Kaitan antara Penuaan dengan Sistem Reproduksi Pria
Bekti-medicastore.com
10-10-2013

Kaitan antara Penuaan dengan Sistem Reproduksi Pria

Perubahan pada sistem reproduksi pria karena penuaan meliputi perubahan di jaringan testis, produksi sperma dan fungsi ereksi. Perubahan-perubahan ini biasanya terjadi secara bertahap. Tapi bisakah pria yang sudah menunjukkan tanda-tanda penuaan membuahi pasangannya dan menjadi ayah ?. Untuk itu kali ini medicastore.com mencoba membuat artikel mengenai kaitan antara penuaan dengan perubahan sistem reproduksi pria dan efek penuaan pada kesuburannya, yang diambil dari nlm.nih.gov.

 

Penuaan dan perubahan sistem reproduksi pria

Sumber : fitmenover40.com

Tidak seperti wanita, maka pria tidak mengalami perubahan kesuburan yang cepat saat mereka menua. Bahkan perubahan yang ada terjadi secara bertahap selama proses yang disebut juga dengan andropause.

Perubahan akibat penuaan pada sistem reproduksi pria terutama terjadi di testis. Masa jaringan testis berkurang sedangkan kadar hormon seksual pria yaitu testosteron akan tetap sama atau hanya mengalami sedikit penurunan. Bisa saja terjadi masalah pada sistem ereksi, meskipun demikian masalah yang terjadi hanya menjadi lebih lambat  & bukannya menjadi berkurang  fungsinya.

Berikut adalah beberapa hal yang berubah pada sistem reproduksi terkait dengan penuaan :

- Kesuburan

Tube yang membawa sperma bisa berkurang elastisitasnya (suatu proses yang disebut juga dengan sklerosis). Testis masih akan terus memproduksi sperma, tetapi tingkat produksi sel sperma menurun. Epididimis, vesikel seminal & kelenjar prostat juga masih terus memproduksi cairan mani yang membantu untuk membawa sperma.

- Fungsi berkemih

Kelenjar prostat akan membesar seiring dengan bertambahnya usia, selain itu sebagian jaringan prostat juga akan digantikan oleh jaringan yang menyerupai bekas luka. Kondisi yang dikenal dengan pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hypertrophy (BPH) ini dialami oleh sekitar 50 % pria. Kondisi ini juga bisa menyebabkan masalah berupa berkemih yang melambat dan juga masalah ejakulasi.

Baik pada wanita & pria, sistem reproduksi yang berubah berkaitan erat dengan sistem saluran kencing yang berubah juga.

 

Efek akibat perubahan sistem reproduksi

Tingkat kesuburan bervariasi antara pria yang satu dengan pria yang lain, dan usia juga bukan merupakan alat prediksi yang baik terhadap tingkat kesuburan seseorang. Fungsi dari prostat juga tidak berkaitan erat dengan kesuburan, dan seorang pria masih dapat menjadi seorang ayah meskipun kelenjar prostatnya sudah diambil. Bahkan beberapa orang yang lanjut usia masih bisa dan masih ada yang menjadi seorang ayah.

Volume cairan yang dikeluarkan saat ejakulasi biasanya masih tetap sama, tetapi jumlah sperma hidup yang terdapat di dalamnya biasanya menjadi lebih sedikit.

Penurunan gairah seksual (libido) dapat terjadi pada beberapa pria. Respon seksual juga bisa menjadi lebih lambat & berkurang intensitasnya. Hal ini berkaitan dengan penurunan kadar testosteron, tetapi hal tersebut juga bisa karena perubahan psikologi atau sosial yang berkaitan dengan penuaan (seperti misalnya berkurangnya minat dari pasangan), adanya penyakit tertentu, adanya kondisi kronis atau penggunaan obat-obatan.

Mengalami penuaan sendiri tidak menghalangi pria untuk dapat menikmati hubungan seksual dengan pasangannya.

 

Masalah yang biasa dihadapi

Sumber : thefocus.net

 

- Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi (ED) dapat menjadi kekhawatiran pada saat seorang pria menua. Normal terjadi bila ereksi yang dialami menjadi lebih jarang dibandingkan ketika masih muda, dan juga pria yang lebih tua sering kurang mampu untuk mengalami ejakulasi yang berulang. Akan tetapi ejakulasi dini sendiri seringkali merupakan akibat dari penggunaan obat-obatan tertentu atau akibat masalah psikologis dan bukan hanya karena penuaan. Sebanyak 90 % kasus disfungsi ereksi diyakini sebagai akibat efek samping dari penggunaan obat-obatan dibandingkan yang akibat masalah psikologis.

Penggunaan obat-obatan terutama obat yang digunakan untuk mengobati penyakit hipertensi & kondisi lain dapat menyebabkan beberapa pria menjadi tidak bisa untuk melakukan ereksi atau mempertahankan ereksi cukup lama untuk terjadinya hubungan seksual. Masalah kesehatan seperti diabetes juga dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi yang disebabkan oleh obat-obatan atau penyakit tertentu biasanya dapat sukses ditangani. Konsultasikan ke dokter atau dokter spesialis urologi mengenai kondisi yang dialami supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

- Pembesaran prostat jinak  (benign prostatic hypertrophy /BPH)

Pembesaran prostat jinak (BPH) dapat mengganggu proses berkemih atau buang air kecil. Prostat yang membesar dapat menghalangi sebagian saluran yang mengeluarkan air seni (urethra). Adanya perubahan di kelenjar prostat juga membuat sebagian pria lanjut usia lebih rentan untuk terkena infeksi saluran kemih.

Aliran urin yang mengalir balik ke ginjal (vesicoureteal reflux) juga bisa terjadi jika kandung kemih tidak dikosongkan seluruhnya. Jika hal tersebut tidak ditangani maka bisa mengakibatkan terjadinya gagal ginjal. Selain itu infeksi pada kelenjar prostat (prostatitis) juga bisa terjadi.

Kanker prostat menjadi lebih sering terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Kanker prostat merupakan penyebab paling sering terjadinya kematian akibat kanker pada pria. Kanker kandung kemih juga sering terjadi dengan bertambahnya usia. Selain itu, kanker testis juga mungkin terjadi, meskipun sebenarnya lebih sering terjadi pada pria yang berusia lebih muda.

 

Pencegahan yang bisa dilakukan

Banyak perubahan fisik pada pria akibat penuaan seperti misalnya pembesaran prostat atau atrofi pada testis merupakan hal yang tidak bisa dicegah. Tetapi dengan melakukan penanganan terhadap masalah kesehatan yang dialami seperti misalnya pada penyakit hipertensi & diabetes, dapat mencegah timbulnya masalah pada saluran kemih & fungsi seksual nantinya.

Perubahan pada respon seksual seringkali dikaitkan dengan faktor lain juga & bukan hanya karena penuaan semata. Pria yang berusia lanjut juga masih bisa menikmati hubungan seksual jika mereka masih terus melakukan aktifitas seksual saat usia paruh baya.

 

Sumber :

1. nlm.nih.gov

 

Informasi Produk Terkait :

1. Zeman SX

 

Artikel Terkait :

  1. Gangguan Vitalitas Pria, Bisakah Diatasi dengan Terapi Testosteron ?
  2. Perlu Tidak Pria Melakukan Tes PSA ?
  3. Pemeriksaan Kesehatan pada Pria

 

Informasi Penyakit Terkait :

  1. Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia)
  2. Epididimitis
  3. Ejakulasi Dini (Sebelum Waktunya)

 

Program Promosi Medicastore (berlaku mulai tgl 1-31 Oktober 2013) :

 

Gabung di facebook medicastore untuk informasi kesehatan terbaru :

https://www.facebook.com/medicastore

Follow juga twitter medicastore di :

@MedicastoreNews