Bekti-medicastore.com
21-08-2009

'Care, Hope & Survive' bagi Penderita Kanker Payudara

 
pink ribbonRasanya dunia mau runtuh dan kiamat pada saat dokter membaca & menerangkan hasil mamografi. Tanpa malu, saya menangis dihadapan dokter & suami…Perasaan saya bercampur aduk antara kaget, kecewa dan sedih. Saat itu yang terbayang adalah wajah ke-2 anak saya yang masih kecil….dan kematian yang akan menjemput. Kanker payudara saya sudah masuk stadium 3C sehingga saya pasrahkan tindakan apapun yang perlu dokter lakukan untuk menyelamatkan nyawa saya. Pengobatan panjang pun saya lakukan, saya menjalani kemoterapi awal sebanyak 4x, kemudian operasi mastektomi, kemoterapi kembali sebanyak 2x & selanjutnya radiasi sebanyak 25x. Saya selalu bersyukur kepada ALLAH Yang Maha Baik, dimana saya memiliki suami & anak-anak yang sehat. Suami pun selalu setia mendampingi, memberi support yang sangat besar serta menerima dengan ikhlas kekurangan dalam diri saya. Support juga saya dapat dari tetangga, teman-teman baik, teman sekolah, teman main maupun teman-teman dari support group yang tidak ternilai harganya. Bagi saya…saat sakit jangan kita merasa sakit & jangan menutup diri, karena dengan banyak orang yang tahu penyakit saya, saya yakin mereka akan mendoakan untuk kesembuhan saya. (Ibu Dewi, 38 tahun)
 
 
pink ribbonPerasaan saya waktu tahu saya menderita kanker payudara adalah takut, bingung & sedih semuanya menjadi satu. Saya & keluarga mulai serius mencari tahu tentang penyakit ini. Yang paling menguatkan saya adalah suami & anak-anak, karena kami selalu bersatu dalam doa. Sampai saat ini saya sudah menjalani kemoterapi yang ke-4 selama kurang lebih 3 bulan dari 6x kemoterapi yang harus saya lakukan. Pada waktu-waktu saya mengalami pengobatan saya tetap bersemangat karena ada satu sumber kekuatan & kehidupan dalam diri saya bernama Tuhan Jesus. Suami & anak-anak pun selalu mendampingi saya baik saat berobat ke dokter ataupun saat melakukan kemoterapi. (Ibu Liani, 50 tahun)
 
 
pink ribbonSaya sudah beberapa kali melakukan penyedotan kista di payudara yang harus dilakukan setiap 6 bulan sekali. Kemudian pada saat melakukan mamografi terdapat benjolan yang mengeras & membesar seperti bola ping pong. Saat dilakukan operasi pengangkatan benjolan untuk dilakukan pathologi ternyata positif DCIS (Ductal Carcinoma In situ), & dokter menyarankan untuk dilakukan operasi pengangkatan payudara sebelah kanan karena kuatir sudah invasive & menyebar ke daerah lain. Terjadilah perasaan cemas & ragu, untuk mendapatkan ‘second opinion’, saya & suami pun berangkat ke Singapura dengan membawa hasil pathologi dari dokter di Indonesia. Ternyata dokter disana pun menyarankan tindakan yang serupa dengan dokter di Indonesia. Semua keluarga menguatkan saya bahwa hidup masih panjang & memberikan semangat serta dukungan bahwa operasi akan berjalan lancar. Kami semua berdoa kepada Tuhan YME, suami & anak-anak pun meyakinkan saya bahwa mereka akan menerima Istri & ibu mereka tanpa merubah cinta & sayangnya, sungguhpun saya tidak lagi sempurna sebagai seorang wanita. (Ibu Anggriana, 49 tahun)
 

breast cancerKanker payudara mungkin merupakan kata-kata yang menakutkan, namun penting disadari bahwa suatu diagnosa kanker bukanlah merupakan suatu vonis kematian. ‘Cancer is just a word not a sentence’ demikian dikatakan oleh dr. Samuel Haryono, Sp.BK (Onk) dalama acara temu pasien kanker payudara yang diselenggarakan RS. Dharmais bekerjasama dengan Sanofi-Aventis, pada hari Rabu, 19 Agustus 2009. Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat bisa diobati & angka harapan hidupnya pun kini sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan kecacatan akibat operasi pengangkatan payudara sudah bisa dihindari.

Kepedulian terhadap penderita kanker payudara sangat diharapkan karena penderita kanker memang mengalami masa-masa sulit sehubungan dengan penyakit mereka. Dukungan dari keluarga & teman-teman sangat mereka butuhkan untuk kembali mendapatkan kepercayaan diri mereka. Yang paling utama bagi penderita kanker payudara adalah untuk selalu tetap semangat dalam hidupnya & yakinlah bahwa penyakit kanker payudara ini dapat disembuhkan. Berusahalah untuk menjalani rutinitas keseharian seperti biasa, jangan biarkan penyakit kanker payudara mengontrol hidup anda, karena hidup ini terlalu indah bila harus dihabiskan hanya dengan bersedih & berputus asa.