Kapan Anak Harus ke Dokter Gigi?

Ketika mendengar ‘dokter gigi’, mungkin yang terbayang oleh Anda adalah sakit gigi, gusi bengkak dan gigi berlubang yang memerlukan perawatan dan penanganan dari dokter gigi.

Akan tetapi tahukah Anda, bahwa sebenarnya sejak umur 1 tahun, anak-anak sebaiknya sudah dibawa ke dokter gigi? Mengapa demikian?

Kunjungan ke Dokter Gigi Pertama

Kunjungan pertama adalah untuk membantu anak merasa nyaman datang ke dokter gigi.

Kunjungan pertama dianjurkan ketika anak berusia 12 bulan, atau dalam 6 bulan setelah gigi pertama tumbuh.  

Di usia 1 tahun, Anda bisa mendapatkan informasi dari dokter gigi tentang:

  • kondisi gigi pertama (gigi susu)
  • tumbuh gigi
  • cara membersihkan mulut yang benar
  • hubungan antara makanan dan kesehatan mulut
  • kerusakan gigi akibat penggunaan botol dot
  • kebiasaan menghisap jari
  • kebiasaan menghisap empeng
  • perkembangan gusi dan rahang

Kunjungan pertama ini merupakan pondasi dari kesehatan gigi anak seumur hidup, gunakan kesempatan ini sebaik mungkin, dan siapkan pertanyaan yang ingin Anda tanyakan mengenai kesehatan gigi anak Anda.

Kunjungan pertama biasanya berlangsung selama 30–45 menit.

Bila diperlukan, dokter akan melakukan pembersihan gigi ringan, dan akan mengajarkan Anda bagaimana membersihkan gigi yang baik.

Kunjungan Kedua

Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga sebaiknya ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, terutama bila anak Anda menyukai makanan manis, minum susu di malam hari, atau sulit untuk diajak menggosok giginya.

Kunjungan Selanjutnya di Usia 4 Tahun

Usia 4 tahun mewakili usia kritis bagi anak untuk mengoreksi kebiasaan buruk seperti mengisap jari atau mengigit kuku. Pada usia ini dokter gigi akan memberikan strategi untuk membantu anak mengatasi kebiasaan buruk tersebut.

Antara usia 4 dan 6 tahun, dokter mungkin akan melakukan foto rontgen gigi untuk mencari karies (lubang pada gigi) yang berada diantara gigi.

Kunjungan Usia 7 Tahun

Di usia 7 tahun, molar pertama anak akan tumbuh, sehingga anak akan mulai mengunyah menggunakan gigi belakang. Dokter orthodontist dapat menilai hubungan gigi depan dan belakang dan gigi kanan dan kiri dan mengidentifikasi kemungkinan masalah gigi yang dapat timbul dan memiliki cukup waktu untuk membuat rencana penanganan masalah tersebut.

Dengan memeriksakan gigi di usia 7 tahun, risiko anak mengalami trauma gigi dan kebutuhan untuk cabut gigi permanen di masa yang akan datang akan berkurang.

Mempersiapkan Anak sebelum ke Dokter Gigi

Bila memungkinkan, pilih jadwal dokter di pagi hari sehingga anak masih bersemangat (tidak mengantuk, lelah atau bosan).

Beri tahu anak, ke mana akan pergi, dan apa yang akan dilakukan di dokter gigi. Jangan berbohong pada anak karena dapat membuat anak trauma.

Pada anak yang lebih besar, Anda dapat menjelaskan mengapa perlu datang ke dokter gigi.

Persiapkan Diri Anda

Orang tua juga perlu mempersiapkan diri sebelum ke dokter gigi. Bila perlu, tulis pertanyaan yang ingin Anda tanyakan seputar kesehatan gigi anak Anda.

Bila Anda memiliki trauma di masa lalu dengan dokter gigi sehingga membuat Anda cemas atau gugup ke dokter gigi, upayakan untuk tidak menunjukkannya kepada anak Anda. Berusahalah untuk tetap tenang karena anak dapat merasakan kecemasan orang tuanya dan dapat ikut menjadi cemas.

Berikan informasi mengenai kesehatan anak Anda dan sifat-sifat anak Anda bila perlu, misalnya anak penakut, mudah menangis, gampang teralihkan, tenang, dan lain sebagainya.

Menjaga Kesehatan Gigi Anak di Rumah

Untuk menjaga kesehatan gigi anak Anda, beberapa tips berikut dapat dilakukan:

  • Sebelum gigi tumbuh, bersihkan gusi dengan kain atau kassa bersih.
  • Setelah gigi pertama tumbuh, gosok gigi menggunakan sikat yang lembut dengan sedikit pasta gigi (kira-kira sebesar sebutir beras). Bila anak sudah cukup mengerti dan dapat membuang sisa pasta gigi, berikan pasta gigi seukuran kacang polong.
  • Hindari menggunakan botol dot untuk mencegah kerusakan gigi, terutama sebelum tidur.
  • Bila penggunaan botol tidak dapat dihindari, batasi hanya 5 hingga 6 menit, susu harus sudah habis.
  • Bantu anak menggosok gigi hingga usianya 7 atau 8 tahun. Ajak anak Anda menggosok gigi bersama-sama, sehingga anak memahami bahwa menggosok gigi adalah rutinitas yang perlu dilakukan setiap hari.
  • Bila anak berkeras ingin menggosok giginya sendiri, berikan kesempatan anak untuk menggosok giginya bergantian dengan Anda.

kapan anak harus ke dokter gigi

Sumber gambar: fullheartmommy.com

  • Pada anak yang lebih kecil, menggosok gigi mungkin lebih sulit dilakukan karena anak sangat aktif, menolak, menangis, dan lain sebagainya. Anda dapat mencoba mendudukkan anak di kursi makannya, atau menggosok gigi anak ketika anak berbaring.
  • Bila dalam satu kali menggosok gigi Anda tidak berhasil menggosok semua bagian gigi anak, gunakan kesempatan berikutnya untuk menggosok gigi yang belum dibersihkan.
  • Batasi konsumsi makanan atau minuman yang dapat membuat gigi rusak, misalnya permen, buah kering, minuman dengan pemanis, jus buah.
  • Jangan lewatkan jadwal periksa gigi anak yang selanjutnya, meskipun tidak ada keluhan.

 

 

 

 

Referensi:

  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=a-childs-first-dental-visit-fact-sheet-1-1509
  • https://www.thesuperdentists.com/the-3-most-important-ages-for-kids-to-visit-the-dentist/
  • https://www.webmd.com/oral-health/features/when-should-i-take-my-child-to-the-dentist
  • www.wearebitesize.com (Gambar Cover)