang harus dikonsumsi secara teratur setiap hari selama 28 hari.

Waktu tersebut merupakan hal yang paling penting untuk dapat mencegah, atau menghentikan virus HIV agar tidak terinfeksi selama seumur hidup.

Pencegahan dengan meminum obat ini bisa menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Biasanya efek samping yang didapatkan berupa pusing, mual dan juga kelelahan.

Efek samping ini tergolong ringan dan mudah untuk diatasi. Pastikan Anda melakukan pemeriksaan dan juga konsultasi secara berkala dengan dokter, untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Anda bisa mendapatkan berbagai jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan Anda dengan membeli di apotek online Medicastore.  Obat yang kami jual terjamin keasliannya serta sudah terdaftar di BPOM. Untuk obat keras maka diperlukan resep dokter untuk pembeliannya, tetapi untuk obat bebas, suplemen kesehatan dan obat herbal bisa dibeli secara langsung.

HIV merupakan kepanjangan dari human Immunodeficiency virus yang dapat mengancam nyawa. Pastikan Anda mencegahnya dengan benar dengan menghindari beberapa hal telah disebutkan di atas. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda.

 

Cara untuk mencegah penularan HIV adalah dengan tidak berganti-ganti pasangan, mencegah kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi HIV, tidak menggunakan jarum suntik bekas dan bila perlu mengkonsumsi obat PEP bila ada kekhawatiran terinfeksi virus HIV