vidya-medicastore
18-10-2017

Mitos vs Fakta Mengenai Stroke

Stroke adalah kondisi medis serius yang dapat mengancam jiwa, yang terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terhenti. Stroke merupakan kegawatdaruratan medis dan penanganan segera sangatlah penting. Semakin cepat seseorang mendapatkan penanganan stroke, kerusakan otak yang terjadi akan lebih sedikit.

Gejala Stroke

Sumber gambar: www.health.harvard.edu

Gejala utama stroke dapat diingat menggunakan singkatan FAST:

  • Face – wajah dapat turun ke satu sisi, pasien tidak dapat tersenyum, atau mulut atau matanya “turun”.  
  • Arms – seseorang yang dicurigai mengalami stroke mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan karena kelemahan atau mati rasa pada satu lengan.  
  • Speech – seseorang yang mengalami stroke dapat mengalami kesulitan bicara, mulai dari terbata-bata, atau tidak dapat bicara sama sekali meskipun tampak sadar.  
  • Time – segera hubungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab Stroke

Sumber gambar: www.strokeeducation.info

Dua penyebab utama stroke yaitu:

  • Iskemik: aliran darah terhenti karena adanya sumbatan pembuluh darah. Penyebab ini dijumpai pada 85% kasus
  • Hemoragik: pecahnya pembuluh darah di otak  

Selain itu, ada kondisi yang berkaitan, yang disebut dengan transient ischaemic attack (TIA), di mana aliran darah ke otak terganggu sementara. Kondisi ini menyebabkan “stroke ringan”, seringkali berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. TIA harus segera ditangani, karena seringkali merupakan tanda risiko akan mengalami stroke di masa yang akan datang.

Meskipun stroke sudah sering didengar, masyarakat masih banyak yang kurang memahami penyakit ini. Tak jarang masyarakat mempercayai mitos tentang stroke, sehingga pasien stroke yang seharusnya dapat ditangani dengan cepat dan baik, justru mengalami keterlambatan penanganan dan mengakibatkan adanya kecacatan yang permanen.

Berikut ini beberapa mitos dan fakta sebenarnya mengenai stroke:

1.      Stroke hanya dialami oleh lansia

Faktanya: seiring dengan peningkatan usia, risiko mengalami stroke memang meningkat. Akan tetapi, ada peningkatan jumlah penderita stroke pada usia 18 hingga 65 tahun. Peningkatan risiko stroke pada orang dengan usia lebih muda berkaitan dengan bertambahnya angka obesitas dan tingginya tekanan darah.

2.      Stroke jarang terjadi

Faktanya: menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, lebih dari 6 juta penduduk Amerika mengalami stroke. Menurut badan kesehatan dunia (WHO), pada tahun 2002, 15 juta orang mengalami stroke setiap tahun. Dari angka tersebut, 5 juta pasien meninggal dunia, dan 5 juta pasien lainnya mengalami kecacatan permanen.

3.      Stroke terjadi di jantung

Faktanya: penyakit stroke terjadi di otak. Sel-sel di otak memerlukan aliran darah yang kaya nutrisi dan oksigen, bila aliran darah ini terhenti, baik akibat sumbatan atau akibat penyakit pada pembuluh darah, sel-sel di otak akan mati, dan terjadilah stroke.

4.      Stroke tidak dapat dicegah

Sumber gambar: www.milkaclarkestrokefoundation.org

Faktanya: 90% stroke dapat dikaitkan dengan faktor risiko pembuluh darah, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas, yang sebenarnya dapat dicegah.

5.      Stroke tidak dapat diobati

Faktanya: