Bekti-medicastore.com
18-04-2017

Pemeriksaan Hemoglobin Penting untuk Deteksi Anemia

Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Melalui hemoglobin maka oksigen akan dibawa dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Kadar hemoglobin yang rendah berarti kadar oksigen dalam darah juga rendah. Rendahnya kadar oksigen ini bisa menimbulkan gangguan kesehatan, seperti misalnya sesak nafas & anemia. Kadar hemoglobin sendiri bisa diukur secara kimia & biasanya dalam satuan jumlah Hb/100 ml darah.  Kadar Hemoglobin normal dalam darah manusia berbeda-beda sesuai kategori kelamin dan usia, yaitu bayi yang baru lahir = 17 – 22 g/dl, anak-anak = 11 – 13 g/dl, pria dewasa = 14 – 18 g/dl, wanita dewasa = 12 – 16 g/dl. Jika nilai Hb kurang dari nilai tersebut, maka seseorang dapat dikatakan mengalami anemia, namun bila melebihi nilai tersebut dinamakan polinemis. Hal tersebut terungkap dalam acara seminar media tentang pemeriksaan hemoglobin, yang berlangsung tanggal 12 April 2017 kemarin.

Anemia sendiri adalah kondisi dimana kadar hemoglobin lebih rendah dari angka normalnya. Anemia bisa dialami oleh siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Akan tetapi pada ibu hamil karena kebutuhan zat besinya meningkat, sehingga bila asupan nutrisi terutama zat besinya kurang maka ibu hamil lebih beresiko untuk mengalami anemia.

Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG(K), Ketua Umum Perkumpulan Perinatologi Indonesia (PERINASIA) dan Anggota Dewan Pertimbangan Obstetri dan Genokologi Indonesia (POGI) Cabang DKI Jakarta menjelaskan mengenai kondisi anemia pada ibu hamil, “Kondisi anemia pada ibu hamil memiliki gejala yang sama dengan anemia pada bukan ibu hamil, diantaranya cepat merasa lelah, jantung berdebar-debar, pusing, dan mata berkunang-kunang. Screening anemia dan defisiensi besi menjadi penting untuk dilakukan pada ibu hamil.”

“Kadar Hb yang diharapkan pada ibu hamil jumlahnya adalah diatas 11 g/dl. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi, antara lain kelainan darah, penyakit infeksi, perdarahan, tetapi yang dominan adalah kurangnya asupan nutrisi terkait defisiensi besi dan folat. Yang penting dan harus diperhatikan oleh ibu hamil yang mengalami anemia adalah memperhatikan asupan gizi, terutama sebelum masa kehamilan, dan menyampaikan keluhan saat hamil. Ibu hamil yang memiliki kadar Hemoglobin rendah berisiko mengalami abortus, perdarahan pasca persalinan, kelelahan, dan kematian. Sedangkan risiko bagi janin yaitu pertumbuhan janin yang terhambat, prematuritas, hingga kematian. Untuk mencegah kekurangan kadar Hemoglobin pada ibu hamil, dapat dilakukan dengan mempersiapkan nutrisi sebelum hamil, serta melakukan pemeriksaan / screening saat hamil, dan melakukan koreksi atau suplementasi zat besi & asam folat”, lanjut Dr. Ali Sungkar.

Untuk pemeriksaan hemoglobin sendiri bisa dilakukan di laboratorium atau menggunakan alat portable seperti Hemocue.Dengan adanya alat skrining yang akurat, risiko yang ada pada penderita anemia dapat lebih cepat dideteksi sehingga akan lebih cepat juga untuk ditangani.